Ternyata India juga punya pusat penghasil teh ternama yang mendunia. Inggris-lah yang pertama kali menggagas dataran tinggi Darjeeling sebagai pusat perkebunan teh di India. Eksistensi Darjeeling sebagai penghasil teh ternama di dunia sudah tak diragukan lagi. Hasil utamanya adalah teh hitam, dengan aroma yang khas dan rasa yang pekat.


Namun jika berkunjung kemari, jangan hanya menikmati tehnya saja. Terletak di kaki pegunungan Himalaya, Darjeeling menyajikan pemandangan perkebunan teh spektakuler yang tak boleh dilewatkan untuk dinikmati juga.


Tak hanya itu, kita juga bisa menelusuri daerah pedesaan yang berasitektur Inggris klasik bercampur Mongolia. Bahkan kita tak perlu khawatir dengan panas, karena letaknya yang berada di lereng gunung membuat kota ini berhawa sejuk. Pada musim dingin, Darjeeling bahkan akan diselimuti salju, menambah indahnya pemandangan.


Produksi teh di Darjeeling berabad silam diikuti oleh pembangunan stasiun tertua di India. Jalurnya yaitu The Darjeeling Himalayan Railway, dibuka pada 1881 dan sekarang menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Masuk ke Shimla seakan berada di luar benua Asia. Nuansa Eropa kuno sangat terasa kental di kota yang berada di dataran tinggi Himalaya ini.


Shimla juga diklaim sebagai kawasan dengan udara yang minim polusi. Selain rokok, pemerintah Shimla juga menerapkan aturan larangan meludah sembarangan yang mana ludah merupakan salah satu problem kebersihan di India. Ini disebabkan karena mayoritas lelaki berumur di India memiliki kebiasaan mengunyah daun khat, layaknya kapur sirih di Indonesia yang kemudian meludahkanya dengan sembarangan ke dinding-dinding terdekat yang mereka jumpai.


Namun ini tidak berlaku di Shimla, papan-papan peringatan mengenai larangan merokok dan meludah dapat dipastikan ada di setiap sudut-sudut kota ini, dan bagi siapa yang melanggarnya, ganjarannya adalah denda.

Kota ini, lagi-lagi, berada di wilayah pegunungan Himalaya. Di sini kita bisa menyusuri hutan-hutan alami dari kaki gunung Himalaya, menikmati arus liar dan segarnya air dari sungai yang mengalir deras dari hulu pegunungan Himalaya, dan merasakan sensasi berdekatan dengan gletser-gletser yang bertebaran di puncak-puncak pegunungan Himalaya. Semuanya serba Himalaya! Cocok untukmu yang terobsesi untuk sekedar menjejakan kaki di Himalaya.


Namun bukan hanya Himalaya saja yang menjadi daya tarik kota ini. Manali yang merupakan pusat dari negara bagian Himachal Pradesh, menjadi salah satu titik temu dari daerah-daerah yang berada di India Utara. Bisa dibilang bahwa Manali adalah irisan perpaduan dari budaya-budaya yang berada di India utara. Seperti budaya India secara umum yang kental dengan Hinduisme, Spitian yang kental dengan Budhisme dari Tibet juga budaya Kashmir yang mengadaptasi kebudayaan dari ajaran Islam bisa kita temukan di sini.


Tata kota dari Manali sendiri relatif rapi dan bersih. Apabila harus dianalogikan, Manali kurang lebih mirip dengan jalan Braga yang berada di Kota Bandung.

Heaven of Earth, Paradise on Earth, The Most Beautiful Place in The Worlddan julukan-julukan indah lainya akan mewarnai imajinasi kita ketika mendengar nama Kashmir. Memang tidak berlebihan apabila Kashmir seringkali disebut-sebut sebagai surga dunia.


Formasi lanskap danau alami, lembah dan pegunungan yang bertebaran di kawasan Kashmir seakan menggenapi visualisasi mengenai dunia nirwana yang sering dikisahkan oleh para pendongeng lawas. Meski dirundung konflik yang tak berkesudahan, Kashmir tetap menjadi magnet yang mampu menarik dan menghipsotis para pelancong dari seluruh dunia untuk sekadar mengintip negeri di ujung utara India ini.


Banyak hal yang dapat kita lakukan di Kashmir mulai dari wisata kuliner, menikmati keindahan budaya yang dianut orang-orang Kashmir yang banyak diadaptasi dari kebudayaan Persia, atau merasakan hidup diatas rumah perahu di Danau Dal, Srinagar. Dan jangan lupa untuk mencicipi apel Kashmir yang sangat manis.