- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Peringati Hari Perempuan Sedunia, Tim Medis ACT Gelar Kegiatan “Aksi Ibu Sehat”


TS
act.id
Peringati Hari Perempuan Sedunia, Tim Medis ACT Gelar Kegiatan “Aksi Ibu Sehat”

ACTNews, CILEGON – Untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day (8/3), yang tahun ini mengangkat tema kampanyenya: #BeBoldForChange, Tim Medis ACT menggelar Program Rehabilitasi Gizi dengan tema: “Aksi Ibu Sehat” pada Sabtu (11/3), di Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan - Kota Cilegon. Dalam Program ini juga diisi dengan aksi edukasi kesehatan untuk ibu-ibu di Kelurahan Kepuh.
Program Rehabilitasi Gizi ini merupakan program kesehatan terintegritas dalam penenganan gizi untuk bayi baru lahir sampai lansia, yang menginduk di Bidan Praktek Mandiri (Polindes ACT), yang terletak di Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Di dalam Program Rehabilitasi Gizi ini ada beberapa varian Program seperti: Aksi Bayi Sehat, Aksi Balita Sehat, Aksi Remaja Sehat dan Aksi Ibu Sehat.
Nurjanatunnaim, Koordinator Tim Medis ACT mengungkapkan Kegiatan “Aksi Ibu Sehat” ini dipandu oleh Bidan Ina Sunaiyah, Amd Keb, selaku Bidan Penanggung Jawab di Program Rehabilitasi Gizi Ciwandan, Ia memberikan materi tentang Kesehatan Reproduksi pada wanita kepada warga kelurahaan Kepuh.
Program Rehabilitasi Gizi ini merupakan program kesehatan terintegritas dalam penenganan gizi untuk bayi baru lahir sampai lansia, yang menginduk di Bidan Praktek Mandiri (Polindes ACT), yang terletak di Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Di dalam Program Rehabilitasi Gizi ini ada beberapa varian Program seperti: Aksi Bayi Sehat, Aksi Balita Sehat, Aksi Remaja Sehat dan Aksi Ibu Sehat.
Nurjanatunnaim, Koordinator Tim Medis ACT mengungkapkan Kegiatan “Aksi Ibu Sehat” ini dipandu oleh Bidan Ina Sunaiyah, Amd Keb, selaku Bidan Penanggung Jawab di Program Rehabilitasi Gizi Ciwandan, Ia memberikan materi tentang Kesehatan Reproduksi pada wanita kepada warga kelurahaan Kepuh.

Menurut Ina Sunaiyah kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai keadaan fisik, mental, sosial yang utuh dan aman dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi-fungsi dan proses reproduksi. Pengertian kesehatan reproduksi yang demikian luas, akan membawa berbagai persoalan yang luas pula. Antara lain menyangkut kesehatan alat-alat reproduksi perempuan pra produksi (masa remaja), ketika produksi (masa hamil dan menyusui) dan pasca produksi (masa menopouse). Istilah seksualitas sering disederhanakan pengertiannya hanya untuk hal-hal yang mengacu pada aktivitas biologis yang berhubungan dengan organ kelamin baik laki-laki maupun perempuan.
Ina menambahkan, kesehatan reproduksi lebih dari sekedar soal hasrat tubuh biologis dan seksualitas. Namun juga sebuah eksistensi manusia yang mengandung di dalamnya aspek emosi, cinta, aktualisasi, ekspresi, perspektif dan orientasi atas tubuh yang lain. Dalam konteks ini seksualitas merupakan ruang kebudayaan manusia untuk mengekspresikan dirinya terhadap yang lain dengan arti yang sangat kompleks.
“Jadi bicara tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan sesungguhnya, bukan sekedar soal tubuh perempuan, melainkan tentang eksistensi perempuan dengan seluruh potensi yang dimilikinya,”terangnya.
Ina menambahkan, kesehatan reproduksi lebih dari sekedar soal hasrat tubuh biologis dan seksualitas. Namun juga sebuah eksistensi manusia yang mengandung di dalamnya aspek emosi, cinta, aktualisasi, ekspresi, perspektif dan orientasi atas tubuh yang lain. Dalam konteks ini seksualitas merupakan ruang kebudayaan manusia untuk mengekspresikan dirinya terhadap yang lain dengan arti yang sangat kompleks.
“Jadi bicara tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan sesungguhnya, bukan sekedar soal tubuh perempuan, melainkan tentang eksistensi perempuan dengan seluruh potensi yang dimilikinya,”terangnya.

Ekspresi dan aktualisasi diri perempuan atas keinginan-keinginannya dan usahanya untuk memperoleh hak-hak seksualitasnya terlalu sering dianggap bertentangan dengan kepentingan-kepentingan laki-laki dan melawan hak-hak laki-laki atas mereka. Alasan utama dan paling sering diungkap adalah demi melindungi mereka. Situasi perempuan seperti itu menurut Ina, sesungguhnya telah menimbulkan kondisi eksistensi perempuan yang serius.
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, angka kematian ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Hasil-hasil penelitian para ahli kependudukan menyatakan bahwa komplikasi kehamilan dan persalinan benar-benar merupakan pembunuh utama dari kaum wanita usia subur. Data-data menunjukkan bahwa 20 persen – 45 persen dari semua kematian kaum wanita dalam kelompok usia subur (15-49 tahun) di kebanyakan negara berkembang disebabkan oleh penyakit yang ada kaitannya dengan kehamilan.
Meskipun cukup berat menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir sebagai salahsatu indikator kunci di dalam target pencapaian pembangunan berkelanjutan, namun Tim Medis ACT bertekad untuk meminimalisir angka tersebut.[] Kontriibutor: Nurjanatunnaim
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, angka kematian ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Hasil-hasil penelitian para ahli kependudukan menyatakan bahwa komplikasi kehamilan dan persalinan benar-benar merupakan pembunuh utama dari kaum wanita usia subur. Data-data menunjukkan bahwa 20 persen – 45 persen dari semua kematian kaum wanita dalam kelompok usia subur (15-49 tahun) di kebanyakan negara berkembang disebabkan oleh penyakit yang ada kaitannya dengan kehamilan.
Meskipun cukup berat menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir sebagai salahsatu indikator kunci di dalam target pencapaian pembangunan berkelanjutan, namun Tim Medis ACT bertekad untuk meminimalisir angka tersebut.[] Kontriibutor: Nurjanatunnaim
Ayo Berpartisipasi
0
591
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan