Dengan Ibu Tidak Berhasil Anak Tiri Langsung Hamil

YANG mboten-mboten saja Fahri,47, ini. Menikahi janda usia 40 tahun kok berharap keturunan, jelas tidak mungkin. Saking penasarannya, anak tirinya, Lilik, 18, langsung “dicoba” beberapa kali, lho kok sukses. Tapi Fahri batal “mensyukuri” hadirinya titipan Allah ini, karena istrinya mencak-mencak dan lapor polisi.

Biar tak pernah belajar Ilmu Genetika (keturunan), dan tak pernah jadi dukun bayi, pasti tahu bahwa menikahi perempuan usia kepala empat susah punya keturunan. Memang kadang-kadang ada, tapi langka. Maka jika menikah dengan target punya anak bukan sekedar untuk besenang-senang, kimpoiilah wanita usia 18 hingga 30 tahun. Maka niscaya akan produktip, bahkan mungkin seperti marmot, beranak melulu.

Fahri memang perjaka tua, hingga usia kepala 4 belum juga menikah. Keinginan memang ada, tapi tak ada perempuan yang sudi jadi bininya. Sebab Fahri yang satu ini memang tak punya pekerjaan jelas. Coba kalau yang ngajak menikah Fahri yang anggota DPR, pasti langsung mau, karena gajinya setiap bulan lebih dari Rp 50 juta.

Untung dia lalu ketemu janda Aminah, 40, warga Kecamatan Semendawai Barat OKU Timur, Sumsel. Perempuan ini juga butuh teman hidup. Soal pekerjaan suami dia tak begitu butuh, wong sudah punya penghasilan sendiri. Maka bila dia mau mengambil suami si Fahri, yang penting baginya tiap malam bisa kerja, kerja, kerja!

Lantaran sama-sama butuh dan kebetulan satu visi dan misi, jadilah Aminah – Fahri membentuk keluarga baru. Soal istri sudah punya anak ABG, Fahri tidak terlalu mempermasalahkan. Toh nantinya bakal punya anak sendiri, sebagai penerus sejarah dinasti Fahri yang non Hamzah.

Ternyata perhitungan Fahri meleset total. Sudah dua tahun menikah, tapi Aminah tak kunjung hamil. Padahal sebagaimana perintah presiden Jokowi, meski bukan anggota kabinet dia tiap malam kerja, kerja dan kerja, tapi kok tidak punya anak juga? Boro-boro punya anak, wong hamil saja tidak pernah.

Ini beda persepsi dengan Aminah, dia mengawini Fahri kan hanya sekedar mencari “obat anget” di malam hari. Suami bagi Aminah tak perlu mencari nafkah, karena tugas utama sekedar memberi nafkah batin saja. Maka selama menjadi suami Aminah, Fahri diminta rajin mengkonsumsi madu dan telur, agar setiap malam tetap rosa-rosa macam Mbah Marijan.

Tapi ternyata jerih payah Fahri tak membawa hasil, cuma keringatan doang. Diam-diam bertanya pada ahlinya. Ternayata jawab teman, wanita berusia 40 tahun memang berpotensi takkan berketurunan, meksi suami sangat potensial dan tidak impotent. Langsung Fahri menjadi cemas, bagaiman jika nanti dia tak punya generasi penerus. Ganti istri? Mana berani, wong Aminah itu selalu menjamin isi perut dan termasuk yang di bawah perut.

Solusi yang dicoba Fahri adalah mendekati Aminah, anak tirinya. Dirayu berulangkali akhinya Lilik bertekuk lutut dan berbuka paha juga. Berulangkali dia menggauli gadis itu, dan ternyata tokcer, maksudnya hamil. Wah senang Fahri tiada tara, bakal punya anak. Tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama, karena Ny. Aminah kemudian melaporkan suami ke polisi dan ditangkap. “Saya kan pengin punya anak. Karena istri nggak bisa, ya anak tiri saya gauli.” Katanya enteng.

Jadi lelaki koplak, ya model Fahri ini. (JPNN/Gunarso TS)
http://poskotanews.com/2017/03/07/dengan-ibu-tidak-berhasil-anak-tiri-langsung-hamil/

Lelaki kardus
Tuh anak mau aj lagi

Sedikit yg manis