- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bingung dengan Prosedur Recall Produk? Begini Caranya Gan!!


TS
rafif.kiki
Bingung dengan Prosedur Recall Produk? Begini Caranya Gan!!

WELCOME TO MY THREAD GAN
Quote:
Banyak konsumen yang tidak tahu apa itu Produk Recall atau bisa dipanggil retur atau sejenisnya.
Karena Ketidaktahuan masyarakat disini, terutama orang indonesia ini.. ane mau share beberapa cuplikan/rangkuman artikel tentang penjelasan Prosedur Produk Recall
semoga gak repost
Karena Ketidaktahuan masyarakat disini, terutama orang indonesia ini.. ane mau share beberapa cuplikan/rangkuman artikel tentang penjelasan Prosedur Produk Recall

Quote:
Banyak di indonesia produk produk yang tidak memenuhi syarat pasti kita tidak akan menerima barang barang yang tidak memenuhi syarat dan ingin mengembalikan nya pada pihak perusahaan kali ini saya akan memberi kan sebuah contoh kegiatan recall produk dan juga sayab akan memberikan prosedur recall produk yang benar.

Seperti contoh nya sebuah merek mobil yang pernah mengalami recall produk di dunia sebelum di lakukan recall pabrik ini melakukan pengetesan pada sebuah mobil yang pernah di singgung karena salah satu pada gangguan mesin Pengetesan juga tidak dilakukan pada semua mobil. Biasanya dipilih beberapa unit secara acak. Konsumen pun tidak diinformasikan lantaran pengecekan dilakukan saat mereka melakukan servis berkala ke bengkel resmi.
Sementara product upgrade, lanjut Jonfis, dilakukan ketika pihaknya menemukan ada yang tidak beres pada produk yang telanjur diluncurkan. Kemungkinan kesalahan bisa dikarenakan proses produksi, atau pembuatan suku cadang oleh vendor yang tak sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi prinsipal. Masalah ini baru diketahui setelah produk diluncurkan ke pasar. Product upgrade inilah yang populer disebut recall. Dalam hal ini, manajemen menarik kembali produk yang sudah meluncur di pasar untuk penggantian suku cadang.
Dalam kasus Accord dan Jazz, penggantian dilakukan pada fuel pump relay. “Dalam kasus relay di salah satu merek mobil kami, mestinya cotting-nya berukuran 1 milimeter. Ternyata yang ditemukan ukurannya hanya 0,8 atau 0,7 milimeter. Ini kesalahan vendor, ujar Jonfis. Sementara untuk Odyssey, harus ditambah komponen stiffener pada power steering bolt untuk menambah daya tahan komponen tersebut. Kurangnya spesifikasi pada komponen tersebut bisa menyebabkan mobil sulit dinyalakan (di-starter).
Agar konsumen tidak mengalami kesulitan, HPM harus berbicara kepada mereka. Jonfis menyayangkan, masyarakat di sini belum terbiasa dengan recall. Padahal, hal ini umum terjadi di luar negeri. “Tidak ada satu pun produk di dunia, terutama otomotif, yang dibuat dijamin bagus dan tidak ada masalah. Makanya, produsen mengeluarkan buku garansi, katanya. Produsen selalu menyadari, dalam setiap proses produksi, seketat apa pun kontrol kualitas, bisa saja terjadi human atau machine error. “Recall harus disampaikan, sebab ini bagian dari garansi, imbuhnya. Lagi pula, ini menyangkut keselamatan pengguna.
Berdasarkan penelitian HPM, sejauh ini mereka baru menemukan adanya potensi problem. Adapun masalah yang sebenarnya ditemukan di Jepang. Diungkapkan Jonfis, ada 11 mobil di negeri Matahari Terbit yang datang ke bengkel servis mengeluhkan masalah relay (mobil sulit di-starter). Persoalan itu terjadi kira-kira sebulan sebelum tindakan recall dilakukan di Indonesia. “Setelah ditemukan keluhan yang sama dari beberapa pelanggan, pihak Honda lalu menyelidiki apa yang menyebabkan kondisi tersebut, katanya. Setelah diselidiki, ternyata ada kesalahan pada spesifikasi komponen yang digunakan.
Jonfis menceritakan, ada dua vendor di Jepang yang memasok salah satu komponen yang menyebabkan error tersebut. Ternyata, salah satu vendor menghasilkan ukuran komponen yang tidak sesuai dengan spesifikasi. “Hanya berbeda satu mili, tapi kami harus memperhitungkan juga, ujarnya. Vendor yang melakukan kelalaian tersebut sudah ditegur, juga diminta mengganti komponen lama dengan yang baru.
Langkah selanjutnya, pihak prinsipal memutuskan menarik semua mobil yang telanjur diluncurkan ke pasar. Honda Motor Jepang pun segera memberitahukan kondisi tersebut kepada HPM. “Mereka memberitahu kami bahwa mobil-mobil tersebut teridentifikasi atau terdeteksi masalah, tuturnya. Pemberitahuan ini juga dilakukan kepada agen tunggal pemegang merek (ATPM) di negara-negara lain, seperti di kawasan Amerika dan Eropa.

Seperti contoh nya sebuah merek mobil yang pernah mengalami recall produk di dunia sebelum di lakukan recall pabrik ini melakukan pengetesan pada sebuah mobil yang pernah di singgung karena salah satu pada gangguan mesin Pengetesan juga tidak dilakukan pada semua mobil. Biasanya dipilih beberapa unit secara acak. Konsumen pun tidak diinformasikan lantaran pengecekan dilakukan saat mereka melakukan servis berkala ke bengkel resmi.
Sementara product upgrade, lanjut Jonfis, dilakukan ketika pihaknya menemukan ada yang tidak beres pada produk yang telanjur diluncurkan. Kemungkinan kesalahan bisa dikarenakan proses produksi, atau pembuatan suku cadang oleh vendor yang tak sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi prinsipal. Masalah ini baru diketahui setelah produk diluncurkan ke pasar. Product upgrade inilah yang populer disebut recall. Dalam hal ini, manajemen menarik kembali produk yang sudah meluncur di pasar untuk penggantian suku cadang.
Dalam kasus Accord dan Jazz, penggantian dilakukan pada fuel pump relay. “Dalam kasus relay di salah satu merek mobil kami, mestinya cotting-nya berukuran 1 milimeter. Ternyata yang ditemukan ukurannya hanya 0,8 atau 0,7 milimeter. Ini kesalahan vendor, ujar Jonfis. Sementara untuk Odyssey, harus ditambah komponen stiffener pada power steering bolt untuk menambah daya tahan komponen tersebut. Kurangnya spesifikasi pada komponen tersebut bisa menyebabkan mobil sulit dinyalakan (di-starter).
Agar konsumen tidak mengalami kesulitan, HPM harus berbicara kepada mereka. Jonfis menyayangkan, masyarakat di sini belum terbiasa dengan recall. Padahal, hal ini umum terjadi di luar negeri. “Tidak ada satu pun produk di dunia, terutama otomotif, yang dibuat dijamin bagus dan tidak ada masalah. Makanya, produsen mengeluarkan buku garansi, katanya. Produsen selalu menyadari, dalam setiap proses produksi, seketat apa pun kontrol kualitas, bisa saja terjadi human atau machine error. “Recall harus disampaikan, sebab ini bagian dari garansi, imbuhnya. Lagi pula, ini menyangkut keselamatan pengguna.
Berdasarkan penelitian HPM, sejauh ini mereka baru menemukan adanya potensi problem. Adapun masalah yang sebenarnya ditemukan di Jepang. Diungkapkan Jonfis, ada 11 mobil di negeri Matahari Terbit yang datang ke bengkel servis mengeluhkan masalah relay (mobil sulit di-starter). Persoalan itu terjadi kira-kira sebulan sebelum tindakan recall dilakukan di Indonesia. “Setelah ditemukan keluhan yang sama dari beberapa pelanggan, pihak Honda lalu menyelidiki apa yang menyebabkan kondisi tersebut, katanya. Setelah diselidiki, ternyata ada kesalahan pada spesifikasi komponen yang digunakan.
Jonfis menceritakan, ada dua vendor di Jepang yang memasok salah satu komponen yang menyebabkan error tersebut. Ternyata, salah satu vendor menghasilkan ukuran komponen yang tidak sesuai dengan spesifikasi. “Hanya berbeda satu mili, tapi kami harus memperhitungkan juga, ujarnya. Vendor yang melakukan kelalaian tersebut sudah ditegur, juga diminta mengganti komponen lama dengan yang baru.
Langkah selanjutnya, pihak prinsipal memutuskan menarik semua mobil yang telanjur diluncurkan ke pasar. Honda Motor Jepang pun segera memberitahukan kondisi tersebut kepada HPM. “Mereka memberitahu kami bahwa mobil-mobil tersebut teridentifikasi atau terdeteksi masalah, tuturnya. Pemberitahuan ini juga dilakukan kepada agen tunggal pemegang merek (ATPM) di negara-negara lain, seperti di kawasan Amerika dan Eropa.
Quote:
Prosedur Recall Produk:
1. QA menyiapkan data yang berkaitan dengan recall produk, yang meliputi:
-Nama Produk
-Kode Produk
-Jumlah yang akan di Recall
-Alamat dan nama pelanggan
2. Produk yang ditarik/ di recall harus diamankan atau diawasi sampai dihancurkan, digunakan untuk tujuan awal,atau ditentukan sebagai produk yang sesuai / aman dalam rencana penggunaan yang sama.(atau yang lain).dan adapun juga di proses ulang untuk memastikan produk yang aman.
3. Penyebab, jankauan dan hasil recall produk harus dicatat dan dilaporkan MR kepada management sebagai agenda tinjauan manajement
Jonfis menceritakan kronologisnya. “Kami diberitahu kondisi tersebut tanggal 15 Maret 2007, katanya mengenang. Pada 22 Maret 2007 manajemen pusat mengumumkan recall di Jepang. Selama kurang-lebih seminggu (15-22 Maret), HPM membeli komponen ke negeri Sakura. “Ada yang hand carry sama bos (Otaka), kebetulan ia sedang di sana. Komponennya kan kecil, ia bawa ke Indonesia sekian ratus pieces untuk tahap pertama perbaikan, ujarnya sambil tersenyum. Setelah itu, dikumpulkanlah seluruh jaringan bengkel. Suku cadang yang telah ada langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia. Semua bengkel resmi mobil Honda disiapkan, dan disediakan service advisor yang bertugas menerima pelanggan. Di saat yang sama, manajemen menambah saluran telepon untuk menerima pertanyaan dari pelanggan tentang recall. “Ini kerja sama yang baik dengan dealer, sebab peristiwa seperti ini baru terjadi pertama kali. Mereka harus mengorbankan waktu produktif mereka, ujarnya lagi.
1. QA menyiapkan data yang berkaitan dengan recall produk, yang meliputi:
-Nama Produk
-Kode Produk
-Jumlah yang akan di Recall
-Alamat dan nama pelanggan
2. Produk yang ditarik/ di recall harus diamankan atau diawasi sampai dihancurkan, digunakan untuk tujuan awal,atau ditentukan sebagai produk yang sesuai / aman dalam rencana penggunaan yang sama.(atau yang lain).dan adapun juga di proses ulang untuk memastikan produk yang aman.
3. Penyebab, jankauan dan hasil recall produk harus dicatat dan dilaporkan MR kepada management sebagai agenda tinjauan manajement
Jonfis menceritakan kronologisnya. “Kami diberitahu kondisi tersebut tanggal 15 Maret 2007, katanya mengenang. Pada 22 Maret 2007 manajemen pusat mengumumkan recall di Jepang. Selama kurang-lebih seminggu (15-22 Maret), HPM membeli komponen ke negeri Sakura. “Ada yang hand carry sama bos (Otaka), kebetulan ia sedang di sana. Komponennya kan kecil, ia bawa ke Indonesia sekian ratus pieces untuk tahap pertama perbaikan, ujarnya sambil tersenyum. Setelah itu, dikumpulkanlah seluruh jaringan bengkel. Suku cadang yang telah ada langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia. Semua bengkel resmi mobil Honda disiapkan, dan disediakan service advisor yang bertugas menerima pelanggan. Di saat yang sama, manajemen menambah saluran telepon untuk menerima pertanyaan dari pelanggan tentang recall. “Ini kerja sama yang baik dengan dealer, sebab peristiwa seperti ini baru terjadi pertama kali. Mereka harus mengorbankan waktu produktif mereka, ujarnya lagi.
SEMOGA BERMANFAAT

0
21.4K
Kutip
130
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan