Surabaya – Pengapnya dinding penjara, ternyata membuat Ronny Tanumiharjo alias Engkong budak narkotika jenis sabu sabu betah. Jika awal tahun 2015 lalu dia divonis 4 tahun 6 bulan, sekarang Engkong kembali divonis yang sama oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

“Terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan melanggar pasal 114 ayat 1 KUHP. Menjatuhkan hukuman 4 tahum dan 6 bulan penjara dan denda Rp 800 juta atau subsider 1 bulan kurngan,” kata ketua majelis hakim Rifan Daru, Kamis (16/03).

Hal-hal yang memberatkan terdakwa, kata ketua majelis hakim, karena terdakwa sudah berulang kali melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika

“Sebelumnya terdakwa sudah pernah dipenjara,” imbuhnya.

Vonis hakim ini lebih rendah dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sri Rahayu yang menuntut 7 tahun hukuman penjara dan denda Rp 800 juta, subsider 3 bulan kurungan badan.

“Menuntut terdakwa dengan hukuman 7 tahun penjara dan denda sebesar 800 juta rupiah, subsidair 3 bulan penjara,” ucap Jaksa Sri pada saat membacakan surat tuntutannya di ruang Tirta PN Surabaya, Selasa (7/2/2) lalu.

Dijelaskan dalam dakwaan, petugas kepolisian mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terdakwa telah melakukan penyalahgunaan narkotika jenis sabu dan extacy. Setelah dilakukan penangkapan terhadap terdakwa, ditemukan barang bukti 3 bukti extasy dan sabu seberat 0,23 gram.

Ronny Tanumiharjo alias Engkong ini sebenarnya baru beberapa bulan bebas dari penjara dalam kasus yang sama. Pada kasus sebelumnya, Ronny divonis 4 tahun 6 bulan penjara pada tahun 2015 lalu.

Sesuai fakta persidangan, Narkotika jenis Sabu ini sengaja dikonsumsi oeh terdakwa Ronny Tanumiharjo alias Engkong dengan alasan untuk mengobati penyakit Asma yang dideritanya.

crot

greget