Quote:
Front Pembela Islam (FPI) membantah jika aksi salat subuh berjamaah di 22 wilayah di Jakarta disebut kental aroma politis.
Menurut Juru Bicara DPP FPI, Slamet Maarif, aksi yang melibatkan sejumlah habaib dan ulama itu bertujuan untuk memberikan pengajaran agama.
“Intinya kami ingin menegakkan Al Maidah ayat 51, yang berisi keharusan memilih pemimpin muslim. Kan gak kampanye,” kata Slamet kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Slamet mengatakan, aksi ini terbuka untuk siapa pun yang mau ikut. Namun, dia meminta kepada para peserta untuk tak membawa unsur partai atau kelompok tertentu.
“Kita bawa identitas sebagai umat Islam, bukan anggota dari partai atau ormas. Ini murni gerakan umat Islam,” tuturnya seraya menegaskan aksi ini bukan pesanan dari kelompok tertentu.
Seperti diberitakan, jelang pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua, FPI akan melakukan gerilya ke sejumlah masjid di wilayah Jakarta.
Salah satunya dengan melakukan salat subuh berjamaah ke 22 masjid di ibu kota untuk menggerus suara cagub nonmuslim, dalam hal ini Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sampai tangal 19 April mendatang. Kegiatan sendiri akan dimulai pada Sabtu (18/3/2017) mendatang.
Untuk tempat pertama, FPI akan menyambangi beberapa pulau di Kepulauan Seribu, seperti Pulau Pramuka, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Panggang.
Seperti diketahui, pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini akan diikuti dua pasang calon, yakni Anies Baswedan – Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat.
SUMBER
Hmmmmm.......