- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Anestesi dan Mekanismenya


TS
Third.Reich
Anestesi dan Mekanismenya
Quote:

Quote:

Quote:
Spoiler for :
Quote:

Mungkin ada agan-agan di sini yang pernah mengalami proses operasi ? atau mungkin pada waktu pertama kali kita mengetahui hal itu, bisa terbersit perasaan takut, khawatir dan lain sebagainya, saat-saat mendebarkan dan pertanyaan-pertanyaan yang selalu menghantui pikiran kita salah satunya adalah : apakah kita akan merasakan sakit saat pisau bedah mulai menyayat bagian tubuh kita ? Saat di ruang operasi pun mungkin kita tak henti-henti berdoa agar proses operasi kita lancar jaya, dan mungkin juga kita menghitung dari satu sampai sepuluh, dan kita akan segera tak sadarkan diri sebelum hitungan kita selesai. Ya, kita seperti sedang tertidur dan ketika kita sadar, tau-tau sudah ada bekas jahitan saja di tubuh kita. Tapi tahukah agan bahwa kita sebenarnya tidak tertidur melainkan sedang berada di bawah pengaruh anestesi.
Anestesi adalah sebuah konsep yang misterius bagi kebanyakan orang, sekalipun bagi orang-orang yang sudah pernah mengalami hal itu sebelumnya. Nama Anestesi berasal dari Yunani yang bermakna “loss of sensation”, akan tetapi ini bukan satu-satunya efek yang dialami oleh tubuh kita. Anestesi, pada dasarnya adalah sebuah kondisi reversibel yang dikeluarkan oleh obat-obatan, ini bertujuan untuk menciptakan satu kondisi atau lebih pada makhluk hidup. Anestesi bisa menghilangkan rasa sakit, mengakibatkan amnesia untuk menghapus ingatan kita akan prosedur atau segala hal yang berhubungan dengan operasi atau ketakutan terkait hal itu, juga bisa mengurangi kegelisahan (siapa yang tidak mengalami kegelisahan ketika berhadapan dengan tindakan medis seperti operasi ?) dan juga melumpuhkan otot-otot kita.
Kedengarannya sedikit menakutkan bukan ?, tapi anestesi dilakukan sebaik dan seaman mungkin dengan perhitungan yang tepat untuk dosis yang dibutuhkan dan pengawasan yang baik dari para tenaga medis profesional. Dan tidak semua jenis anestesi itu sama.Ketika kita memikirkan sesuatu seperti anestesi, kita akan cenderung berpikir kearah anestesi umum, yang mana anestesi ini menyebabkan kita berada dalam keadaan tidak sadar total selama tindakan medis dilakukan, misalnya tindakan operasi besar. Namun ada beberapa jenis anestesi, dan tidak semuanya menyebabkan kita tak sadarkan diri dari dunia nyata. Anestesi lokal misalnya, hanya berpengaruh pada sebagian kecil area pada kulit atau tubuh. Jenis anestesi apa yang kita terima bergantung pada sejumlah faktor, termasuk tindakan medis apa yang kita butuhkan dan bagaimana riwayat kesehatan kita sendiri. Terkadang juga pada anestesi digunakan lebih dari satu macam obat demi mendapatkan kondisi atau efek yang dibutuhkan.
Kali ini ane akan mengajak agan-agan untuk mengetahui dan mengenal berbagai jenis anestesi sehingga kita semua bisa memahami tentang anestesi, bagaimana cara kerjanya dan resiko apa saja yang bisa terjadi. Pertama-tama mari kita lihat apa yang disebut dengan “Sedasi Prosedural” atau yang juga dikenal dengan “Twilight Sleep”.
Anestesi adalah sebuah konsep yang misterius bagi kebanyakan orang, sekalipun bagi orang-orang yang sudah pernah mengalami hal itu sebelumnya. Nama Anestesi berasal dari Yunani yang bermakna “loss of sensation”, akan tetapi ini bukan satu-satunya efek yang dialami oleh tubuh kita. Anestesi, pada dasarnya adalah sebuah kondisi reversibel yang dikeluarkan oleh obat-obatan, ini bertujuan untuk menciptakan satu kondisi atau lebih pada makhluk hidup. Anestesi bisa menghilangkan rasa sakit, mengakibatkan amnesia untuk menghapus ingatan kita akan prosedur atau segala hal yang berhubungan dengan operasi atau ketakutan terkait hal itu, juga bisa mengurangi kegelisahan (siapa yang tidak mengalami kegelisahan ketika berhadapan dengan tindakan medis seperti operasi ?) dan juga melumpuhkan otot-otot kita.
Kedengarannya sedikit menakutkan bukan ?, tapi anestesi dilakukan sebaik dan seaman mungkin dengan perhitungan yang tepat untuk dosis yang dibutuhkan dan pengawasan yang baik dari para tenaga medis profesional. Dan tidak semua jenis anestesi itu sama.Ketika kita memikirkan sesuatu seperti anestesi, kita akan cenderung berpikir kearah anestesi umum, yang mana anestesi ini menyebabkan kita berada dalam keadaan tidak sadar total selama tindakan medis dilakukan, misalnya tindakan operasi besar. Namun ada beberapa jenis anestesi, dan tidak semuanya menyebabkan kita tak sadarkan diri dari dunia nyata. Anestesi lokal misalnya, hanya berpengaruh pada sebagian kecil area pada kulit atau tubuh. Jenis anestesi apa yang kita terima bergantung pada sejumlah faktor, termasuk tindakan medis apa yang kita butuhkan dan bagaimana riwayat kesehatan kita sendiri. Terkadang juga pada anestesi digunakan lebih dari satu macam obat demi mendapatkan kondisi atau efek yang dibutuhkan.
Kali ini ane akan mengajak agan-agan untuk mengetahui dan mengenal berbagai jenis anestesi sehingga kita semua bisa memahami tentang anestesi, bagaimana cara kerjanya dan resiko apa saja yang bisa terjadi. Pertama-tama mari kita lihat apa yang disebut dengan “Sedasi Prosedural” atau yang juga dikenal dengan “Twilight Sleep”.
Spoiler for Twilight Sleep:
TWILIGHT SLEEP

Sebagian dari kita mungkin pernah mengalami Sedasi Prosedural dan tidak menyadari bahwa itu sebenarnya juga termasuk anestesi. Contohnya, missal kita sedang sakit gigi dan akhirnya diharuskan untuk mencabut gigi, kita mungkin akan mengalami sedasi prosedural. Anestesi jenis ini digunakan dalam tindakan medis yang berlangsung relatif singkat, dan ini juga dikenal dengan nama “conscious sedation”atau “twilight anesthesia”. Sebagai tambahan pada praktek dokter, sedasi prosedural digunakan pada hal-hal seperti misalnya, LASIK (Laser-Assisted in situ Keratomileusis) sebuah metode terpopuler di dunia untuk memperbaiki kelainan mata minus (myopia), mata plus dan mata silinder, serta sejumlah operasi kosmetik kecil lainnya.
Spoiler for :

Selama kita berada pada sedasi prosedural, kita akan tetap sadar sepenuhnya serta dapat merespon pertanyaan dan perintah. Meski demikian itu bukan berarti kita mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi, kita akan merasa mengantuk dan merasa rileks dan tenang. Umumnya kita tak akan mengingat apa yang terjadi atau selama waktu yang singkat itu berlalu. Sebagian obat yang digunakan dalam sedasi prosedural dapat membuat kita merasa pusing atau merasakan euforia.
Sedasi prosedural memiliki banyak kesamaan dengan anestesi umum. Ini karena obat yang digunakan pada anestesi umum juga digunakan pada sedasi prosedural, hanya saja dosisnya yang digunakan lebih rendah. Biasanya, obat penenang yang digunakan termasuk seperti Ketamine atau Nitrous Oxide, yang menekan sistem saraf pusat. Terkadang juga obat yang mempengaruhi sistem saraf otak, membuat sensasi saraf mencapai ke otak seperti diazepam (biasa dikenal dengan nama Valium) atau midazolam juga digunakan. Dalam dosis yang tinggi, obat-obatan tadi membuat kita tertidur dan lumpuh sekaligus mempengaruhi system kardiovaskuler, akan tetapi pada dosis rendah, efeknya menenangkan pasien dan mengurangi kegelisahan dan kecemasan. Untuk sedasi prosedural, salah satu jenis obat ini digunakan dengan kombinasi dengan obat analgesik seperti Fentanyl untuk mengurangi rasa sakit. Anestesi ini bisa diberikan melalui inhalasi, per oral, disuntikkan atau digunakan kombinasi dari ketiganya. Contoh, Nitrous Oxide dan gas penenang lain diberikan secara inhalasi, namun Ketamine dan Valium diberikan via injeksi.
Spoiler for :


Berapa lama sedasi prosedural berlangsung ? ini bergantung pada obat yang digunakan, bisa hanya 5 sampai 10 menit atau bisa 1 jam. Proses penyembuhan pun juga cepat dan kita biasanya tidak akan mengalami efek samping dari anestesi umum, misalnya mual, muntah atau pusing. (pada kasus kecil masih terjadi). Pasien yang berada dalam kondisi conscious sedation masih harus dimonitor keadaannya untuk memastikan bahwa mereka tidak semakin "tenggelam"ke dalam efek anestesi yang lebih dalam lagi.
Selanjutnya, jenis-jenis anestesi…
Spoiler for Anestesi Lokal:
ANESTESI LOKAL

Jika kita pernah mengalami sedasi prosedural dan berpikir bahwa kita sudah mengetahui segalanya tentang anestesi, eit! Tunggu dulu.. anestesi lokal itu sangat berbeda. Pasien masih tetap terjaga, sadar namun tidak bermimpi atau mengantuk seperti yang diberikan oleh sedasi prosedural. Ini adalah jenis lain dari anestesi yang mungkin juga pernah kita alami sebelumnya. Contoh, sebagai tambahan untuk sedasi prosedural selama dokter gigi melakukan tindakan medis, dokter gigi juga menggunakan anestesi lokal ketika ia menyuntik gusi kita untuk mematikan rasa di area sekitar gusi. Anestesi lokal digunakan untuk membuat area kecil di sekitar bagian tubuh atau kulit menjadi tidak sensitif terhadap rasa sakit. Biasanya juga mengakibatkan kelumpuhan dengan menghalangi impuls saraf sehingga sinyal sakit tidak bisa mencapai otak, namun pasien masih bisa merasakan tekanan dan sensasi lain.
Spoiler for anestesi lokal:

Anestesi lokal bisa bersifat topikal atau pemberiannya hanya pada permukaan. Ini biasanya berbentuk Gel, krim atau semprotan. Obat-obatan ini bisa digunakan pada kulit sebelum injeksi anestesi lokal dilakukan, untuk menghindari rasa sakit akibat jarum suntik atau akibat obat itu sendiri, contoh : penicillin dapat menyebabkan rasa sakit ketika disuntikkan.
Spoiler for :


Obat-obatan yang digunakan pada anestesi lokal biasanya nama belakangnya diikuti dengan “-aine”, contohnya : Lidocaine, Novocaine atau Tetracaine, mengapa ? karena struktur molekul kimia mereka sangat mirip dengan Cocaine (Kokain) yang mana adalah Anestesi lokal pertama. Masalah pada penggunaan Kokain sebagai anestesi adalah karena menyebabkan kecanduan dan rangsangan yang tinggi pada sistem kardiovaskuler, oleh karena itu akhirnya dikembangkanlah derivat atau turunan sintetis dari kokain. Sebagian dari obat-obatan jenis ini memiliki efek samping yang negatif, misalnya reaksi alergi dan teler. Inilah mengapa dokter gigi saat ini biasa menggunakan Lidocaine ketimbang Novocaine. Masalah lain pada obat-obatan ini adalah mereka bersifat vasidolator (menyebabkan pelebaran pembuluh darah) dan bisa menyebabkan pendarahan berlebihan, namun Epinephrine bisa mengatasi efek samping ini.
Spoiler for Anestesi Regional:
ANESTESI REGIONAL

Terkadang, sesuatu seperti Anestesi Lokal dan Anestesi Regional digunakan secara bergantian. Contohya, Anestesi lokal digunakan untuk mematikan rasa pada area di kaki, anestesi regional bisa mematikan rasa pada seluruh kaki kita. Ini disebut dengan Anestesi perifer regional, karena menghalangi satu saraf atau sekumpulan saraf. Jenis lain dari Anestesi regional adalah Anestesi sentral yang biasanya melibatkan sebuah injeksi ke cairan cerebrospinal. Anestesi regional juga dikenal dengan “Nerve Block”. Sebagian obat yang sudah kita ketahui pada anestesi lokal tadi juga digunakan pada anestesi regional, mereka digunakan pada dosis yang lebih tinggi dan menghasilkan efek yang lebih kuat pada sistem saraf pusat.
Spoiler for :


Pasien dapat tetap tersadar selama dalam pengaruh anestesi regional, namun mereka juga bisa terbius selama tindakan medis dilakukan. Ini bergantung pada prosedur dan keinginan pasien, sebagian orang lebih suka tak sadarkan diri selama operasi.Terkadang, anestesi regional diberikan dalam satu kali suntikan, namun juga bisa diberikan melalui infus (IV) atau melalui kateter. Wanita yang telah melahirkan kemungkinan besar sangat familiar dengan sebuah teknik anestesi sentral yang dikenal dengan “Anestesi Epidural”. Pada prosedur ini, seorang ahli anestesi memasukkan kateter ke ruang epidural, umumnya pada bagian bawah punggung. Ini secara terus menerus akan menyalurkan obat anestesi seperti Lidocaine, Fentanyl atau Clonidine untuk menghilangkan rasa sakit, hasilnya, hilangnya sensasi dan rasa sakit pada bagian pinggang ke bawah.
Spoiler for epidural anestesi:


Spinal Block yang disuntikkan ke dalam cairan serebrospinal seringkali digunakan pada tindakan medis di punggung bagian bawah, misalnya operasi Caesar atau operasi hernia. Mereka cenderung melumpuhkan lebih dalam daripada anestesi epidural. Anestesi regional bisa menyebabkan lebih banyak resiko ketimbang anestesi local, misalnya, demam dan serangan jantung, Karena keterlibatan system saraf pusat juga lebih tinggi. Terkadang, anestesi regional gagal menciptakan cukup penghilang sakit atau kelumpuhan, maka penggantian ke anestesi umum pun akan dilakukan.
Spoiler for Anestesi:
ANESTESI UMUM

Ketika kita mendapatkan anestesi umum, kita akan berada “di bawah pengaruh”, ini artinya kita akan benar-benar tak sadarkan diri dan tak bisa bergerak. Kita “tertidur” dan tidak bisa merasakan, atau mengingat apapun yang terjadi setelah obat mulai bekerja dalam tubuh kita.
Masih belum begitu jelas bagaimana anestesi umum bekerja, tapi teori yang telah diterima saat ini adalah bahwa anestesi lokal mempengaruhi saraf tulang belakang (yang menyebabkan kita tak bisa bergerak), Reticular Activating System (RAS) pada batang otak (yang menyebabkan kita tak sadar) dan Cerebral Cortex (yang menyebabkan perubahan aktivitas otak kita pada electroencephalogram).
Spoiler for :

Operasi besar dan rumit yang membutuhkan waktu lama biasanya menggunakan anestesi umum. Pasien dapat berada di bawah pengaruh anestesi selama beberapa jam pada operasi penggantian lutut, atau bisa selama 6 jam lebih pada operasi yang lebih rumit lagi seperti operasi bypass jantung.
Jika kita sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi operasi yang membutuhkan anestesi umum, kita biasanya akan disuruh menemui sang dokter ahli anestesi untuk menceritakan riwayat kesehatan kita. Ini sangat penting sekali, contohnya, seorang pasien dengan hipotensi / tekanan darah rendah membutuhkan terapi medis epinefrin. Selama pertemuan kita dengan sang ahli anestesi, kita akan disuruh agar tidak makan selama beberapa jam sebelum operasi dilakukan.
Spoiler for ahli anestesi:

Ketika kita berada di bawah pengaruh anestesi umum, kita akan memakai masker atau selang pernapasan, Karena otot-otot kita berada pada kondisi terlalu lemah untuk mempertahankan jalan napas tetap terbuka. Beberapa hal lain juga terus diawasi selama kita sedang ter-anestesi, misal, kadar oksigen dalam darah, denyut jantung, tekanan darah, tingkat pernapasan, kadar karbon dioksida yang kita keluarkan, temperatur tubuh, konsentrasi anestesi dan aktivitas otak. Alarm yang akan berbunyi jika kadar oksigen kita menurun di bawah titik normal pun juga dipersiapkan.
Quote:
4 tahap pada anestesi umum :

Tahap pertama, induksi. Pasien diberikan obat dan mulai merasakan efeknya tapi masih tetap terjaga dan sadar.

Selanjutnya, pasien memasuki tahap kedua. Pola napas pasien akan mulai nampak tak beraturan, begitu juga dengan denyut jantungnya. Pasien yang berada dalam kondisi ini tidak mengingat apapun yang terjadi, tahap ini tidak berlangsung lama, cukup singkat dan pasien langsung segera memasuki tahap ketiga.

Pada tahap ketiga, otot-otot pun mulai melemas, mengalami relaksasi, pernafasan mulai teratur dan pasien dinyatakan terbius total.

Tahap keempat bukanlah bagian dari proses normalnya. Ini adalah kondisi ketika pasien telah menerima dosis obat yang berlebihan, yang mana mengakibatkan berhentinya jantung, kerusakan otak dan kematian (jika tidak segera dilakukan penanganan medis).
Spoiler for 1:

Tahap pertama, induksi. Pasien diberikan obat dan mulai merasakan efeknya tapi masih tetap terjaga dan sadar.
Spoiler for 2:

Selanjutnya, pasien memasuki tahap kedua. Pola napas pasien akan mulai nampak tak beraturan, begitu juga dengan denyut jantungnya. Pasien yang berada dalam kondisi ini tidak mengingat apapun yang terjadi, tahap ini tidak berlangsung lama, cukup singkat dan pasien langsung segera memasuki tahap ketiga.
Spoiler for 3:

Pada tahap ketiga, otot-otot pun mulai melemas, mengalami relaksasi, pernafasan mulai teratur dan pasien dinyatakan terbius total.
Spoiler for 4:

Tahap keempat bukanlah bagian dari proses normalnya. Ini adalah kondisi ketika pasien telah menerima dosis obat yang berlebihan, yang mana mengakibatkan berhentinya jantung, kerusakan otak dan kematian (jika tidak segera dilakukan penanganan medis).
Quote:
Spoiler for anesthesia awareness:
ANESTHESIA AWARENESS

Anesthesia Awareness terjadi ketika pasien dapat mengingat segala hal terkait dengan operasi yang sedang mereka jalani ketika masih dalam pengaruh anestesi umum. Mereka bisa merasakan tekanan, sakit atau hanya sekedar mengetahui apa yang sedang terjadi. Ini bisa terjadi jika satu atau lebih dari obat yang digunakan pada anestesi umum tidak diberikan dalam jumlah dosis yang cukup, pasien tidak diawasi dengan baik, atau salah satu mesin untuk mengawasi kondisi pasien tidak berfungsi dengan baik. Pada kasus yang lebih ekstrim, pasien ada yang melaporkan bahwa mereka menjadi lumpuh total tapi masih merasakan sakit pada operasi, ini menghasilkan trauma emosional yang sangat parah. Sementara hal ini merupakan suatu hal yang mengerikan untuk dialami, namun fenomena ini sangat jarang sekali terjadi (hanya terjadi pada 1 atau 2 orang pada 1000 pembedahan).
Spoiler for awas:

Lanjut di bawah ya gan 

Diubah oleh Third.Reich 18-03-2017 10:15
0
42.2K
Kutip
172
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan