Ramón Rodríguez Verdejo mungkin bukanlah sebuah nama yang familiar di telinga para pencinta sepak bola. Tapi jika mendengar nama Monchi, bisa jadi rasa bingung tersebut bisa berkurang, khususnya untuk para pencinta sepak bola di tanah Spanyol.



Monchi bukanlah seorang pesepak bola yang merasakan kesuksesan ketika berkarier. Tapi, jangan pernah ragukan pria kelahiran San Fernando, 48 tahun silam tersebut ketika membangun sebuah tim. Sevilla, satu-satunya tim yang dia bela saat masih aktif bermain betul-betul merasakan apa yang Monchi kerjakan.

Mantan penjaga gawang ini memutuskan untuk gantung sepatu pada tahun 1999. Setahun setelahnya, Sevilla harus rela turun kasta ke Segunda Division, dan saat itulah pihak Sevilla menunjuk Monchi untuk menjadi direktur klub. Monci diberikan dua tugas utama, yakni membangun sistem yang baik untuk tim junior serta mengoptimalkan peran scouting hingga ke luar Spanyol.

Kerja keras Monchi bisa dikatakan sangat berhasil. Dalam beberapa tahun, Sevilla sukses melahirkan pemain-pemain bertalenta luar biasa. Sebut saja deretan nama seperti Diego Capel, Alberto Moreno, Jesús Navas, Antonio Puerta, Sergio Ramos, hingga José Antonio Reyes. Di sisi scouting, Monchi juga telah melakukan hal yang luar biasa. Buktinya, Sevilla berhasil mendatangkan nama-nama seperti Dani Alves, Júlio Baptista, Federico Fazio, Seydou Keita, dan Ivan Rakitić.

Lalu, apa hubungannya Monchi dan Serie-A? Bukankah Monchi sudah begitu melekat dengan Sevilla?

Salah satu portal berita, Footall Italia mengabarkan bahwa AS Roma melalui presiden mereka, James Pallotta telah bertemu oleh Monchi di London. Setelah Sevilla disingkirkan Leicester City di babak 16-besar Liga Champions, Monchi dikabarkan tidak ikut terbang ke Spanyol, tetapi tetap berada di Inggris.



Andai kabar tersebut benar adanya dan Monchi akan bergabung dengan I Lupi di musim depan, jelas sebuah langkah yang cukup tepat. Hal tersebut berkaitan dengan jumlah pemain akademi Roma yang saat ini berada di tim utama.

Menurut situs Transfermarkt, tercatat hanya ada dua nama, yakni Francesco Totti dan Danielle De Rossi yang berada di tim utama dan hasil asli akademi Roma. Itu pun sudah terjadi begitu lama. Totti menembus tim utama di tahun 1993 dan De Rossi pada 2002. Secara tak langsung bisa dikatakan bahwa Roma sudah tak mampu memproduksi pemain untuk tim utama mereka dalam 15 tahun!

Akan tetapi bukan berarti akademi Roma tak berbuat apa-apa. Contoh terdekat terjadi pada tahun lalu, dimana mereka berhasil menembus final Supercoppa Primavera 2016.

Selain harus membenahi soal akademi, Monchi memiliki tugas lain yang tak kalah berat. Dirinya harus bisa betul-betul mengoptimalkan para pencari bakat Serigala Ibu Kota. Monchi diharapkan tak lagi membuat Roma seolah hanya membuang-buang uang untuk mendatangkan pemain yang ternyata tak terlalu mengangkat performa tim.

Akan tetapi para Romanisti harus bersabar dengan kondisi tersebut. Pasalnya bukan hanya Roma yang menginginkan jasa Monchi, tapi ada raksasa Spanyol, Real Madrid yang juga dikabarkan tertarik untuk menggunakan jasanya.