- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Berbalut Kerja dan Jalankan Program, Ahok Manfaatkan Jabatan untuk Kampanye


TS
seher.kena
Berbalut Kerja dan Jalankan Program, Ahok Manfaatkan Jabatan untuk Kampanye
Jakarta, HanTer - Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) disebut-sebut memanfaatkan jabatannya selaku Gubernur DKI Jakarta, guna melakukan kampanye terselubung. Berbalut kerja seakan menjalankan program pemerintah, `pesan kampanye` tersirat dari beberapa momentum yang ia ciptakan selaku orang nomor satu di DKI Jakarta saat ini.
Tercatat, lebih dari satu kali dugaan pemanfaatan kampanye terselubung itu dilakukan. Pasca beberapa waktu lalu sempat ramai dibincangkan seputar informasi program sosial DKI kepada warga terindikasi sebagai pelanggaran kampanye, kali ini, `sabda kampanye` Ahok ditujukan pada bawahannya.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman, mengungkapkan pengarahan PPSU ke Balaikota oleh Gubernur Ahok patut dicurigai memanfaatkan momentum Pilkada putaran kedua 19 April mendatang. Sebab, kata dia, Gubernur Ahok sebelumnya tidak pernah melakukan momentum tersebut.
"Inilah pentingnya kenapa petahana diwajibkan untuk cuti dalam pilkada. Karena dapat memanfaatkan momentum kampanye berbalut kerja maupun menjalankan program," katanya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Politisi Partai Gerindra itu meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) lebih jeli dan segera memeriksa serta bertindak tegas terhadap kegiatan-kegiatan petahanan yang berindikasi kampanye terselubung.
"Kalau begini kan jadi ga adil donk. Kasian lawannya. Dia (ahok) udah nyolong start mulai duluan, sementara lawannya belum ngapa-ngapain," pungkasnya.
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, mengaku sudah mendengar hal tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut seharusnya bisa ditunda karena jelang pencoblosan Pilkada putaran kedua.
Kegiatan itu, kata Syarif, tentu berpotensi menjadi alat kampanye. Ia menyatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu terkait adanya indikasi politis dalam acara tersebut. "Kami akan kaji dahulu. Kegiatan ini berpotensi menjadi alat kampanye petahana," ujarnya.
Indikasi Politis
Untuk diketahui ratusan perwakilan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Badan Air, hadir dalam acara yang dihelat di Balai Agung, Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017). Acara itu, merupakan undangan dari Ahok kepada perwakilan PPSU dan UPK Badan Air, lantaran dirinya ingin mengucapkan terimakasih secara langsung.
Dalam sambutannya, Ahok mengungkapkan, dengan kinerja yang tinggi, gaji PPSU tidak sesuai. Sayangnya, dirinya belum bisa menaikkan gaji yang sesuai. Untuk itu, sebagai bentuk terimakasih, dirinya ingin memberikan mereka kesejahteraan dengan sejumlah program. Diantaranya Kartu Jakarta Pintar (KJP), BPJS, peningkatan pendidikan hingga perguruan tinggi dan sebagainya.
"Kami juga akan membuat pasar grosir melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pasar Jaya agar PPSU dan warga lainnya dapat membeli kebutuhanya dengan harga murah," kata Ahok.
Terdakwa kasus penistaan agama itu pun meminta agar 19.000 anggota PPSU, 3.800 pasukan biru dan 3.000 pasukan UPK badan air melaporkan bila ada warga di lingkunganya yang mengalami kesulitan. Khususnya para lanjut usia (lansia) dan anak-anak yang mengalami kesulitan pendidikan karena biaya.
"Kami juga akan memberikan tiket nonton bioskop 21 kepada PPSU, UPK badan air, pasukan biru dan sebagainya. Bahkan kami meminta Dinas Pariwisata untuk menganggarkan pembelian tiket bioskop. Kedepan kami juga meminta Pasar Jaya mebangun gedung bioskop. Jadi dengan kerja keras ini, kalian bisa mendapatkan hiburan," pungkasnya.
Sementara itu, Presidium Relawan Pemenangan pasangan calon Gubernur (Cagub)- wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Anies Baswedan -Sandiaga Uno gelar konsolidasi menyikap calon petahanan pada putaran kedua Pilkada 19 April mendatang. Aktivitas petahana sangat mungkin memanfaatkan kekuasaannya demi meraih kemenangan.
Presidium Relawan Pemenangan Anies-Sandi, Budi Siswato melihat besar kemungkinan petahana memanfaatkan fasilitasnya pada putaran kedua untuk menarik perhatian warga demi kembali menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
Bantah Kampanye
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah jika ada anggapan yang menyebut dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan kampanye terselubung saat mendatangi sejumlah wilayah Jakarta atau melakukan sejumlah program Pemprov DKI.
Djarot menjelaskan, apa yang dia dan Ahok lakukan saat ini, termasuk mengeluarkan sejumlah program merupakan kewajiban sebagai pemimpin daerah.
Di samping itu, program yang saat ini dijalankan, lanjut Djarot, merupakan program lanjutan dari kepemimpinan Joko Widodo dan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Masa kepemimpinan sampai 2017. Kami komitmen visi misi, janji Jokowi-Basuki dilanjutkan. Kok kampanye, ya enggak dong," ujar Djarot di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).
http://www.harianterbit.com/m/megapo...untuk-Kampanye
Nastak nasbung yg menilai
Tercatat, lebih dari satu kali dugaan pemanfaatan kampanye terselubung itu dilakukan. Pasca beberapa waktu lalu sempat ramai dibincangkan seputar informasi program sosial DKI kepada warga terindikasi sebagai pelanggaran kampanye, kali ini, `sabda kampanye` Ahok ditujukan pada bawahannya.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman, mengungkapkan pengarahan PPSU ke Balaikota oleh Gubernur Ahok patut dicurigai memanfaatkan momentum Pilkada putaran kedua 19 April mendatang. Sebab, kata dia, Gubernur Ahok sebelumnya tidak pernah melakukan momentum tersebut.
"Inilah pentingnya kenapa petahana diwajibkan untuk cuti dalam pilkada. Karena dapat memanfaatkan momentum kampanye berbalut kerja maupun menjalankan program," katanya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Politisi Partai Gerindra itu meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) lebih jeli dan segera memeriksa serta bertindak tegas terhadap kegiatan-kegiatan petahanan yang berindikasi kampanye terselubung.
"Kalau begini kan jadi ga adil donk. Kasian lawannya. Dia (ahok) udah nyolong start mulai duluan, sementara lawannya belum ngapa-ngapain," pungkasnya.
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, mengaku sudah mendengar hal tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut seharusnya bisa ditunda karena jelang pencoblosan Pilkada putaran kedua.
Kegiatan itu, kata Syarif, tentu berpotensi menjadi alat kampanye. Ia menyatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu terkait adanya indikasi politis dalam acara tersebut. "Kami akan kaji dahulu. Kegiatan ini berpotensi menjadi alat kampanye petahana," ujarnya.
Indikasi Politis
Untuk diketahui ratusan perwakilan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Badan Air, hadir dalam acara yang dihelat di Balai Agung, Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017). Acara itu, merupakan undangan dari Ahok kepada perwakilan PPSU dan UPK Badan Air, lantaran dirinya ingin mengucapkan terimakasih secara langsung.
Dalam sambutannya, Ahok mengungkapkan, dengan kinerja yang tinggi, gaji PPSU tidak sesuai. Sayangnya, dirinya belum bisa menaikkan gaji yang sesuai. Untuk itu, sebagai bentuk terimakasih, dirinya ingin memberikan mereka kesejahteraan dengan sejumlah program. Diantaranya Kartu Jakarta Pintar (KJP), BPJS, peningkatan pendidikan hingga perguruan tinggi dan sebagainya.
"Kami juga akan membuat pasar grosir melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pasar Jaya agar PPSU dan warga lainnya dapat membeli kebutuhanya dengan harga murah," kata Ahok.
Terdakwa kasus penistaan agama itu pun meminta agar 19.000 anggota PPSU, 3.800 pasukan biru dan 3.000 pasukan UPK badan air melaporkan bila ada warga di lingkunganya yang mengalami kesulitan. Khususnya para lanjut usia (lansia) dan anak-anak yang mengalami kesulitan pendidikan karena biaya.
"Kami juga akan memberikan tiket nonton bioskop 21 kepada PPSU, UPK badan air, pasukan biru dan sebagainya. Bahkan kami meminta Dinas Pariwisata untuk menganggarkan pembelian tiket bioskop. Kedepan kami juga meminta Pasar Jaya mebangun gedung bioskop. Jadi dengan kerja keras ini, kalian bisa mendapatkan hiburan," pungkasnya.
Sementara itu, Presidium Relawan Pemenangan pasangan calon Gubernur (Cagub)- wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Anies Baswedan -Sandiaga Uno gelar konsolidasi menyikap calon petahanan pada putaran kedua Pilkada 19 April mendatang. Aktivitas petahana sangat mungkin memanfaatkan kekuasaannya demi meraih kemenangan.
Presidium Relawan Pemenangan Anies-Sandi, Budi Siswato melihat besar kemungkinan petahana memanfaatkan fasilitasnya pada putaran kedua untuk menarik perhatian warga demi kembali menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
Bantah Kampanye
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah jika ada anggapan yang menyebut dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan kampanye terselubung saat mendatangi sejumlah wilayah Jakarta atau melakukan sejumlah program Pemprov DKI.
Djarot menjelaskan, apa yang dia dan Ahok lakukan saat ini, termasuk mengeluarkan sejumlah program merupakan kewajiban sebagai pemimpin daerah.
Di samping itu, program yang saat ini dijalankan, lanjut Djarot, merupakan program lanjutan dari kepemimpinan Joko Widodo dan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Masa kepemimpinan sampai 2017. Kami komitmen visi misi, janji Jokowi-Basuki dilanjutkan. Kok kampanye, ya enggak dong," ujar Djarot di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).
http://www.harianterbit.com/m/megapo...untuk-Kampanye
Nastak nasbung yg menilai
Diubah oleh seher.kena 03-03-2017 13:47
0
1.4K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan