Pemahaman dan pengetahuan manusia berubah-ubah seiring dengan ditemukannya ilmu dan teori-teori baru.
Beberapa teori hanya menambahkan teori yang sudah ada, memperbaiki sedikit kesalahan yang ada, atau bahkan membuktikan bahwa teori lama yang ada selama ini dipercaya ternyata keliru dan harus ditinggalkan.
Teori-teori tersebut akhirnya merubah dunia menjadi dunia yang lebih maju dan berwawasan.
Teori-teori tersebut akhirnya juga menjadi pintu gerbang kemajuan bagia teori-teori lainnya.
Apa saja teori-teori yang berhasil mengubah dunia itu ?
1. Pemahaman Aristoteles vs Teori Pembuktian Ilmiah
Spoiler for :
Siapa Aristoteles ?
Aristoteles adalah seorang filsuf pada zaman Yunani Kuno. Banyak pemikiran-pemikirannya yang diakui dan menjadi sumber pengetahuan dunia.
Begitu agungnya pemikiran Aritoteles sehingga pengetahuan dan ide-ide yang diutarakannya diyakini oleh banyak orang sebagai sebuah kebenaran mutlak.
Aristoteles vs Galileo
Suatu hari di atas menara Pissa, Galileo Galileo menjatuhkan secara bersamaan 2 buah benda dengan berat yang berbeda.
Quote:
Menurut teori Aristoteles, benda yang lebih berat akan jatuh (sampai ke tanah) lebih dahulu daripada benda yang ringan.
Namun ternyata percobaan Galileo ini membuktikan bahwa Teori Aristoteles salah.
Benda yang berbeda beratnya jika dijatuhkan dari jarak dan waktu bersamaan, akan sampai ke tanah dalam waktu yang sama
Hal ini membuka mata semua orang pentingnya pembuktian suatu teori walaupun sebuah teori nampak masuk akal ataupun dikemukakan oleh seseorang yang dianggap sangat berilmu.
Galileo akhirnya menjadi pelopor akan penggunaan formula dan metode pembuktian secara matematis dimana sebuah teori harus lebih dahulu teruji secara ilmiah untuk dapat diterima dan diyakini kebenarannya.
2. Teori Abiogenesis vs Teori Biogenesis
Spoiler for :
Apa itu teori abiogenesis ?
Teori abiogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup ada dengan sendirinya dari benda-benda yang tidak hidup. Teori ini dikenal juga dengan nama teori Generatio Spontanae. Aristoteles adalah pelopor dari teori ini dengan percobaannya pada segumpal tanah yang direndam air dan setelah beberapa hari terdapat cacing.yang tiba-tiba keluar dari dalam tanah.
Di era yang lebih modern, teori abiogenesis dibuktikan oleh Nedham, seorang ilmuwan Inggris yang merebus kaldu dan menutupnya dengan gabus. Dalam beberapa hari ternyata muncul bakteri-bakteri di dalam kaldu sehingga dia berkesimpulan bahwa bakteri berasal dari kaldu.
Walaupun teori abiogenesis nampak masuk akal karena didasarkan pada percobaan-percobaan ilmiah, namun banyak ilmuwan yang justru menolak dan berpendapat ada kesalahan prosedur dalam percobaan-percobaan yang telah dilakukan.
Teori abiogenesis akhirnya runtuhsetelah serangkaian pembuktian ilmiah yang dilakukan oleh Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur yang membuktikan bahwa percobaan-percobaan Aristoteles dan Nedham “nampak seolah-olah” sukses karena adanya kontaminasi berupa :
Tanah yang dipakai Aristoteles sudah mengandung telur cacing,
Kaldu Nedham sudah terkontaminasi udara yang mengandung bakteri.
Walaupun teori biogenesis telah berhasil menumbangkan teori abiogenesis, namun teori biogenesis belum dapat menjelaskan asal-usul kehidupan secara lengkap.
dikemudian hari pastilah akan ada teori yang lebih jelas dalam menjelaskan asal-usul kehidupan ini secara ilmiah.
3. Teori Geosentris vs Teori Heliosentris
Spoiler for :
Apa itu teori geosentris ?
Dahulu kebanyakan penduduk dunia meyakini bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta (Teori Geosentris). Karena bumi adalah pusat dari alam semesta, maka matahari, bintang, dan planet-planet bergerak mengelilingi bumi.
Namun beberapa ilmuwan dan peneliti seperti Copernicus, Keppler, dan Galileo meragukan hal tersebut. Berdasarkan perhitungan astronomi dan pengamatan gerak planet, mereka berkesimpulan bahwa sebenarnya bumi berputar mengelilingi matahari yang merupakan pusat alam semesta (Heliosentris).
Seperti yang kita ketahui, di abad ke 19, teori heliosentris akhirnya diakui sebagai sebuah kebenaran. Namun di era modern ini, kita pun tahu bahwa matahari sendiri bukanlah pusat dari alam semesta.
Quote:
Ilmu pengetahuan modern menyatakan, alam semesta tidak memiliki pusat yang spesifik dan bersifat relative.
4. Teori Hukum Newton vs Relativitas Einstein
Spoiler for :
Hukum Newton menjadi dasar teori fisika dunia selama berates-ratus tahun. Namun pada tahun 1905 Einstein datang dengan teori relativitas khusus nya yang menghebohkan dunia dan menyadarkan seluruh dunia bahwa dalam menghitung sesuatu, harus terdapat sebuah acuan yang mutlak.
Quote:
Teori relativitas Einstein “menyempurnakan” dan menjawab hal-hal yang gagal dihitung oleh Hukum Newton.
Apa yang teori relativitas ajarkan adalah, segala sesuatu bersifat relative kecuali cahaya.
Penjelasan sederhana tentang teori relativitas adalah :
jika suatu saat seluruh yang ada di alam semesta ini mengembang sehingga ukuran nya bertambah 1000x lipat, adakah yang dapat membuktikan bahwa ukuran kita semua telah bertambah 1000x lipat ?
Teori relativitas membuka mata dunia bahwa segala sesuatu di alam ini hanya dapat dihitung jika memiliki sebuah acuan.
Jika kamu penasaran bagaimana hubungan hukum Newton dengan teori relativitas, maka ini salah satu contoh sederhananya :
Menurut Newton, sebuah benda yang bergerak akan terus bergerak selama tidak ada gaya lain yang menghalangi (hukum kekekalan energi).
Jika gerak suatu benda tidak dihalangi namun justru dipercepat dengan diberikan tambahan gaya terus menerus, maka kecepatan benda tadi suatu saat akan melampaui kecepatan cahaya.
Menurut Einstein, logika Newton keliru.
Kecepatan cahaya adalah mutlak dan untuk mencapai kecepatan mutlak suatu benda harus diberikan gaya yang lebih besar lagi dan lebih besar lagi, terus dan menerus sehingga untuk mencapai kecepatan cahaya suatu benda harus diberikan energi yang jumlahnya tak hingga (seberapapun cepatnya suatu benda, cahaya akan selalu lebih cepat sekitar 300 juta meter/detik dari benda tersebut)
Masalah utamanya, menurut Einstein, sesuai hukum kekekalan energi dimana energi tidak pernah bertambah atau berkurang namun hanya berubah bentuk, maka energi di alam semesta ada batasnya (finite). Maka dari itu, untuk mencapai kcepatan cahaya adalah tidak mungkin.
5. Teori Flogiston vs Teori Unsur-unsur Kimia Lavoisiere
Spoiler for :
Apa itu flogistone ?
Pada abad ke 18, dunia mempercayai adanya sebuah substansi (zat) imajiner yang tak dapat dibuktikan bernama flogiston (seperti kasus ada tidaknya zat atau partikel bernama graviton). Flogiston adalah substansi “duga-duga” yang berasal dari sebuah benda sebagai akibat atau hasil dari proses pembakaran.
Menurut Lavoisier, teori flogiston keliru karena sebenarnya tidak ada benda yang dikenal sebagai flogiston. Proses pembakaran terdiri dari kombinasi kimiawi ketika sebuah barang terbakar bertemu dengan oksigen. Ketika sebuah benda terbakar, unsur-unsur dalam sebuah benda berubah bentuk (zat menjadi gas) sehingga antara benda yang satu dan yang lain akan menghasilkan dan melepaskan hasil pembakaran yang berbeda-beda. Dengan demikian, menurut Lavoisier flogiston adalah sebuah takhayul.
Lavoisier menulis sebuah buku berjudul Pokok-pokok Dasar Kimia (1789) yang cukup mendalam untuk menjelaskan teori unsur kimia versinya. Walaupun teori pada buku tersebut memiliki banyak kesalahan dan perbedaan dengan teori kimia modern, namun pencapaian Lavoisier menjadi tonggak sejarah perkembangan ilmu kimia.
6. Teori Evolusi Lamarck vs Teori Evolusi Darwin
Spoiler for :
Evolusi Menurut Lamarck
Pada tahun 1809 (tahun di mana Darwin dilahirkan) Jean Baptiste de-Lamarck memperkenalkan sebuah teori yang menyebutkan bahwa makhluk hidup mengalami evolusi untuk bertahan hidup dengan cara menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungannya. Teori Lamarck ini didasarkan pada pertanyaan mengapa jerapah berleher panjang. Menurut Lamarck, dahulu jerapah berleher pendek, namun karena pohon-pohon di mana mereka kini tinggal sangatlah tinggi maka jerapah menyesuaikan panjang lehernya.
Evolusi Menurut Darwin Teori Lamarck kemudian dibantah oleh teori evolusi seleksi alam yang dikemukakan oleh Darwin. Menurut Darwin, ada jerapah yang berleher panjang dan berleher pendek karena adanya keanekaragaman makhluk hidup. Namun karena jerapah berleher pendek kesulitan dalam mencari makan, lama-kelamaan jerapah berleher pendek berkurang jumlahnya dan habis.
Perdebatan teori mana yang benar akhirnya mencapai kesimpulan seiring dengan kemajuan pengetahuan tentang genetika di mana konsep-konsep genetika mendukung teori evolusi Darwin.
Kejadian besar yang akhirnya benar-benar meruntuhkan teori evolusi Lamarck dan membuat dunia beralih kepada teori evolusi Darwin adalah kisah “pemuliaan benih gandum Uni Soviet” di tahun 1930 an. Pada saat itu, Stalin dan para pengikut Lamarck mempercayai dengan menanam benih gandum pada musim dingin akan melatih tanaman sehingga tahan pada cuaca ekstrim. Pogram ini gagal total dan menyebabkan kegagalan pangan besar pada pemerintahan Stalin.
Walaupun teori evolusi Darwin pun tidak sempurna, namun teorinya menjadi tonggak bagi teori evolusi modern (rekayasa genetika).
7. Teori Listrik DC vs Teori Listrik AC
Spoiler for :
Thomas Alva Edison mempatenkan sistem kerja listrik dengan arus searah (DC) dan mengklaim listriknya aman, murah, dan efisien.
Tesla beberapa waktu kemudian mempopulerkan listrik dengan arus bolak-balik (AC) yang diklaim jauh lebih efisien dan murah. Kemunculan arus AC membuat perdebatan sengit tentang jenis listrik mana yang lebih menguntungkan, efisien, dan aman.
Edison berteori bahwa arus DC miliknya adalah yang lebih baik dari segi keamanan dan membuktikan teorinya itu dengan menununjukkan bahaya dari sengatan listrik berarus DC pada seekor gajah dan seorang narapidana.
Perdebatan antara listrik DC dan AC akhirnya berhenti setelah Tesla secara brilian mampu menemukan solusi menggunakan arus AC dengan aman. Teori listrik DC sebagai energi yang efisien, murah dan aman pun akhirnya tergantikan dengan sistem arus listrik bolak-balik milik Tesla hingga saat ini.
Itulah 7 teori sains yang akhirnya mengubah dunia. Walaupun teori-teori tersebut adalah yang “terbaik” saat ini, namun tidak akan menjamin di masa mendatang tidak ada teori lain yang akan memperbaiki atau bahkan menggantikan teori-teori tersebut.
Teman-teman ada komentar ? Saran revisi ? Atau pertanyaan mengenai thread ini ?