Adanya dugaan pelecehan seksual yang korbannya salah seorang gadis PSG yang berinisial MS (18), yang diduga dilakukan oleh Kepala BPS Kabupaten Polman berinsial HSM di Polisikan oleh korban. Gadis manis asal Pambusuang yang sedang menjalani praktek PSG di kantor BPS Polman ini, mengaku merasa dilecehkan oleh pelaku hingga dirinya tidak merasa nyaman sesama teman kerjanya.

Menurut pengakuan korban, kejadian itu terjadi saat dirinya sedang membawa berkas kedalam ruangan HSM untuk di tanda tangani oleh sang kepala. Setelah di tanda tangani, pelaku diam – diam mendekatinya dirinya dan langsung memegang tangan korban. Tak hanya sampai disitu, pelaku memperlihatkan sikap terpujinya dihadapan korban dengan langsung memegang bibir seksi korban,namun karena tidak nyaman korban langsung menolak dan beranjak meninggalkan ruangan dengan kesal.

“Saya didekati pak, kemudian bilang bagus tanganmu, bibirmu juga bagus bahkan langsung memegang saya dengan tidak sopan,” tuturnya yang kesal melihat kelakuan sang kepala BPS Kabupaten Polman. Namun perlakukan yang menimpa dirinya tidak mendapat tanggapan lebih dari rekan seprofesinya karena tidak ada bukti.

Masih gadis Pambusuang itu menceritakan yang menimpah dirinya, sesampainya dirumah korbanpun langsungmenceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Bhakan orang tuanya geram atas perlakukan yang di lakukan oleh sang Kaban BPS terhadap anak gadisnya tersebut.

“Orang tuaku marah besar dan tersinggung karena saya dilecehkan, dia bilang, kalau masih dikasi begitu ko, lapor saja di Polisi,”Akunya.

Pelecehan yang menimpa dirinya mendapat respon dari keluarganya untuk mempolisikan sang Kaban BPS Polman itu. Sehingga Senin kemarin ditemani paman korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Polman.

Kasat Reskrim Polres Polman AKP M. Nur Makmur, membenarkan adanya laporan korban terhadap kasus pelecehan. Namun hingga kini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan status terlapor masih sebagai saksi.

“Iya, tapi masih dalam penyelidikan” Singkatnya.

Menanggapi soal kasus dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepada dirinya, Kepala Badan BPS HMS menolak untuk berkomentar saat dimintai keterangan kepada media di kantornya, Jumat (24/3). Namun dia berdalih bahwa kejadian tersebut tidak mengetahui duduk persoalan kasusnya.

“Maaf, saya tidak bisa memberikan keterangan. Karena ini wewenang pihak kepolisian” Tuturnya dengan singkat yang enggan berkomentar lebih soal tuduhan yang dilaporkan oleh korban.

Ditanya mengenai surat pemanggilan oleh pihak penyidik untuk dimintai keterangan, ia pun kembali menolak menjawab.

“Ya. Itu yang saya katakan tadi, saya belum bisa menyampaikan. Karena ini wewenang kepolisian” katanya.

Seperti diketahui, korban merupakan salah satu siswa sekolah menengah kejuruan yang ada di Kecamatan Campalagian. Korban sendiri berada dikantor BPS Polewali karena sedang menjalani PSG selama tiga bulan lamanya. Dan hingga kini sudah berjalan dua bulan menjalani PSG. Dan kasus pelecehan ini telah ditangani oleh tim unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polres Polman. Pihak terlapor rencana akan dipanggil guna dimintai keterangan oleh tim penyidik.



crot