- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Tolak Cabut Izin PT Semen Indonesia yang Diterbitkan Ganjar


TS
parenkim
Jokowi Tolak Cabut Izin PT Semen Indonesia yang Diterbitkan Ganjar
Jokowi Tolak Cabut Izin PT Semen Indonesia yang Diterbitkan Ganjar

Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengaku sudah menyampaikan tuntutan para petani Pegunungan Kendeng yang melakukan aksi mengecor kaki di Istana kepada Presiden Joko Widodo.
Tuntutan itu yakni untuk mencabut izin lingkungan yang diterbitkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk operasional pabrik PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.
Namun, Presiden Jokowi tidak akan mencabut izin yang diterbitkan Ganjar karena merupakan wewenang pemerintah daerah.
"Itukan memang pemda punya kewenangan buat (menerbitkan) izin itu, tidak semua dari Presiden," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Meski tuntutan tidak dipenuhi, namun Teten menegaskan bahwa pemerintah sudah mencari jalan keluar.
Pemerintah sudah meminta PT Semen Indonesia untuk tidak beroperasi sementara waktu meski memiliki izin.
Operasi harus dihentikan sampai Kajian lingkungan hidup Strategis yang dilakukan Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan selesai dilakukan akhir Maret nanti.
PT Semen Indonesia pun sudah sepakat menghentikan operasinya sementara waktu.
"Kan dari kementerian LHK saja, enggak harus dari Presiden," ucap Teten.
Teten merasa substansi tuntutan yang disampaikan petani kendeng sudah dipenuhi. Oleh karena itu, ia meminta petani Kendeng untuk menghentikan aksinya mengecor kaki di sebrang istana.
Apalagi, seorang petani, Patmi (48), meninggal karena terkena serangan jantung.
"Kita imbau lah kalo mau menyampaikan pendapat, aspirasi, jangan aksinya mengambil risiko pada keselamatan," ucapnya.
Para petani Kendeng sebelumnya menilai izin yang diterbitkan Ganjar Pranowo melangkahi janji yang sudah disampaikan Jokowi ke petani pada Agustus 2016 lalu.
(Baca: Kronologi Wafatnya Patmi, Petani Kendeng Usai Aksi Dipasung Semen)
Saat itu, Jokowi berjanji tidak ada aktivitas penambangan yang dilakukan hingga Kajian lingkungan hidup Strategis yang dilakukan pemerintah selesai dilakukan. Izin tersebut juga melanggar putusan Mahkamah Agung 5 Oktober 2016 lalu.
Tuntutan itu yakni untuk mencabut izin lingkungan yang diterbitkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk operasional pabrik PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.
Namun, Presiden Jokowi tidak akan mencabut izin yang diterbitkan Ganjar karena merupakan wewenang pemerintah daerah.
"Itukan memang pemda punya kewenangan buat (menerbitkan) izin itu, tidak semua dari Presiden," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Meski tuntutan tidak dipenuhi, namun Teten menegaskan bahwa pemerintah sudah mencari jalan keluar.
Pemerintah sudah meminta PT Semen Indonesia untuk tidak beroperasi sementara waktu meski memiliki izin.
Operasi harus dihentikan sampai Kajian lingkungan hidup Strategis yang dilakukan Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan selesai dilakukan akhir Maret nanti.
PT Semen Indonesia pun sudah sepakat menghentikan operasinya sementara waktu.
"Kan dari kementerian LHK saja, enggak harus dari Presiden," ucap Teten.
Teten merasa substansi tuntutan yang disampaikan petani kendeng sudah dipenuhi. Oleh karena itu, ia meminta petani Kendeng untuk menghentikan aksinya mengecor kaki di sebrang istana.
Apalagi, seorang petani, Patmi (48), meninggal karena terkena serangan jantung.
"Kita imbau lah kalo mau menyampaikan pendapat, aspirasi, jangan aksinya mengambil risiko pada keselamatan," ucapnya.
Para petani Kendeng sebelumnya menilai izin yang diterbitkan Ganjar Pranowo melangkahi janji yang sudah disampaikan Jokowi ke petani pada Agustus 2016 lalu.
(Baca: Kronologi Wafatnya Patmi, Petani Kendeng Usai Aksi Dipasung Semen)
Saat itu, Jokowi berjanji tidak ada aktivitas penambangan yang dilakukan hingga Kajian lingkungan hidup Strategis yang dilakukan pemerintah selesai dilakukan. Izin tersebut juga melanggar putusan Mahkamah Agung 5 Oktober 2016 lalu.
SUMBER
Jokowi Belasungkawa atas Meninggalnya Seorang Petani Kendeng

Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya terhadap meninggalnya petani perempuan asal Pegunungan Kendeng bernama Patmi (48).
"Presiden menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya," ujar Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Presiden Jokowi sudah memerintahkan Teten untuk mengurus proses persemayaman hingga pemakaman almarhumah Patmi di kampung halamannya.
"Tim saya sudah turun. Sudah menyediakan ambulans. Kami akan bantu mengurus kepulangan jenazah," ujar Teten.
Rencananya, Teten sendiri akan hadir di rumah duka pada Kamis (23/3/2017). Selain akan mewakili Presiden, Teten juga akan menyerahkan santunan bagi keluarga korban.
Patmi meninggal setelah mengalami serangan jantung, setelah sepekan terakhir mengikuti aksi unjuk rasa menolak pertambangan karst dan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.
Patmi dan para petani Kendeng yang melakukan aksi protes nekat mengecor kedua kakinya dengan semen di seberang Istana Presiden, Jakarta.
Dia mengalami serangan jantung dan meninggal dalam perjalanan dari kantor LBH Jakarta menuju Rumah Sakit St. Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.
"Presiden menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya," ujar Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Presiden Jokowi sudah memerintahkan Teten untuk mengurus proses persemayaman hingga pemakaman almarhumah Patmi di kampung halamannya.
"Tim saya sudah turun. Sudah menyediakan ambulans. Kami akan bantu mengurus kepulangan jenazah," ujar Teten.
Rencananya, Teten sendiri akan hadir di rumah duka pada Kamis (23/3/2017). Selain akan mewakili Presiden, Teten juga akan menyerahkan santunan bagi keluarga korban.
Patmi meninggal setelah mengalami serangan jantung, setelah sepekan terakhir mengikuti aksi unjuk rasa menolak pertambangan karst dan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.
Patmi dan para petani Kendeng yang melakukan aksi protes nekat mengecor kedua kakinya dengan semen di seberang Istana Presiden, Jakarta.
Dia mengalami serangan jantung dan meninggal dalam perjalanan dari kantor LBH Jakarta menuju Rumah Sakit St. Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.
SUMBER
turut berduka


0
2.5K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan