Sering Mendapat Pekerjaan Yang Kurang Berbobot dari Bos? Lakukan 5 Hal ini
TS
amrinalputra
Sering Mendapat Pekerjaan Yang Kurang Berbobot dari Bos? Lakukan 5 Hal ini
Quote:
Langsung ke TKP :
Ratna seringkali menyadari pekerjaan yang ia lakukan tidak se-berat teman kerjanya, Rina. Si bos lebih suka memberikan pekerjaan yang sifatnya strategis kepada Rina. Padahal, mereka ada di level yang sama.
Setiap kali ada projek terbaru, Rina menjadi orang pertama yang mengetahuinya dan sering ditunjuk menjadi project owner. Sementara itu, Ratna hanya tau terima beres list pekerjaan selanjutnya yang harus ia lakukan. Ratna pun merasa semakin minder dan tidak dianggap keberadaannya oleh bos. Lama-lama Ratna pun kesal dan bertanya-tanya,"Benarkah saya masih dibutuhkan di sini? Atau lebih baik saya resign?"
Quote:
Pernah-kah kamu merasakan Pekerjaan yang kamu lakukan saat ini lebih ringan bobotnya ketimbang pekerjaan teman kamu yang satu tim dan memiliki level yang sama?
Hal-hal semacam ini seringkali memang terjadi di dunia kerja. Ada yang bos susah percaya sama bawahannya, ada juga yang punya bos galak, atau bos super cuek. Percayalah, tidak ada satu tempat bekerja yang sempurna tanpa tantangan dan kendala!
Lakukan 5 Hal ini Agar Kamu Dipercaya
Spoiler for 1. Pelajari dan Pahami, Bagaimanakah Sifat Bos Kamu?:
Quote:
Nah, yang perlu Anda pertimbangkan adalah bagaimana bisa bertahan terhadap semua kondisi di lingkungan kerja. Seperti kasus Ratna misalnya, ia tidak mendapat kepercayaan untuk dapat melakukan pekerjaan yang lebih strategis dan berbobot. Sebaliknya, Rina hampir selalu mengerjakan pekerjaan yang penting dan krusial. Dalam kondisi seperti ini, Ratna harus mempelajari lebih dulu mengapa bosnya bersikap seperti itu.
Spoiler for 2. Instrospeksi Diri:
Quote:
Ratna dapat memulai untuk instropeksi diri. Perhatikan kembali, apakah selama ini Ratna selalu mengerjakan tugasnya dengan baik? sesuai dengan deadline? Atau hanya sekedar memenuhi target deadline tanpa memperhatikan isi dan kualitas hasil kerjanya? Bagaimana si bos bisa percaya sama Ratna untuk melakukan pekerjaan dengan tanggung jawab yang lebih besar kalau ia selalu menghasilkan pekerjaan yang simpel dengan hasil yang di bawah standar? Kepercayaan memang susah didapat. Tapi, sekalinya kamu bisa mendapatkan kamu akan terus dipercaya selama kamu memeiharanya dengan baik. Memang, tidak semudah kata-kata untuk melakukan instropeksi apalagi mengakui kekurangan diri sendiri. Namun, kalau hal ini tidak bisa dilakukan, sulit untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Spoiler for 3. Temukan Titik Terangmu, Apakah Kelemahan dan Kelebihanmu?:
Quote:
Setelah instropeksi, tentu Ratna akan mulai menemukan titik terang. Ternyata, Rina memiliki kualitas yang lebih baik dari dirinya. Rina jago presentasi, memiliki ide - ide cemerlang dan ketika ia mendapati masalah ia selalu berkonsultasi dengan si bos dengan membawa solusi. Jadi, Rina tidak membuat si bos tambah pusing tapi justru membantunya. Sikap seperti ini-lah yang membuat bos manapun akan senang dengan bawahannya. Datanglah dengan membawa solusi bukan menambah deretan masalah yang panjang! Ratna semakin terpojok. Ia menyadari, rupanya selama ini ia hampir selalu memberikan pilihan-pilihan yang memusingkan untuk si bos tanpa menawarkan solusi yang lebih baik.
Spoiler for 4. Pahami dan Perbaiki Bagaimanakah Kemampuan Komunikasimu dengan Atasan:
Quote:
Lantas, apalagi yang membuat Rina selalu tampak istimewa di hadapan si bos? Cara komunikasi Rina yang terbuka dan mau mendengarkan saran-saran dari bos membuat hubungannya dengan atasan menjadi lebih mudah. Meskipun kadang-kadang kemauan bos adalah harga mati dan tidak sesuai dengan pendapat Rina, ia dapat mengemukakannya dengan baik. Walaupun di akhir diskusi tetap kemauan si bos yang menang, ya Rina pun akan tetap mengerjakannya. Karena biar bagaimanapun ia adalah atasan Rina dan Rina bekerja di kantor yang bukan miliknya. Wajar saja, kalau pada akhirnya ia harus melakukan order dari atasan, yang terpenting Rina sudah mengungkapkan alasan kenapa ia tidak setuju dengan ide dari si bos dengan baik dan sopan tentunya.
Lalu, bagaimana dengan komunikasi Ratna selama ini? Jika Ratna tidak setuju dengan kemauan si bos, ia tetap mengerjakan namun dengan ala kadarnya saja. Ia tidak mau mengungkapkan pendapatnya kepada atasan sehingga ia hanya memendam kekesalannya saja. Ratna juga jarang mengeluarkan usulan atau ide-ide yang inovatif terkait dengan pekerjaan. Nah, siapa, sih yang mau memiliki rekan kerja yang pasif seperti Ratna? Bagaimana mungkin bos akan percaya jika bawahan selalu mengerjakan ala kadarnya saja?.
Spoiler for 5. Terimalah Kritik dan Perbaiki Pola Bekerjamu:
Quote:
Tentu akan lebih menyenangkan jika kita berkomunikasi dengan orang-orang yang mau menerima saran dan kritik juga mengungkapkan ide-ide cemerlang saat bekerja. Semakin banyak hal positif yang kamu tebarkan, akan semakin banyak pula orang-orang yang senang berkomunikasi dengan kamu.
Semakin lama Ratna menyadari, semakin banyak list positif yang tidak pernah ia lakukan. Bahkan ngobrol dengan si bos pun hampir tidak pernah apalagi bercanda. Berbeda dengan Rina, saat jam istirahat, Rina bisa makan siang dengan santai dengan bos atau ngobrol untuk hal-hal yang diluar pekerjaan. Bagaimana dengan Ratna? Wah, boro-boro makan siang, ngobrol pun jarang. Sikapnya yang seperti ini justru mempertinggi tembok pemisah antara keduanya. Tidak perlu setiap hari untuk selalu makan siang dengan bos, tapi cobalah sesekali terlibat makan siang bersama bos dan teman-teman satu tim. Semakin Ratna membuka diri, maka si bos pun juga akan membuka diri terhadapnya seperti pepatah saja siapa tak kenal maka tak sayang.
Setelah mengetahui semua penyebabnya, Ratna mulai memperbaiki apa yang selama ini tidak ia lakukan. Karena semua hal tanpa tindakan nyata hanya akan berakhir dalam mimpi saja. Jika kamu merasakan apa yang dialami Ratna, segera ingat-ingat kembali apa yang membuat bos kamu merasa enggan untuk memberikan kamu pekerjaan yang lebih berbobot. Kamu bisa instropeksi diri seperti Ratna dan memperbaiki hubungan kamu dengan bos agar ia percaya sama kamu.