ACTNews, JAKARTA – Banjir kembali menyambangi Jakarta dan sekitarnya di Februari 2017. Beberapa wilayah yang terdampak diantaranya: Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat serta Jakarta Pusat, hampir di seluruh wilayah di Jakarta terdampak banjir.

Salahsatu daerah di Jakarta Pusat yang tak luput dari banjir adalah wilayah Petamburan. Wilayah ini selalu menjadi langganan banjir, karena sistem drainase yang buruk, hujan lebat, letak dataran rendah serta pemukiman yang sangat padat.

Tim Tanggap Bencana ACT di fase emergensi terjun ke lokasi banjir di daerah ini, melakukan evakuasi korban dan distribusi bantuan natura dan logistik untuk korban banjir.

Di fase recovery pasca-banjir, ACT kembali membantu korban banjir dengan menurunkan Tim Medisnya menggelar Pelayanan Kesehatan Cuma-Cuma untuk korban banjir di Petamburan, Jakarta Pusat. Tim Medis dibantu para relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia/MRI Jakarta Raya, melayani warga Petamburan yang berobat.

Menurut Nurjanatunnaim, Koordinator Tim Medis ACT Pelayanan Kesehatan Cuma-Cuma ini merupakan program kesehatan yang rutin diselenggrakan setiap pekannya, untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan untuk lebih mendekatkan akses kesehatan kepada masyarakat.

Nurjanatunnaim, menambahkan dampak banjir terhadap kesehatan adalah banjir dapat menjadi wabah penyakit menular yang berasal dari tempat-tempat pembuangan limbah atau tempat-tempat pembuangan sampah yang terbuka, akan mencemarkan air dan makan yang ada di daerah tersebut. Bakteri akan menular melalui air yang tercemar oleh banjir. Air banjir membawa bakteri, virus, parasit, dan bibit penyakit menular lainnya. Akibat penyebaran bakteri, virus, parasit, dan bibit penyakit menular lainnya dapat menyebabkan diare dan penyebaran penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh nyamuk seperti malaria dan demam berdarah.

“Warga sangat antusias mengikuti kegiatan Pelayanan Kesehatan ini. Selain warga diberikan pemeriksaan dan terapi, juga diberikan edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),”tuturnya.

Berdasarkan analisa dr Aini Zahro, Tim Dokter ACT banyak pasien lansia yang mengalami masalah penyakit kulit serta reumatik. Saat banjir dan pasca-banjir, warga melakukan bersih-bersih tanpa menggunakan alat pelindung serta kakinya terendam banjir selama beberapa hari. Hal tersebut mengakibatkan warga terganggu kesehatannya.

dr.Aini Zahro menambahkan beberapa tips untuk mengantisipasi munculnya masalah kesehatan saat banjir diantaranya: Pertama, menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Kedua, jangan mengkonsumsi makanan yang terkena banjir. Ketiga, saat banjir datang, usahakan mengungsi ke tempat yang telah disediakan oleh pemerintah setempat. Keempat, saat banjir telah usai, usahakan saat membersihkan rumah atau bangunan dampak banjir menggunakan alat pelindung serta bersihkan dengan cairan desinfectan untuk membilas.

“ Mencegah datangnya penyakit di masa bencana banjir itu lebih baik, daripada sudah terkena penyakit kemudian berobat,”tegasnya.

Rino (45), salahsatu warga Petamburan, mengungkapkan rasa syukurnya telah ikut berobat di Pelayanan Kesehatan Cuma-Cuma yang digelar Tim Medis ACT. Menurutnya warga Petamburan korban banjir ini, pasca-banjir beberapa hari yang lalu memang banyak mengeluhkan berbagai penyakit.

”Banjir hampir menggenangi tempat tinggal kami 3 hari. Setelah banjir banyak warga yang terkena dampaknya, anak-anak banyak yang diare, orang dewasa banyak yang mengeluhkan gatal-gatal dan reumatik. Alhamdulillah adanya pelayanan kesehatan ini sangat bermanfaat buat kami,”pungkas Rino.