- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Foto Istri Bupati Mulai Marak Muncul di Reklame Pemkab Bandung Barat


TS
tonggi
Foto Istri Bupati Mulai Marak Muncul di Reklame Pemkab Bandung Barat
NGAMPRAH, (PR).- Reklame milik Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dinilai mulai marak mengandung kepentingan politis karena turut menyertakan foto istri Bupati Bandung Barat Abubakar, Elin Suharliah Abubakar. Padahal, Elin tak memiliki kepentingan apapun pada program atau kegiatan yang ditampilkan di sejumlah reklame itu.
Berdasarkan pantauan pada Senin 2 Januari 2017, reklame-reklame tersebut di antaranya terpasang di sekitar Kompleks Pemerintahan di Ngamprah, di Jalan Kolonel Masturi, maupun di Jalan Raya Padalarang. Di daerah tersebut, beberapa spanduk atas nama Pemkab Bandung Barat turut menampilkan foto Elin.
Di Jalan Kolonel Masturi misalnya, foto Elin dicantumkan pada mini billboard berisi pemaparan program Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Distanbunhut) KBB. Padahal, kapasitas Elin pada media reklame tersebut tidaklah jelas. Selain foto Elin, di dalam reklame mengenai peningkatan usaha tani berwawasan agribisnis tersebut juga turut ditampilkan foto-foto kegiatan Elin sementara foto kegiatan bupati atau wakil bupati justru tidak ada.
Ketua Pusat Studi Kajian Politik Ekonomi dan Pembangunan (Puskapolekbang) Holid Nurjamil menilai, keberadaan Elin pada reklame pemerintah daerah itu merupakan upaya kampanye terselubung karena Pilkada KBB akan dilaksanakan pada 2018 dan tahapannya dimulai pada akhir tahun ini. Menurut dia, upaya kampanye terselubung itu tidaklah etis.
"Kalau reklame itu berhubungan dengan posisi yang dijabat oleh Bu Elin, misalnya, sebagai Ketua KONI KBB, itu masih sah-sah saja tapi ketika tidak ada hubungannya, itu jelas melanggar etika. Bukan hanya sebagai bentuk kampanye terselubung, saya kira di sini pun secara tidak langsung ada unsur dugaan korupsinya," kata Holid.
Di samping disertakan pada reklame Pemda, menurut dia, sosok Elin juga semakin sering ditampilkan pada spanduk-spanduk di berbagai kegiatan internal yang diselenggarakan Pemkab Bandung Barat.
"Bahkan, saat tahun ajaran kemarin berakhir, pemberian sertifikat kelulusan itu ada ucapan selamatnya, yang juga diselipkan stiker Bu Elin," kata Holid yang merupakan warga Kecamatan Cipeundeuy itu.
Dia menjelaskan, penyantuman foto Elin pada reklame Pemda dinilai mengandung unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme secara tidak langsung karena pemasangan reklame itu menggunakan anggaran pemerintah.
"Dengan memanfaatkan jabatan suami, Bupati Abubakar, supaya ditampilkan di reklame, itu juga kan bentuk nepotisme," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah KBB Asep Dendih mengakui tidak tahu mengapa foto Elin banyak ditampilkan pada reklame Pemda Bandung Barat. Meski begitu, dia menyatakan tak ada anggaran khusus dalam pemasangan reklame tersebut.
"Tidak ada anggaran khusus untuk hal tersebut tapi orang-orang mungkin bikin untuk rasa solidaritas atau bagaimana, saya juga kurang paham. Kami juga kan di Bagian Humas tidak ada anggaran khusus untuk memasang reklame," kata Asep saat dikonfirmasi melalui telefon.
Terkait mini billboard dari Distanbunhut yang menampilkan Elin tanpa kapasitas yang jelas, dia menyatakan, kapasitas Eiln ialah sebagai Ibu Tani. "Kalau tidak salah, beberapa waktu lalu ada deklarasi, beliau sebagai Ibu Tani. Waktu itu, sewaktu ada acara penanaman pohon, ada deklarasinya," tuturnya.***
http://www.pikiran-rakyat.com/bandun...g-barat-389454
Oke BERITA LAMA sih..
Bandung barat gak maju2 udh 2 periode bupati skrg, punya kawasan industri gede, pariwisata keren (lembang, cisarua) tp daerahnya ga ada kemajuan. wkwk. skrh istrinya mau maju, konyol.
Cimahi walikotanya dulu si itoc 2 periode, kemudia istrinya 1 periode si ati, kmrn ikut pilkada lagi buat periode ke-2 tapi kalah, turun pamor krn udh jd tersangka KPK wkwk. Gak jg maju2 cimahi dari dahulu kala.
Skrg di bandung juga istrinya aher mau nyalon. Konyol!
Oh masyarakat jabar, kapan kalian sadar.
Berdasarkan pantauan pada Senin 2 Januari 2017, reklame-reklame tersebut di antaranya terpasang di sekitar Kompleks Pemerintahan di Ngamprah, di Jalan Kolonel Masturi, maupun di Jalan Raya Padalarang. Di daerah tersebut, beberapa spanduk atas nama Pemkab Bandung Barat turut menampilkan foto Elin.
Di Jalan Kolonel Masturi misalnya, foto Elin dicantumkan pada mini billboard berisi pemaparan program Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Distanbunhut) KBB. Padahal, kapasitas Elin pada media reklame tersebut tidaklah jelas. Selain foto Elin, di dalam reklame mengenai peningkatan usaha tani berwawasan agribisnis tersebut juga turut ditampilkan foto-foto kegiatan Elin sementara foto kegiatan bupati atau wakil bupati justru tidak ada.
Ketua Pusat Studi Kajian Politik Ekonomi dan Pembangunan (Puskapolekbang) Holid Nurjamil menilai, keberadaan Elin pada reklame pemerintah daerah itu merupakan upaya kampanye terselubung karena Pilkada KBB akan dilaksanakan pada 2018 dan tahapannya dimulai pada akhir tahun ini. Menurut dia, upaya kampanye terselubung itu tidaklah etis.
"Kalau reklame itu berhubungan dengan posisi yang dijabat oleh Bu Elin, misalnya, sebagai Ketua KONI KBB, itu masih sah-sah saja tapi ketika tidak ada hubungannya, itu jelas melanggar etika. Bukan hanya sebagai bentuk kampanye terselubung, saya kira di sini pun secara tidak langsung ada unsur dugaan korupsinya," kata Holid.
Di samping disertakan pada reklame Pemda, menurut dia, sosok Elin juga semakin sering ditampilkan pada spanduk-spanduk di berbagai kegiatan internal yang diselenggarakan Pemkab Bandung Barat.
"Bahkan, saat tahun ajaran kemarin berakhir, pemberian sertifikat kelulusan itu ada ucapan selamatnya, yang juga diselipkan stiker Bu Elin," kata Holid yang merupakan warga Kecamatan Cipeundeuy itu.
Dia menjelaskan, penyantuman foto Elin pada reklame Pemda dinilai mengandung unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme secara tidak langsung karena pemasangan reklame itu menggunakan anggaran pemerintah.
"Dengan memanfaatkan jabatan suami, Bupati Abubakar, supaya ditampilkan di reklame, itu juga kan bentuk nepotisme," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah KBB Asep Dendih mengakui tidak tahu mengapa foto Elin banyak ditampilkan pada reklame Pemda Bandung Barat. Meski begitu, dia menyatakan tak ada anggaran khusus dalam pemasangan reklame tersebut.
"Tidak ada anggaran khusus untuk hal tersebut tapi orang-orang mungkin bikin untuk rasa solidaritas atau bagaimana, saya juga kurang paham. Kami juga kan di Bagian Humas tidak ada anggaran khusus untuk memasang reklame," kata Asep saat dikonfirmasi melalui telefon.
Terkait mini billboard dari Distanbunhut yang menampilkan Elin tanpa kapasitas yang jelas, dia menyatakan, kapasitas Eiln ialah sebagai Ibu Tani. "Kalau tidak salah, beberapa waktu lalu ada deklarasi, beliau sebagai Ibu Tani. Waktu itu, sewaktu ada acara penanaman pohon, ada deklarasinya," tuturnya.***
http://www.pikiran-rakyat.com/bandun...g-barat-389454
Oke BERITA LAMA sih..
Bandung barat gak maju2 udh 2 periode bupati skrg, punya kawasan industri gede, pariwisata keren (lembang, cisarua) tp daerahnya ga ada kemajuan. wkwk. skrh istrinya mau maju, konyol.
Cimahi walikotanya dulu si itoc 2 periode, kemudia istrinya 1 periode si ati, kmrn ikut pilkada lagi buat periode ke-2 tapi kalah, turun pamor krn udh jd tersangka KPK wkwk. Gak jg maju2 cimahi dari dahulu kala.
Skrg di bandung juga istrinya aher mau nyalon. Konyol!
Oh masyarakat jabar, kapan kalian sadar.
0
1.9K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan