- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengatasi Rasa Duka karena Kehilangan


TS
jibrut212
Mengatasi Rasa Duka karena Kehilangan
Quote:
Code:
[url][b]http://www.hypnonesia.com/body-soul/123-mengatasi-rasa-duka-karena-kehilangan[/b][/url]
Kehilangan seseorang atau sesuatu yang sangat berarti bagi anda akan terasa sangat menyakitkan. Anda dapat merasakan kesedihan dan berbagai emosi negatif yang tidak menyenangkan, dan semua itu mungkin terasa bagai tidak akan pernah berakhir selamanya. Semua yang anda rasakan itu wajar, dan ada banyak cara yang dapat anda lakukan untuk melalui masa sulit ini dengan baik.
Apa yang perlu anda ketahui tentang berduka
Berduka, atau berkabung, adalah apa yang anda alami dan rasakan saat mengalami kehilangan. Kapanpun sesuatu atau seseorang yang sungguh berarti hilang dari hidup anda, anda akan merasakan rasa duka.
Penyebab timbulnya rasa duka
Berduka umumnya dihubungkan dengan meninggalnya seseorang yang dikasihi. Namun rasa duka tidak terbatas hanya pada kehilangan yang disebabkan oleh kematian, tapi juga pada semua bentuk kehilangan lainnya, seperti:
• Perceraian atau berakhirnya hubungan dengan pasangan,
• Kehilangan pekerjaan,
• Mengidap penyakit mematikan,
• Keguguran,
• Mengalami penuaan,
• Kehilangan pendengaran, pengelihatan atau anggota tubuh,
• Pensiun,
• Kehilangan peran sebagai orang tua saat anak-anak tumbuh dewasa,
• Kematian binatang peliharaan,
• Gagal meraih impian atau cita-cita,
• Kehilangan teman atau sahabat,
• Hilangnya rasa aman setelah mengalami peristiwa traumatis,
• Pindah ke kota atau negara lain,
dll.
Semua orang berduka dengan cara yang berbeda
Berduka adalah pengalaman yang sangat pribadi dan individual. Bagaimana anda berduka, dan intensitas dari rasa duka yang anda rasakan, tergantung pada banyak faktor dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:
• Kedekatan relasi
Dalamnya kehilangan yang dirasakan sangat tergantung pada kedekatan hubungan dengan seseorang atau sesuatu yang hilang. Sebagai contoh, rasa duka yang dirasakan oleh seorang anak saat orang tuanya meninggal tentu jauh berbeda dengan rasa duka yang dirasakan oleh kerabat atau para pelayat lain yang hadir saat pemakaman.
• Dukungan yang dimiliki
Tiap orang memiliki jumlah dan sumber dukungan yang berbeda. Apakah anda memiliki teman atau keluarga yang dapat anda ajak berbagi tentang perasaan anda? Apakah ada terapis atau tenaga profesional lain yang mendampingi anda? Secara umum, semakin banyak sumber dukungan yang anda miliki akan makin membantu, namun bukan berarti anda tidak dapat pulih bila tidak memiliki dukungan, karena faktor kunci dari proses penyembuhan anda adalah diri anda sendiri.
• Cara mengatasi masalah yang dimiliki
Cara dan kemampuan yang dimiliki tiap orang dalam mengatasi masalah berbeda. Anda tidak perlu merasa "lemah" bila anda merasa sangat terpukul sementara yang lain tampaknya baik-baik saja. Beberapa orang memang sanggup melalui masa berkabung dan menanggung rasa duka lebih baik dari yang lain, atau mungkin juga mereka sedang memilih untuk tidak menunjukkan apa yang sebenarnya mereka rasakan.
• Perbedaan gender
Pria dan wanita memiliki cara mengekspresikan perasaan yang berbeda. Walau tidak semuanya, pria umumnya lebih sulit menunjukkan apa yang mereka rasakan. Berbeda dari wanita yang cenderung lebih memilih untuk berbagi dengan teman atau kerabat, saat berduka pria umumnya lebih memilih untuk menenggelamkan diri dalam pekerjaan atau menyendiri.
• Budaya dan keyakinan religius
Walau yang dirasakan sama, cara berduka dalam budaya atau keyakinan religius yang satu berbeda dengan yang lain. Kedua faktor ini akan sangat berpengaruh pada cara yang dipilih seseorang dalam mengekspresikan atau mengatasi rasa duka yang dialaminya.
Pulih dari rasa duka butuh waktu
Sembuh dan pulih dari rasa duka butuh waktu dan berlangsung secara bertahap. Proses penyembuhan tidak bisa dipaksakan atau dipercepat, dan tidak ada rentang waktu yang "normal" untuk berduka. Beberapa orang sudah merasa lebih baik hanya dalam hitungan minggu atau bulan. Sementara yang lain mungkin tetap merasakan duka yang mendalam hingga bertahun-tahun.
Hidup juga tidak selalu berjalan mulus. Tidak selamanya anda dapat menyelesaikan masalah satu demi satu sesuai urutan atau waktu yang anda pilih. Kadang proses pemulihan anda harus tertunda karena ada hal lain dalam hidup yang harus segera mendapatkan perhatian anda.
Berapapun waktu yang anda butuhkan, dan apapun yang anda rasakan saat berduka, adalah penting untuk tetap bersabar pada diri anda sendiri (dan juga pada orang-orang di sekitar anda) dan mengijinkan proses pemulihan berjalan secara alami dan apa adanya.
b]Berduka seperti naik roller coaster[/b]
Intensitas emosi yang dirasakan saat berduka bisa sangat fluktuatif. Kadang naik kadang turun. Kadang di atas lalu tiba-tiba menukik dengan tajam. Beberapa hari anda mungkin merasa baik, lalu tiba-tiba cuaca hati berubah dan langit serasa runtuh menimpa anda. Semua itu normal dan tidak ada yang salah dengan diri anda.
Tahapan dalam berduka
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh psikolog bernama Elisabeth Kubler pada tahun 1969, terdapat 5 tahapan yang dialami seseorang saat berduka:
• Pengingkaran: "Ini tidak mungkin terjadi padaku."
• Kemarahan: "Mengapa ini terjadi?Siapa yang harus bertanggung jawab atas semua ini?"
• Tawar menawar: "Buat ini tidak terjadi, dan sebagai gantinya saya akan..."
• Depresi: "Saya terlalu sedih untuk melakukan apapun."
• Menerima kenyataan: "Saya menerima realita ini."
Mohon dicatat bahwa tahapan-tahapan ini dibuat hanya sebagai panduan untuk menggambarkan apa yang mungkin dialami oleh seseorang yang sedang berduka. Seseorang yang berduka tidak perlu melalui semua tahapan ini untuk sembuh, dan tahapan-tahapan ini tidak harus dilalui secara berurutan.
Quote:
Mitos dan fakta tentang berduka
Mitos: Rasa duka akan lebih cepat hilang bila anda mengabaikannya.
Fakta:
Rasa sakit dan semua emosi negatif yang menyertai rasa duka adalah apa yang akan mengaktifkan sistem penyembuhan alami anda. Agar dapat benar-benar sembuh dan pulih, adalah penting bagi anda untuk berani menghadapi rasa duka dan semua emosi negatif yang menyertainya. Menekan atau mengabaikan mereka hanya akan memperparah keadaan dan memperpanjang proses pemulihan anda.
Mitos: Saya harus "tampak kuat" saat berduka
Fakta:
Merasa sedih, takut, atau kesepian adalah reaksi normal dari kehilangan. Menangis bukan tanda kelemahan. Anda juga tidak perlu "melindungi" keluarga atau teman-teman anda dengan berpura-pura tetap tegar. Bahkan, menunjukkan dengan jujur apa yang sebenarnya anda rasakan adalah cara terbaik untuk menolong mereka dan diri anda sendiri.
Mitos: Bila anda tidak menangis berarti anda tidak merasakan kehilangan
Fakta:
Menangis adalah reaksi normal dari kesedihan, tapi bukan satu-satunya. Mereka yang tidak menangis mungkin merasakan kesedihan lebih dalam dari yang lain. Mereka hanya sekedar memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikannya.
Mitos: Rasa duka seharusnya berakhir setelah setahun
Fakta:
Tidak ada batas waktu yang "normal" bagi masa berduka. Berapa lama rasa duka itu ada sangat bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain.
Mitos: Rasa duka akan lebih cepat hilang bila anda mengabaikannya.
Fakta:
Rasa sakit dan semua emosi negatif yang menyertai rasa duka adalah apa yang akan mengaktifkan sistem penyembuhan alami anda. Agar dapat benar-benar sembuh dan pulih, adalah penting bagi anda untuk berani menghadapi rasa duka dan semua emosi negatif yang menyertainya. Menekan atau mengabaikan mereka hanya akan memperparah keadaan dan memperpanjang proses pemulihan anda.
Mitos: Saya harus "tampak kuat" saat berduka
Fakta:
Merasa sedih, takut, atau kesepian adalah reaksi normal dari kehilangan. Menangis bukan tanda kelemahan. Anda juga tidak perlu "melindungi" keluarga atau teman-teman anda dengan berpura-pura tetap tegar. Bahkan, menunjukkan dengan jujur apa yang sebenarnya anda rasakan adalah cara terbaik untuk menolong mereka dan diri anda sendiri.
Mitos: Bila anda tidak menangis berarti anda tidak merasakan kehilangan
Fakta:
Menangis adalah reaksi normal dari kesedihan, tapi bukan satu-satunya. Mereka yang tidak menangis mungkin merasakan kesedihan lebih dalam dari yang lain. Mereka hanya sekedar memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikannya.
Mitos: Rasa duka seharusnya berakhir setelah setahun
Fakta:
Tidak ada batas waktu yang "normal" bagi masa berduka. Berapa lama rasa duka itu ada sangat bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain.
Apa yang mungkin anda rasakan
Walau kehilangan mempengaruhi orang secara berbeda, kebanyakan mengalami hal-hal berikut saat berduka. Mohon dicatat bahwa hampir semua yang anda rasakan, terutama di masa awal kehilangan, adalah normal. Anda mungkin merasa seperti sudah kehilangan kewarasan anda, merasa seperti sedang berada dalam mimpi buruk, atau mempertanyakan keyakinan religius anda. Semua itu wajar, dan tidak ada yang perlu dipertanyakan.
Kaget dan tidak percaya
Tidak pernah mudah untuk menerima kehilangan. Anda mungkin merasa tidak berdaya, sulit menerima bahwa kehilangan benar terjadi, atau bahkan mungkin mengingkari kenyataan. Bila seseorang yang anda kasihi meninggal, untuk beberapa waktu anda mungkin terus berharap dia akan kembali muncul di hadapan anda, walau sebenarnya anda tahu bahwa dia telah tiada.
Kesedihan
Kesedihan yang mendalam mungkin adalah emosi yang paling sering dirasakan saat berduka. Anda mungkin merasa "kosong", putus asa, kesepian, atau merindukan apa yang telah hilang. Anda mungkin juga menjadi lebih tempramental, tidak stabil secara emosional dan air mata menjadi sahabat setia yang menemani hari-hari anda.
Rasa bersalah
Anda mungkin menyesali atau merasa bersalah tentang apa yang telah atau tidak anda lakukan. Anda mungkin juga merasa bersalah tentang perasaan yang muncul di hati anda, misalnya saat anda merasa bersalah karena justru merasa bersyukur saat seseorang meninggal setelah menderita sakit parah dalam waktu yang lama. Atau mungkin anda akan menghakimi diri anda karena merasa belum melakukan sesuatu untuk mencegah kehilangan yang terjadi, walau anda tahu bahwa sebenarnya memang sudah tidak ada lagi yang dapat anda lakukan.
Kemarahan
Walau kehilangan terjadi bukan karena kesalahan siapapun, anda dapat merasa marah atau mendendam. Saat orang yang anda kasihi meninggal, anda mungkin menyalahkan diri anda sendiri, Tuhan, dokter yang merawat, atau bahkan orang yang meninggal karena telah meninggalkan anda sendirian.
Ketakutan
Kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat penting bagi anda dapat memicu timbulnya ketakutan dan kekuatiran akan masa depan. Anda mungkin merasa cemas, tidak berdaya, kehilangan rasa aman, atau mengalami serangan kepanikan. Kematian seseorang yang sungguh dikasihi dapat membuat anda merasa takut pada kematian anda sendiri, pada keharusan untuk menjalani hidup tanpa orang tersebut, atau pada tanggung jawab yang kini harus anda pikul sendiri.
Keluhan fisik
Kehilangan adalah sumber stress yang sangat berat. Stress akibat kehilangan berdampak bukan hanya pada mental tapi juga pada fisik anda, seperti:
• Penurunan sistem imun
Stress berdampak pada sistem kekebalan dan sistem tubuh anda yng lain. Keluhan yang umum adalah demam, mual/muntah, flu yang tidak sembuh-sembuh, sakit di punggung dan leher, sakit kepala, gangguan pencernaan, gangguan keseimbangan, kelelahan, atau munculnya kembali penyakit-penyakit lama yang pernah diderita.
• Penurunan daya ingat
Tiba-tiba menjadi pelupa adalah hal yang umum dikeluhkan oleh seseorang yang sedang berada dalam masa duka. Lupa akan janji atau jadwal pertemuan, kunci tertinggal dalam mobil, dompet lupa dibawa, materi presentasi atau laporan pekerjaan tertinggal di rumah, dll. Tenang, ini hanya sementara, daya ingat anda (dan juga semua kemampuan anda yang lain) akan kembali normal seiring waktu.
• Menjadi kurang terorganisir
Menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang biasanya mudah mungkin kini terasa sulit bagi anda. Mengatur atau membuat rencana tiba-tiba menjadi hal yang rumit, dan pengaturan waktu atau jadwal mungkin juga tidak dapat anda penuhi dengan baik.
• Sulit berkonsenterasi atau mengolah informasi
Anda mungkin merasa tidak mampu untuk tetap memusatkan perhatian pada satu hal, bahkan pada hal yang biasanya sangat menarik dan menyenangkan seperti melakukan hobi atau menonton acara TV favorit. Memahami informasi atau berpikir menjadi lebih sulit dan memakan waktu lebih lama, dan kesalahan saat melakukan pekerjaan mungkin meningkat. Semua itu wajar, tidak ada yang salah dengan pikiran anda.
• Penurunan atau naiknya berat badan
Beberapa orang dapat kehilangan nafsu makan, dan beberapa yang lain justru menggunakan makanan sebagai sarana pelarian dari rasa duka yang dirasakan. Kedua hal ini tidak baik bagi anda, terutama bagi kesehatan jangka panjang.
• Gangguan pola tidur
Kecemasan, rasa sedih dan semua emosi negatif lain yang menyertai rasa duka dapat membuat anda tetap terjaga sepanjang malam (insomnia), atau sebaliknya justru terus tidur hampir sepanjang hari (hypersomnia). Sebagai tambahan, anda mungkin tetap merasa lelah saat bangun pagi walau sepanjang malam anda telah tidur dengan cukup.
• Melamun
Ini adalah waktu di mana pikiran anda akan sering melayang ke mana-mana. Pikiran dan emosi yang berhubungan dengan kehilangan dapat muncul tiba-tiba, kapanpun dan di manapun, dan mengalihkan perhatian anda dari apa yang sedang anda lakukan. Usahakan untuk ekstra hati-hati saat berkendara atau melakukan pekerjaan yang berbahaya.
• Kehilangan interest atau motivasi
Anda mungkin merasa bahwa kini semua tidak lagi sepenting atau semenarik biasanya. Berduka memang sangat mampu untuk membuat anda sulit untuk tertarik atau termotivasi untuk melakukan sesuatu. Sebagai tambahan, untuk beberapa waktu hidup mungkin akan terasa dan terlihat berbeda dari yang biasa anda kenal.
• Menjadi lebih emosional
Ini adalah juga saat di mana kendali emosi anda menjadi tidak sebaik biasanya. Hal kecil mungkin kini telah cukup untuk membuat anda naik pitam, dan peristiwa biasa yang terjadi di sekitar anda mungkin membuat anda terganggu atau tertekan.
• Kelelahan berat
Berduka itu melelahkan. Dia menyedot dan menghabiskan hampir semua energi fisik dan mental anda. Ditambah lagi, saat berduka anda mungkin tidak tidur, makan, atau berolahraga seperti seharusnya. Bersabarlah pada diri anda, dan secara bertahap kembalikan rutinitas anda seperti sebelum anda mengalami kehilangan.
Bersambung gan....

Diubah oleh jibrut212 30-03-2017 06:36
0
2.1K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan