Merdeka.com - Aksi mogok yang dilakukan sopir angkutan umum rute Jalan Raya Bogor membuat banyak penumpang terlantar. Angkutan Kota Depok yang ikut aksi solidaritas mogok adalah angkutan 41 jurusan Simpangan Depok-Terminal.

Aksi sopir angkot membuat warga kesulitan beraktivitas. "Bingung mau naik apa. Naik ojek mahal, naik online takut ada sweeping. Ini lagi nunggu orang rumah jemput," kata Prawita Putri (28), warga Cimanggis, Selasa (21/3).

Banyak penumpang yang menyayangkan aksi mogok itu. Sebab dampaknya banyak penumpang terlantar. "Kalau seperti ini jadi merugikan orang lain kan," kata Dewantara (30) warga lainnya.

Dia juga mengkritik Pemerintah Kota Depok yang tidak cepat tanggap merespon kondisi di lapangan. Pemkot Depok tidak memberikan bantuan berupa armada yang bisa mengangkut penumpang terlantar.

"Tadi saya mau naik truk polisi tapi penuh. Sayangnya Pemkot Depok tidak ada respons seperti kepala daerah lain yang ikut menerjunkan truk Satpol PP atau Dishub untuk angkut penumpang terlantar. Pemkot ke mana?" kritiknya.

Kendaraan yang diperbantukan oleh Polresta Depok pun selalu penuh. Bus itu berkali-kali berputar untuk mengantar penumpang. Armada tersebut tampaknya kewalahan mengangkut jumlah penumpang yang terlantar. Setiap truk tersebut singgah, langsung diserbu penumpang. Tak sedikit dari mereka yang memaksa masuk walau sudah penuh.

"Wah ini sudah dari pagi. Sampai lupa sudah berapa kali balik. Kasihan penumpangnya kalau tidak diangkut," kata salah seorang pengemudi armada truk polisi.

https://www.merdeka.com/peristiwa/cu...-sweeping.html

cicil kereta sendiri