- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jonan Resmikan Kapal Raksasa Pengolahan Gas Bernama Jangkrik


TS
aghilfath
Jonan Resmikan Kapal Raksasa Pengolahan Gas Bernama Jangkrik
Spoiler for Jonan Resmikan Kapal Raksasa Pengolahan Gas Bernama Jangkrik:

Quote:
Karimun - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan hari ini meresmikan Kapal Floating Production Unit (FPU) di Saipem Karimun Yard, Tanjung Balai, Kepulauan Riau. Kapal raksasa yang berfungsi sebagai faslitas pengolahan gas ini diberi nama Jangkrik.
Pantauan detikFinance, Selasa (21/3/2017), Ignasius Jonan didampingi istrinya yakni Ratna Jonan. Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala SKK Migas Amin Sunaryadi, Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, serta beberapa pejabat lainnya, seperti Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu, Wakil Ketua Komisi VII DPR Mulyadi.
Nama Jangkrik diambil dari lokasi lapangan gas sumber gas alam yang akan diolah menggunakan kapal FPU itu. Lapangan Jangkrik berlokasi di Blok Muara Bakau, Kalimantan Timur.
"Atas nama pemerintah saya ucapkan terimakasih, rencana pembangunan lebih cepat 12 bulan, jadi tepuk tangan untuk pekerja di sini," kata Jonan dalam sambutannya.
Jonan juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah Kepulauan Riau yang telah memberikan kemudahan dalam proses perizinan.
"ENI tadi memberi masukan, mengenai percepatan perizinan, mereka sangat gembira dengan Pemda untuk pro bisnis, yang tidak mempersulit," tambahnya.
Tidak hanya itu, kata Jonan, kapal pengolahan gas Jangkrik juga menjadi yang fasilitas terapung yang paling besar di Indonesia, dengan lebar 46 meter dan panjang 192 meter.
Upacara penamaan kapal FPU Jangkrik ditandai dengan pemecahan kendi oleh Ibu Ratna Jonan. Adapun, pemberian nama kapal oleh seorang wanita merupakan sudah menjadi tradisi dalam dunia kemaritiman sejak akhir abad 18. Di mana sebagai wujud rasa syukur atas segala pencapaian.
Kapal FPU Jangkrik dirancang untuk pengolahan gas dengan kapasitas hingga 450 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Sebanyak 10 sumur produksi gas bawah laut yang telah dikompresi dan siap untuk diproduksikan, akan dihubungkan dengan FPU yang kemudian akan mengolah dan menyalurkan gas menggunakan pipa bawah laut sepanjang 79 km dan selanjutnya ke darat yaitu ke dalam jaringan produsen gas Kalimantan Timur dan pada akhirnya kepada pemakai dalam negeri di Kalimantan Timur dan kilang LNG Bontang.
Kapal pengolahan gas Jangkrik juga berfungsi sebagai penyulingan dan menstabilkan kondensat serta menyalurkannya ke darat melalui jaringan distribusi setempat dan berakhir di kilang kondensat Senipah.
Lebih dari 50% produksi Lapangan Jangkrik akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap kebutuhan energi nasional dan pembangunan ekonomi.
Blok Muara Bakau dioperatori oleh ENI Muara Bakau B.V sejak 2002 dengan kepemilikan saham sebanyak 55% dan mitranya Engie E&P sebesar 33,3% serta PT Saka Energi Muara Bakau sebesar 11,7%.
Penemuan gas pertama didapatkan pada tahun 2009 pada garis sumur Jangkrik-1. Di blok yang sama, pada sekitar 20 km di sebelah Timur Laut Lapangan Jangkrik, ditemukan lapangan Jangkrik North East pada tahun 2011.
Rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) lapangan Jangkrik disetujui tahun 2011, sedangkan Jangkrik North East tahun 2013. Persetujuan PoD Jangkrik North East mencantumkan integrasi dengan pengembangan lapangan Jangkrik dalam satu proyek tunggal yang dinamakan "Proyek Komplek Jangkrik".
Pantauan detikFinance, Selasa (21/3/2017), Ignasius Jonan didampingi istrinya yakni Ratna Jonan. Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala SKK Migas Amin Sunaryadi, Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, serta beberapa pejabat lainnya, seperti Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu, Wakil Ketua Komisi VII DPR Mulyadi.
Nama Jangkrik diambil dari lokasi lapangan gas sumber gas alam yang akan diolah menggunakan kapal FPU itu. Lapangan Jangkrik berlokasi di Blok Muara Bakau, Kalimantan Timur.
"Atas nama pemerintah saya ucapkan terimakasih, rencana pembangunan lebih cepat 12 bulan, jadi tepuk tangan untuk pekerja di sini," kata Jonan dalam sambutannya.
Jonan juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah Kepulauan Riau yang telah memberikan kemudahan dalam proses perizinan.
"ENI tadi memberi masukan, mengenai percepatan perizinan, mereka sangat gembira dengan Pemda untuk pro bisnis, yang tidak mempersulit," tambahnya.
Tidak hanya itu, kata Jonan, kapal pengolahan gas Jangkrik juga menjadi yang fasilitas terapung yang paling besar di Indonesia, dengan lebar 46 meter dan panjang 192 meter.
Upacara penamaan kapal FPU Jangkrik ditandai dengan pemecahan kendi oleh Ibu Ratna Jonan. Adapun, pemberian nama kapal oleh seorang wanita merupakan sudah menjadi tradisi dalam dunia kemaritiman sejak akhir abad 18. Di mana sebagai wujud rasa syukur atas segala pencapaian.
Kapal FPU Jangkrik dirancang untuk pengolahan gas dengan kapasitas hingga 450 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Sebanyak 10 sumur produksi gas bawah laut yang telah dikompresi dan siap untuk diproduksikan, akan dihubungkan dengan FPU yang kemudian akan mengolah dan menyalurkan gas menggunakan pipa bawah laut sepanjang 79 km dan selanjutnya ke darat yaitu ke dalam jaringan produsen gas Kalimantan Timur dan pada akhirnya kepada pemakai dalam negeri di Kalimantan Timur dan kilang LNG Bontang.
Kapal pengolahan gas Jangkrik juga berfungsi sebagai penyulingan dan menstabilkan kondensat serta menyalurkannya ke darat melalui jaringan distribusi setempat dan berakhir di kilang kondensat Senipah.
Lebih dari 50% produksi Lapangan Jangkrik akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap kebutuhan energi nasional dan pembangunan ekonomi.
Blok Muara Bakau dioperatori oleh ENI Muara Bakau B.V sejak 2002 dengan kepemilikan saham sebanyak 55% dan mitranya Engie E&P sebesar 33,3% serta PT Saka Energi Muara Bakau sebesar 11,7%.
Penemuan gas pertama didapatkan pada tahun 2009 pada garis sumur Jangkrik-1. Di blok yang sama, pada sekitar 20 km di sebelah Timur Laut Lapangan Jangkrik, ditemukan lapangan Jangkrik North East pada tahun 2011.
Rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) lapangan Jangkrik disetujui tahun 2011, sedangkan Jangkrik North East tahun 2013. Persetujuan PoD Jangkrik North East mencantumkan integrasi dengan pengembangan lapangan Jangkrik dalam satu proyek tunggal yang dinamakan "Proyek Komplek Jangkrik".
detik
Jangkrik boss, wow progres yg mengesankan 12 bulan lebih cepat, semoga makin banyak proyek infrastruktur dan penunjang yg lebih cepat selesai hingga cepat dirasakan manfaatnya

0
1.4K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan