Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Badan Nasional Kepolisian Jepang menganalisa penyebab kematian anak-anak usia 15 tahunan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Hal ini dilakukan dalam rangka menyambut masa masuk sekolah di Jepang.

"Didapati temuan bahwa sekitar dua per tiga pelajar sekolah menengah pertama (SMP) Jepang meningkat jumlah kecelakaannya dan bahkan meninggal gara-gara kecelakaan lalu lintas tersebut," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (23/3/2017).

Tanggal 6 April mendatang dimulainya kampanye keamanan lalu lintas nasional musim semi di Jepang.

Menyambut acara tersebut polisi Jepang mengevaluasi kecelakaan lalu lintas terhadap anak-anak dalam lima tahun terakhir ini ternyata kecenderungan kecelakaan meningkat terhadap anak-anak usia sekitar 15 tahunan.

Dari 424 anak yang meninggal tahun lalu, 205 anak atau sekitar 48,3 persen mengalami kematian gara-gara kecelakaan lalu-lintas di Jepang.

Baca: Ditanya Olahraga Favoritnya, Jawaban Ahok Bikin Yosi Tertawa

Lalu 117 anak mengalami kecelakaan di dalam mobil dan 91 anak kecelakaan akibat bersepeda.

Sebanyak 30 anak atau 66 persen dari 45 anak meninggal saat berjalan kaki. Mereka dari sekolah dasar.

"Jumlah kecelakaan yang terjadi saat berjalan kaki ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terutama yang berada di kelas tiga SD atau lebih," kata dia.

Kecelakaan tersebut antara lain karena banyak anak-anak langsung lari ke jalan raya tanpa memperhatikan lalu lintas di sekitarnya sehingga banyak terjadi kecelakaan.

Oleh karena itu polisi akan semakin banyak lagi menjaga dan memperhatikan kalangan anak-anak terutama yang berjalan kaki dan yang menyeberang jalan raya.

Sumber : http://www.tribunnews.com/internasio...an-lalu-lintas

---

Baca Juga :

- Singa Laut Jepang Ini Pintar Menulis Kanji Dengan Baik, Berlatih Hanya Satu Minggu

- Bayaran Jadi PSK Lebih Besar, Artis Porno Jepang Lari ke Taiwan

- Pemakaman Manajer JKT48 Tunggu Keluarga dari Jepang