Merdeka.com - Penyidik Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepulauan Riau melalui Polri mengajukan permohonan red notice ke Interpol untuk memburu tiga bos perusahaan minyak asal China, Sinopec. Red notice diajukan karena perusahaan Sinopec diduga kuat telah melakukan penipuan di Indonesia.

"Permohonan red notice dikirim tanggal 21 Februari 2017," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (22/3).

Menurut Martinus, Sinopec melalui anak perusahaannya yakni Sinomart KTA Development Limited membangun proyek bersama PT West Point Terminal di kawasan bebas perdagangan Batam. Jika proyek ini berhasil, kawasan tersebut dijanjikan bakal menjadi kilang minyak terbesar di Asia Tenggara.

PT West Point Terminal sendiri merupakan joint venture antara Sinomart yang memiliki saham 95 persen dan partner lokalnya PT Mas Capital Trust dengan saham 5 persen. Lewat PT West Point Terminal ini Sinopec group ingin membangun depo BBM di Batam.

Dalam kasus ini, Polda Kepri sudah menetapkan dua direksi dan satu Komisaris PT West Point Terminal sebagai tersangka kasus penggelapan dana perusahaan. Di mana tiga PT West Poin Terminal ini merupakan perwakilan Sinomart dan diduga menggelapkan dana perusahaan senilai USD 1,5 juta.

Ketiga bos Sinopec atau perwakilan Sinomart itu antara lain, Zhang Jun dan Feng Zhingang serta Ye Zhijun. Interpol pun telah mengeluarkan red notice terhadap Zhang Jun dan Feng Zhingang. Sementara untuk Ye Zhijun dikeluarkan Interpol tanggal 1 Maret 2017.

"Kerugian dari perusahaan Indonesia USD 1,5 juta yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga orang tersebut tidak pernah kembali lagi," pungkas Martinus.

https://www.merdeka.com/peristiwa/3-...ed-notice.html

mungkin saja abis ini bakal ada deklarasi perang sama mainland
pesan TS : mimpilah lebih tinggi dan lebih jauh