- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
3 Tahun, Pemerintah Bangun 520 Km Jalan Baru di Perbatasan Kalimantan


TS
aghilfath
3 Tahun, Pemerintah Bangun 520 Km Jalan Baru di Perbatasan Kalimantan
Spoiler for 3 Tahun, Pemerintah Bangun 520 Km Jalan Baru di Perbatasan Kalimantan:

Quote:
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dibantu Zeni TNI berhasil membangun 520,85 km jalan baru jalan paralel perbatasan. Jalan paralel adalah jalan yang membentang sejajar dengan garis perbatasan membentang dari Kalimantan Utara (Kaltara) hingga Kalimantan Barat (Kalbar) sepanjang 1.900 Km.
Dengan bertambahnya panjang jalan yang bisa diselesaikan tahun ini, total jalan perbatasan Kalimantan yang berhasil tembus menjadi sepanjang 1.582 Km, Sementara jalan belum tembus 318 Km akan dituntaskan pada tahun 2018.

Foto: dok. Kementerian PUPR
Presiden Joko Widodo pada saat meresmikan PLBN Badau, Kamis lalu (16/3) melakukan perjalanan darat melewati jalan perbatasan dari Kecamatan Putusibau ke Kecamatan Badau. Perjalanan ditempuh dalam waktu kurang lebih tiga jam. Kondisi jalan sebagian besar mulus beraspal, namun menjelang Badau dapat ditemui pekerjaan jalan berupa penimbunan, perataan, perkerasan tanah dan perkerasan agregat yang tengah dikerjakan menggunakan alat berat. Jalan yang dibangun lebih lebar dibandingkan jalan lama dengan perkerasan bahu jalan dan marka.

Foto: dok. Kementerian PUPR
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dengan adanya jalan ini, maka masyarakat di dua lokasi yang dihubungkan menjadi memiliki akses jalan yang bisa bermanfaat mempercepat pemerataan ekonomi. Sebelum adanya jalan ini, masyarakat dari Putusibau yang menuju Badau, harus menyusuri jalan setapak melintas tengah hutan yang memakan waktu hingga tiga hari berjalan kaki. Tak jarang, masyarakat yang melakukan perjalanan harus bermalam di tengah hutan.

Foto: dok. Kementerian PUPR
Dengan adanya jalan ini, maka sekaligus melengkapi pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau yang diharapkan bisa menjadi gerbang ekspor produk lokal Indonesia menuju negara tetangga. Tanpa adanya jaringan jalan ini, maka masyarakat perbatasan masih akan bergantung pada produk yang datang dari Malaysia. Namun dengan adanya jalan ini, kendaraan logistik bisa melintas dan barang lokal RI bisa dibawa menuju Badau.
"Desa-desa di kawasan perbatasan memerlukan jaringan jalan yang terhubung dengan jalan yang sudah ada. Jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan sebagai pintu gerbang aktifitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga," tambah Basuki dalam keterangan tertulis, Minggu (19/3/2017).

Foto: dok. Kementerian PUPR
Sepuluh ruas jalan paralel perbatasan yang dibangun tahun ini terbagi di Kalbar sepanjang 81,3 Km yakni ruas Temajuk-Aruk yang akan dikerjakan ZENI 16 sepanjang 6,85 Km, Siding-Entikong dikerjakan ZENI 16 sepanjang 25,9 Km, Rasau-BTS. Kapuas Hulu akan dikerjakan ZENI 17 sepanjang 8,55 Km, Nanga Era-BTS. Kaltim 1 akan dikerjakan ZENI 19 sepanjang 12 Km, dan Nanga Era-Batas Kaltim 2 akan dikerjakan ZENI 18 sepanjang 28 Km.
Ruas jalan di Kaltim sepanjang 40 Km yakni Long Pahangan-Long Boh sepanjang 20 Km dikerjakan ZENI 4 dan Bts Kalbar-Tionghoang sepanjang 20 Km akan dikerjakan ZENI 3.

Foto: dok. Kementerian PUPR
Sementara di Kalimantan Utara sepanjang 39,8 Km, ruas jalan yang dibangun adalah Mensalong-Toulumbis akan dikerjakan ZENI 8 sepanjang 15 Km, Long Kemuat-Langap-Malinau sepanjang 12 Km akan dikerjakan ZENI 9, dan Long Nawang-LG. Pujungan akan dikerjakan ZENI 10 sepanjang 12,8 Km.
Basuki mengatakan siap untuk menyelesaikannya akhir tahun 2018 atau selambatnya awal 2019, karena ini adalah tugas dari Presiden Jokowi.
Jalan perbatasan Kalimantan sepanjang 1.900 Km berada di Kalbar sepanjang 849 Km, Kaltim 223 Km dan Kaltara 827 Km. Untuk jalan perbatasan Kalbar, dari 849 Km sisa yang belum tembus adalah 107 Km. Sementara dari 742 Km jalan yang sudah tembus, 289 Km sudah dalam kondisi beraspal.
Selain dikerjakan secara swakelola bersama Zeni TNI, beberapa ruas jalan di Kalbar juga dikerjakan oleh kontraktor BUMN seperti ruas Aruk-Sajingan 6,9 Km oleh PT. Wijaya Karya dan Jalan Akses ke PLBN Badau sepanjang 27 Km yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya.
Dalam pembangunannya Kementerian PUPR juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) perihal perizinan penggunaan lahan kehutanan.
Dengan bertambahnya panjang jalan yang bisa diselesaikan tahun ini, total jalan perbatasan Kalimantan yang berhasil tembus menjadi sepanjang 1.582 Km, Sementara jalan belum tembus 318 Km akan dituntaskan pada tahun 2018.
Spoiler for Jalan Paralel Perbatasan Putusibau-BadauJalan Paralel Perbatasan Putusibau-Badau:

Foto: dok. Kementerian PUPR
Presiden Joko Widodo pada saat meresmikan PLBN Badau, Kamis lalu (16/3) melakukan perjalanan darat melewati jalan perbatasan dari Kecamatan Putusibau ke Kecamatan Badau. Perjalanan ditempuh dalam waktu kurang lebih tiga jam. Kondisi jalan sebagian besar mulus beraspal, namun menjelang Badau dapat ditemui pekerjaan jalan berupa penimbunan, perataan, perkerasan tanah dan perkerasan agregat yang tengah dikerjakan menggunakan alat berat. Jalan yang dibangun lebih lebar dibandingkan jalan lama dengan perkerasan bahu jalan dan marka.
Spoiler for Jalan Paralel Perbatasan Putusibau-BadauJalan Paralel Perbatasan Putusibau-Badau:

Foto: dok. Kementerian PUPR
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dengan adanya jalan ini, maka masyarakat di dua lokasi yang dihubungkan menjadi memiliki akses jalan yang bisa bermanfaat mempercepat pemerataan ekonomi. Sebelum adanya jalan ini, masyarakat dari Putusibau yang menuju Badau, harus menyusuri jalan setapak melintas tengah hutan yang memakan waktu hingga tiga hari berjalan kaki. Tak jarang, masyarakat yang melakukan perjalanan harus bermalam di tengah hutan.
Spoiler for Jalan Paralel Perbatasan Putusibau-BadauJalan Paralel Perbatasan Putusibau-Badau:

Foto: dok. Kementerian PUPR
Dengan adanya jalan ini, maka sekaligus melengkapi pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau yang diharapkan bisa menjadi gerbang ekspor produk lokal Indonesia menuju negara tetangga. Tanpa adanya jaringan jalan ini, maka masyarakat perbatasan masih akan bergantung pada produk yang datang dari Malaysia. Namun dengan adanya jalan ini, kendaraan logistik bisa melintas dan barang lokal RI bisa dibawa menuju Badau.
"Desa-desa di kawasan perbatasan memerlukan jaringan jalan yang terhubung dengan jalan yang sudah ada. Jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan sebagai pintu gerbang aktifitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga," tambah Basuki dalam keterangan tertulis, Minggu (19/3/2017).
Spoiler for Jalan Paralel Perbatasan Putusibau-BadauJalan Paralel Perbatasan Putusibau-Badau:

Foto: dok. Kementerian PUPR
Sepuluh ruas jalan paralel perbatasan yang dibangun tahun ini terbagi di Kalbar sepanjang 81,3 Km yakni ruas Temajuk-Aruk yang akan dikerjakan ZENI 16 sepanjang 6,85 Km, Siding-Entikong dikerjakan ZENI 16 sepanjang 25,9 Km, Rasau-BTS. Kapuas Hulu akan dikerjakan ZENI 17 sepanjang 8,55 Km, Nanga Era-BTS. Kaltim 1 akan dikerjakan ZENI 19 sepanjang 12 Km, dan Nanga Era-Batas Kaltim 2 akan dikerjakan ZENI 18 sepanjang 28 Km.
Ruas jalan di Kaltim sepanjang 40 Km yakni Long Pahangan-Long Boh sepanjang 20 Km dikerjakan ZENI 4 dan Bts Kalbar-Tionghoang sepanjang 20 Km akan dikerjakan ZENI 3.
Spoiler for Jalan Paralel Perbatasan Putusibau-BadauJalan Paralel Perbatasan Putusibau-Badau:

Foto: dok. Kementerian PUPR
Sementara di Kalimantan Utara sepanjang 39,8 Km, ruas jalan yang dibangun adalah Mensalong-Toulumbis akan dikerjakan ZENI 8 sepanjang 15 Km, Long Kemuat-Langap-Malinau sepanjang 12 Km akan dikerjakan ZENI 9, dan Long Nawang-LG. Pujungan akan dikerjakan ZENI 10 sepanjang 12,8 Km.
Basuki mengatakan siap untuk menyelesaikannya akhir tahun 2018 atau selambatnya awal 2019, karena ini adalah tugas dari Presiden Jokowi.
Jalan perbatasan Kalimantan sepanjang 1.900 Km berada di Kalbar sepanjang 849 Km, Kaltim 223 Km dan Kaltara 827 Km. Untuk jalan perbatasan Kalbar, dari 849 Km sisa yang belum tembus adalah 107 Km. Sementara dari 742 Km jalan yang sudah tembus, 289 Km sudah dalam kondisi beraspal.
Selain dikerjakan secara swakelola bersama Zeni TNI, beberapa ruas jalan di Kalbar juga dikerjakan oleh kontraktor BUMN seperti ruas Aruk-Sajingan 6,9 Km oleh PT. Wijaya Karya dan Jalan Akses ke PLBN Badau sepanjang 27 Km yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya.
Dalam pembangunannya Kementerian PUPR juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) perihal perizinan penggunaan lahan kehutanan.
detik
Mantap Pak De ditengah hiruk pikuk urusan pilkada DKI dan berbagai kontroversinya, pembangunan luar jawa terus berlanjut tanpa terganggu gaduhnya yg lagi rebutan DKI

Quote:
Original Posted By aghilfath►
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan dua Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalimantan, yakni PLBN Nanga Badau dan juga PLBN Aruk. Sebelumnya Jokowi juga telah meresmikan PLBN Entikong pada akhir 2016 lalu.
Ketiga PLBN tersebut akan dilanjutkan lagi pembangunannya ke tahap II agar seluruh fasilitas di wilayah perbatasan dapat tercipta, sehingga ekonomi di daerah yang menjadi wilayah terdepan Indonesia tersebut bisa bergerak seperti wilayah-wilayah NKRI lainnya.
Salah satu pekerjaan yang tengah dilakukan saat ini adalah pekerjaan pelabaran jalan menuju ke wilayah perbatasan yang ada pada 3 PLBN di Kalimantan tersebut dengan total panjang 95,2 km.
Bentuk pekerjaan yang dilakukan pada ruas jalan ini adalah pelebaran jalan yang sudah ada dari semula hanya dua lajur menjadi 4 lajur lengkap dengan median jalan mirip seperti pembangunan jalan tol.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, seperti dikutip Senin (20/3/2017), ketiga jalan tersebut adalah pelebaran jalan Batas Serawak - Entikong - Balai Karangan - Kembayan yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-Istaka Karya dan Daya Mulia Turangga.
Lalu pelebaran jalan Nanga Badau - Lanjak dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya, dan pelebaran jalan simpang tanjung-aruk II dikerjakan oleh PT Waskita Karya. Ketiga jalan yang diperlebar tersebut seluruhnya ditarget selesai pada November 2018 mendatang.
"Kami optimistis 2018 seluruhnya bisa 100% dan nyaman dilewati," kata Dirjen Bina Marga Arie Setiadi beberapa waktu lalu.
Adapun perkembangannya saat ini rata-rata telah mencapai progres fisik 35%. Untuk pelebaran jalan simpang tanjung-aruk II dengan panjang 26,2 km saat ini telah mencapai progres fisik 38,53%.
Sementara pelebaran jalan Batas Serawak - Entikong - Balai Karangan - Kembayan dengan panjang 42 km progres fisiknya sebesar 37,26%.
Sedangkan pelebaran jalan akses perbatasan PLBN Nanga Badau di Kabupaten Kapuas Hulu saat ini progres fisiknya mencapai 35,37% dari total panjang yang dikerjakan 27,55 km.
Saat ini status kegiatan yang berlangsung pada masing-masing jalan tersebut adalah pekerjaan galian, pekerjaan box culvert, pekerjaan persiapan badan jalan, pekerjaan lapis pondasi, lapis permukaan, pemasangan batu dan pengerjaan aspal.
detik
Klo masih dianggap cuma menambal dari jalan yg sudah ada ya ga tau lagi dah
Spoiler for 95 Km Jalan Akses ke Perbatasan di Kalimantan Ini Diperlebar:

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan dua Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalimantan, yakni PLBN Nanga Badau dan juga PLBN Aruk. Sebelumnya Jokowi juga telah meresmikan PLBN Entikong pada akhir 2016 lalu.
Ketiga PLBN tersebut akan dilanjutkan lagi pembangunannya ke tahap II agar seluruh fasilitas di wilayah perbatasan dapat tercipta, sehingga ekonomi di daerah yang menjadi wilayah terdepan Indonesia tersebut bisa bergerak seperti wilayah-wilayah NKRI lainnya.
Salah satu pekerjaan yang tengah dilakukan saat ini adalah pekerjaan pelabaran jalan menuju ke wilayah perbatasan yang ada pada 3 PLBN di Kalimantan tersebut dengan total panjang 95,2 km.
Bentuk pekerjaan yang dilakukan pada ruas jalan ini adalah pelebaran jalan yang sudah ada dari semula hanya dua lajur menjadi 4 lajur lengkap dengan median jalan mirip seperti pembangunan jalan tol.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, seperti dikutip Senin (20/3/2017), ketiga jalan tersebut adalah pelebaran jalan Batas Serawak - Entikong - Balai Karangan - Kembayan yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-Istaka Karya dan Daya Mulia Turangga.
Lalu pelebaran jalan Nanga Badau - Lanjak dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya, dan pelebaran jalan simpang tanjung-aruk II dikerjakan oleh PT Waskita Karya. Ketiga jalan yang diperlebar tersebut seluruhnya ditarget selesai pada November 2018 mendatang.
"Kami optimistis 2018 seluruhnya bisa 100% dan nyaman dilewati," kata Dirjen Bina Marga Arie Setiadi beberapa waktu lalu.
Adapun perkembangannya saat ini rata-rata telah mencapai progres fisik 35%. Untuk pelebaran jalan simpang tanjung-aruk II dengan panjang 26,2 km saat ini telah mencapai progres fisik 38,53%.
Sementara pelebaran jalan Batas Serawak - Entikong - Balai Karangan - Kembayan dengan panjang 42 km progres fisiknya sebesar 37,26%.
Sedangkan pelebaran jalan akses perbatasan PLBN Nanga Badau di Kabupaten Kapuas Hulu saat ini progres fisiknya mencapai 35,37% dari total panjang yang dikerjakan 27,55 km.
Saat ini status kegiatan yang berlangsung pada masing-masing jalan tersebut adalah pekerjaan galian, pekerjaan box culvert, pekerjaan persiapan badan jalan, pekerjaan lapis pondasi, lapis permukaan, pemasangan batu dan pengerjaan aspal.
detik
Klo masih dianggap cuma menambal dari jalan yg sudah ada ya ga tau lagi dah

Diubah oleh aghilfath 20-03-2017 10:41
0
14.6K
Kutip
209
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan