asalkusAvatar border
TS
asalkus
Tokoh Samin: Pabrik Semen Rembang Bermanfaat


Pada bulan Desember lalu, para tokoh Samin Sedulur Sikep dari berbagai daerah di Jateng, yakni Pati, Blora, Kudus, dan Bojonegoro Jawa Timur sudah menyampaikan sikapnya mengenai pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng. Mereka secara jelas mengambil sikap untuk tidak melakukan penolakan dan tidak pula mendukung. Bagi mereka, apapun yang bisa memberikan manfaat bagi banyak orang, tentunya baik bagi kehidupan.

Pabrik semen di Rembang diakui para tokoh Samin banyak memberikan manfaat bagi banyak orang, begitu pula untuk masyarakat sekitarnya. Masyarakat sekitar mendapatkan lahan pekerjaan dan tanah di sekitarnya-pun akhirnya bernilai jual yang tinggi. Jika, alam mau diberdayakan oleh pabrik semen, maka sikap sedulur Sikep cuma bisa mempersilahkan dengan harapan memberi manfaat bagi masyarakat.

Aksi demo penolakan semen Rembang yang masih berlangsung beberapa waktu lalu terlihat ada yang menggunakan atribut Samin sehingga publik beranggapan mewakilkan kelompok Samin. Beberapa tokoh Samin angkat bicara untuk hal ini. Salah seorang tokoh Samin dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sutoyo (82) mengatakan dengan tegas bahwa Samin tidak ingin dikait-kaitkan dengan demo penolakan pabrik. Karena, ajaran Samin tidak mengajarkan soal aksi protes yang berlebihan apalagi seperti demo.

Para pendemo yang menolak hingga saat ini ialah masyarakat yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). JMPPK memang menyuarakan penolakannya sejak dahulu dan kelompok Samin berada di posisi netral sejak awal. Agama (kepercayaan) Samin tidak mengajarkan permusuhan. Samin menganggap semua isi alam saudara, baik manusia maupun isi semesta. Meskipun ada yang menolak, bagi mereka akan tetap dia anggap saudara.

Warga Samin yang angkat bicara semua menyatakan penyesalannya soal adanya identitas yang dipakai warga pendemo penolak pabrik. Baju hitam, celana hitam diatas mata kaki, dan selendang di kepala merupakan identitas itu lumrah digunakan warga Samin kebanyakan. Identitas ini di demo penolakan kemarin tentunya tidak dapat diidentikkan dengan perjuangan warga Samin.

Sutoyo, warga Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, pada hari Rabu tanggal 8 Maret 2017 menegaskan bahwa warga kebanyakan yang tahunya pakai pakaian hitam itu dari Samin itu tidak benar, karena Samin tidak melakukan itu. Jika ada anggota Samin yang ikut menolak, diminta untuk tidak menggunakan nama Samin.

Penganut ajaran Samin, Maniyo (43) juga meminta agar warga yang ikut menolak pabrik tidak menggunakan nama komunitasnya, apalagi mengatasnamakan menjadi salah satu tokoh Samin. Kita tidak menolak atau meminta, sebab Samin tidak memiliki hak di situ. Jadi, aksi demo tolak pabrik Samin yang diduga didukung oleh warga Samin adalah tidak benar dan tidak ada kaitannya.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/anjarwahyu...afbdb430c261b5
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
838
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan