Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

slothyAvatar border
TS
slothy
6 Hal Penting yang Harus Kamu Ketahui tentang Sosiopreneurship

Pernah mendengar istilah sosiopreneurship? Walau penyebutannya agak sulit di lidah, tapi misi yang bidang ini justru ingin membebaskan masyarakat dari kesulitan. Sudah mulai tertarik? Biar lebih paham, berikut hal-hal penting yang harus kamu ketahui tentang sosiopreneurship.



1. Apa itu Sosiopreneurship?

Generasi muda Indonesia diharapakan banyak yang menjadi wirausahawan sosial via scott.petinga.com
Sosiopreneurship berasal dari kata sosial dan entrepreneurship atau wirausaha. Jadi secara sederhana sosiopreneurship bisa diartikan sebagai kewirausahaan sosial. Para ahli punya definisinya sendiri-sendiri, tapi kalau dirangkum semuanya mengacu pada satu makna, yakni usaha yang berorientasi pada sisi sosial.

Bidang ini semacam turunan dari entrepreneurship. Jika selama ini orang menganggap wirausaha hanya semata-mata mengejar profit, sosiopreneurship mengarahkan profit yang diperoleh untuk mengatasi masalah yang terjadi di sekitar, khususnya masalah ekonomi, pendidikan, dan lingkungan.



2. Sudah berkembang di Amerika sejak tahun 1980-an

Konten situs web Ashoka via ashoka.org
Istilah sosiopreneurship ternyata sudah ada sejak tahun 1980-an. Orang yang pertama kali menggunakan istilah ini adalah William Drayton. Ia bersama rekan-rekannya sukses menggarap kegiatan bermuatan sosiopreneurship di Harvard. Kegiatan tersebut berhasil membentuk jaringan dengan puluhan organisasi yang tersebar di seluruh dunia.

Organisasi-organisasi tersebut menangani berbagai permasalahan sosial, seperti kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan peluang kerja. Jejaring sosiopreneurship tersebut Drayton beri nama Ashoka.



3. Mereka yang sudah sukses di bidang sosiopreneurship

Pendiri Grameen Bank, Muhammad Yunus via toplist.vn
Selain Drayton, Muhammad Yunus dan Sal Khan merupakan dua tokoh dunia yang dianggap sukses menjalankan sosiopreneurship. Yunus berhasil mendirikan Grameen Bank di Bangladesh.

Bank yang disebut banknya masyarakat miskin tersebut mencipakan sistem kredit mikro bagi golongan yang tidak mampu meminjam di bank konvensional. Atas jasanya ini, dia mendapat penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2006.

Selain Yunus, ada Sal Khan yang sukses membangun situs belajar [url=http://www.khanacademy.org.]www.khanacademy.org.[/url] Semua berawal ketika ia prihatin melihat keponakannya yang kesulitan belajar matematika. Ternyata situs itu banyak digunakan orang lain di dunia yang juga ingin belajar matematika.

Melihat animo yang besar, Khan membuka donasi yang uangnya digunakan untuk menunjang keberlangsungan situs tersebut. Sampai saat ini, www.khanacademy.org menjadi salah satu situs ilmu pengetahuan terpopuler di dunia. Atas jasanya, Khan masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia tahun 2012 versi majalah TIME.



4. Masih banyak permasalahan sosial di Indonesia

Kemiskinan masih menjadi salah satu masalah yang cukup krusial di Indonesia via okezone.com
Indonesia masih berkutat dengan tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Salah satu penyebabnya adalah karena masih banyak warga negara yang tidak mendapatkan pendidikan yang memadai. Sosiopreneurship amat berpotensi menjadi jalan keluar atas masalah ini.



5. Memberdayakan masyarakat kelas bawah
Sampai saat ini, gelar sarjana menjadi standar minimal kebanyakan perusahaan dalam merekrut karyawan. Lantas bagaimana dengan nasib mereka yang tidak mampu mengenyam kuliah? Tentu hal ini menciptakan permasalahan sosial yang pelik.

Sosiopreneurship menawarkan solusi atas permasalahan tersebut. Misalnya, usaha mikro kecil dan menengah yang bergerak di industri rumahan dapat menjadi contoh kewirausahaan yang mengacu pada pemberdayaan masyarakat kelas bawah.

Dengan mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga di lingkungan sekitar, seorang wirausahawan sosial memberikan contoh bahwa siapapun berhak mendapat kesempatan memperbaiki ekonominya agar sejahtera.



6. Banyak bank BUMN yang peduli dengan sosiopreneurship

Pemenang Wirausaha Muda Mandiri via isigood.com
Beberapa bank BUMN memiliki perhatian khusus pada sosiopreneurship, semisal Bank Mandiri. Lewat ajang kompetisi Wirausaha Muda Mandiri yang rutin diadakan setiap tahun, mereka memberi kesempatan pada anak muda untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Kompetisi ini bisa kamu manfaatkan untuk memperluas dampak yang bisa kamu hadirkan kepada masyarakat sekitar lewat usahamu.



Membangun bisnis bukan perkara untung saja, tapi harus memiliki dampak bagi masyarakat. Tertarik mencoba jadi wirausahawan sosial?

Ayo Jadi Mandiri, Berdiri di Kaki Sendiri

Like Fanpage JadiMandiri dan Follow Akun Twitter @JadiMandiri
0
1.5K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan