- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tentang OK OCE dan Creative Hub, Ahok: Ini Soal Siapa Bangun Duluan


TS
aghilfath
Tentang OK OCE dan Creative Hub, Ahok: Ini Soal Siapa Bangun Duluan
Spoiler for Tentang OK OCE dan Creative Hub, Ahok: Ini Soal Siapa Bangun Duluan:

Quote:
Jakarta - Cagub DKI Anies Baswedan bersyukur apabila program One Kecamatan One Center for Entrepreneursip (OK OCE) miliknya ditiru menjadi Jakarta Creative Hub. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merupakan calon petahana itu pun menjawab penyataan Anies tersebut.
"Mana (meniru). Ini siapa (yang) bangun duluan. Ini OK OCE sesungguhnya ha ha ha," kata Ahok usai meresmikan Jakarta Creative Hub di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2017)
Sebelumnya, Anies merasa bersyukur jika Pemprov DKI mau memfasilitasi pertumbuhan wirausaha di Ibu Kota. Mantan Mendikbud itu juga mengatakan bahwa program OK OCE miliknya dan Sandiaga ditiru oleh Ahok.
"Itu OK OCE juga? Alhamdulillah lah kalau ada yang meniru, syukurlah kalau sudah ditiru. Ya Alhamdulillah, kalau pemerintah mau bekerja fasilitasi pertumbuhan wirausaha ya Kita bersyukur," ujar Anies di DPP Partai Gerindra Jalan RM. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (1/3).
Anies menilai program One Kecamatan One Center (OK OCE) yang saat ini tengah berjalan telah terbukti mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini terjadi meski dirinya bersama Sandiaga Salahudin Uno belum menjabat gubernur dan wakil gubernur.
"Karena kita belum memerintah saja sudah 5000 lebih jadi (wirausaha), apalagi kalau kita ditugaskan. Karena itu kami nyatakan kami ini bukan penantang, insya Allah kami ini pengganti, jadi kita siapkan untuk mengganti," kata Anies.
Anies enggan berkomentar apakah Jakarta Creative Hub yang akan diresmikan Ahok di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat sama dengan OK OCE. Namun jika pada praktiknya konsep tersebut mirip dengan OK OCE, Anies menganggap tidak masalah.
"Wah enggak tau (sama apa tidak dengan OK OCE). Saya lihat sih kemarin foto-fotonya," imbuh Anies.
"Saya bilang enggak apa-apa (jika ditiru), kalau ada yang meniru itu berarti pengakuan, pengakuan paling otentik saat kita ditiru. Belum tentu yang meniru mengaku, ketika konsep diplagiasi, sebetulnya yang meniru sedang mengakui kebaikan ide itu. Kita bersyukur sih kalau ada ide ditiru, kita merasa bangga juga bahwa warga Jakarta bisa mendapatkan program seperti itu, meskipun namanya dibedakan," sambung Anies.
"Mana (meniru). Ini siapa (yang) bangun duluan. Ini OK OCE sesungguhnya ha ha ha," kata Ahok usai meresmikan Jakarta Creative Hub di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2017)
Sebelumnya, Anies merasa bersyukur jika Pemprov DKI mau memfasilitasi pertumbuhan wirausaha di Ibu Kota. Mantan Mendikbud itu juga mengatakan bahwa program OK OCE miliknya dan Sandiaga ditiru oleh Ahok.
"Itu OK OCE juga? Alhamdulillah lah kalau ada yang meniru, syukurlah kalau sudah ditiru. Ya Alhamdulillah, kalau pemerintah mau bekerja fasilitasi pertumbuhan wirausaha ya Kita bersyukur," ujar Anies di DPP Partai Gerindra Jalan RM. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (1/3).
Anies menilai program One Kecamatan One Center (OK OCE) yang saat ini tengah berjalan telah terbukti mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini terjadi meski dirinya bersama Sandiaga Salahudin Uno belum menjabat gubernur dan wakil gubernur.
"Karena kita belum memerintah saja sudah 5000 lebih jadi (wirausaha), apalagi kalau kita ditugaskan. Karena itu kami nyatakan kami ini bukan penantang, insya Allah kami ini pengganti, jadi kita siapkan untuk mengganti," kata Anies.
Anies enggan berkomentar apakah Jakarta Creative Hub yang akan diresmikan Ahok di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat sama dengan OK OCE. Namun jika pada praktiknya konsep tersebut mirip dengan OK OCE, Anies menganggap tidak masalah.
"Wah enggak tau (sama apa tidak dengan OK OCE). Saya lihat sih kemarin foto-fotonya," imbuh Anies.
"Saya bilang enggak apa-apa (jika ditiru), kalau ada yang meniru itu berarti pengakuan, pengakuan paling otentik saat kita ditiru. Belum tentu yang meniru mengaku, ketika konsep diplagiasi, sebetulnya yang meniru sedang mengakui kebaikan ide itu. Kita bersyukur sih kalau ada ide ditiru, kita merasa bangga juga bahwa warga Jakarta bisa mendapatkan program seperti itu, meskipun namanya dibedakan," sambung Anies.
Spoiler for Kembangkan Creative Hub, Ahok Gandeng Jakarta Fashion Week:
Bisma Alief Laksana - detikNews
Kembangkan Creative Hub, Ahok Gandeng Jakarta Fashion Week

Foto: Ari Saputra
Quote:
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pihaknya sudah menggandeng Jakarta Fashion Week untuk memajukan Jakarta Creative Hub. Creative Hub akan menyokong kegiatan anak-anak muda saat akan berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week.
"Kita kan kerjasama dengan Jakarta Fashion Week. Jadi ide ini (Jakarta Creative Hub) muncul dengan Dekranasda DKI dengan Ibu Vero (Veronica Tan,Ketua Dekranasda DKI Jakarta)," kata Ahok usai meresmikan Jakarta Creative Hub di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2017),
"Waktu itu Jakarta Fashion Week banyak anak-anak muda yang sudah ikut. Tapi nggak semua punya mesin potong, mesin jahit, komputer desain dan bahan. Makanya kita kenapa nggak mikir, sudah ikut Jakarta Fashion Week sudah terkenal tapi kok nggak ada tempatnya. (Makanya) Kita bangun gedung di sini," lanjutnya.
Soal modal yang akan diberikan Pemprov DKI, Ahok menyebut besaran modal tergantung permintaan. Bagi Ahok yang terpenting anak muda bisa menciptakan produk yang dapat dipasarkan terlebih dulu.
"Tergantung order berapa. Yang penting anda kreatif dulu, ciptakan produk dulu, sehingga produk anda bisa dijual. Kalau butuh (modal) Rp 500 juta kita kasih kok, selama order anda membutuhkan segitu," papar Ahok.
Ahok juga membenarkan gedung Graha Niaga Thamrin yang digunakan sebagai lokasi Jakarta Creative Hub merupakan CSR perusahaan. Gedung dibangun sebagai salah satu kewajiban pengembang Mall Thamrin City.
"Ini kewajiban. Gedung ini kewajiban pengembang Thamrin City. Ini punya Pemprov. Pokoknya kita usaha (membangun) nggak pakai APBD," ujarnya.
"Kita kan kerjasama dengan Jakarta Fashion Week. Jadi ide ini (Jakarta Creative Hub) muncul dengan Dekranasda DKI dengan Ibu Vero (Veronica Tan,Ketua Dekranasda DKI Jakarta)," kata Ahok usai meresmikan Jakarta Creative Hub di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2017),
"Waktu itu Jakarta Fashion Week banyak anak-anak muda yang sudah ikut. Tapi nggak semua punya mesin potong, mesin jahit, komputer desain dan bahan. Makanya kita kenapa nggak mikir, sudah ikut Jakarta Fashion Week sudah terkenal tapi kok nggak ada tempatnya. (Makanya) Kita bangun gedung di sini," lanjutnya.
Soal modal yang akan diberikan Pemprov DKI, Ahok menyebut besaran modal tergantung permintaan. Bagi Ahok yang terpenting anak muda bisa menciptakan produk yang dapat dipasarkan terlebih dulu.
"Tergantung order berapa. Yang penting anda kreatif dulu, ciptakan produk dulu, sehingga produk anda bisa dijual. Kalau butuh (modal) Rp 500 juta kita kasih kok, selama order anda membutuhkan segitu," papar Ahok.
Ahok juga membenarkan gedung Graha Niaga Thamrin yang digunakan sebagai lokasi Jakarta Creative Hub merupakan CSR perusahaan. Gedung dibangun sebagai salah satu kewajiban pengembang Mall Thamrin City.
"Ini kewajiban. Gedung ini kewajiban pengembang Thamrin City. Ini punya Pemprov. Pokoknya kita usaha (membangun) nggak pakai APBD," ujarnya.
Spoiler for Resmikan Jakarta Creative Hub, Ahok: Ini Namanya Tempat Les:
Resmikan Jakarta Creative Hub, Ahok: Ini Namanya Tempat Les

Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meresmikan co-working space Jakarta Creative Hub di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tempat tersebut nantinya diharapkan bisa dijadikan tempat pelatihan dan penampungan kreativitas bagi anak muda.
"Kita sebut tempat les atau tempat kursus saja lah. Saya bingung, mau nama space apa lah. Bagi saya ini tempat les atau tempat kursus," ujar Ahok, Rabu, 1 Maret 2017.
Ahok mengatakan ide pembuatan co-working space itu berdasarkan pengalamannya saat memulai membuka usaha. Menurut Ahok, saat menjalankan usaha, biasanya anak muda menghadapi dua masalah. Pertama soal ide, kedua soal tempat. Untuk itu, Pemprov DKI menyediakan tempat tersebut untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Nanti boleh numpang alamat kantor. Kita 'kan jalankan virtual office. Kantor ini juga bersubsidi. Hampir semua enggak bayar. Cuma (bayar) buat menunjukkan keseriusan. Nanti produknya bisa dipasarkan," ujar Ahok.
Ahok mengibaratkan permasalahan kewirausahaan seperti orang yang ingin menjalankan praktek kebugaran atau fitness. Menurut Ahok, ada sejumlah orang ingin sehat dan ingin fitness, namun mereka terkendala alat. Saat, alat terpenuhi ternyata ruang dan pendamping tidak ada. Sehingga, banyak orang ingin fitness di suatu tempat khusus.
"Ini persoalannya sama. Banyak anak muda tapi bingung. Punya ide, tapi bagaimana kalau alat enggak punya. Kalaupun punya, tapi enggak canggih. Otomatis kami sediakan alat, sehingga kreativitas bisa dirasakan," ujar Ahok.
Selain itu, Pemprov DKI juga menyediakan program dan pelatihan entrepreneurship dan craftsmanship bersama pakar-pakar industri kreatif sebagai pengajar, pendamping, dan kuratornya. Lahan seluas 1.500 meter persegi itu dilengkapi dengan wifi, fasilitas kantor virtual, dan prasarana kreatif lainnya.
"Kita sebut tempat les atau tempat kursus saja lah. Saya bingung, mau nama space apa lah. Bagi saya ini tempat les atau tempat kursus," ujar Ahok, Rabu, 1 Maret 2017.
Ahok mengatakan ide pembuatan co-working space itu berdasarkan pengalamannya saat memulai membuka usaha. Menurut Ahok, saat menjalankan usaha, biasanya anak muda menghadapi dua masalah. Pertama soal ide, kedua soal tempat. Untuk itu, Pemprov DKI menyediakan tempat tersebut untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Nanti boleh numpang alamat kantor. Kita 'kan jalankan virtual office. Kantor ini juga bersubsidi. Hampir semua enggak bayar. Cuma (bayar) buat menunjukkan keseriusan. Nanti produknya bisa dipasarkan," ujar Ahok.
Ahok mengibaratkan permasalahan kewirausahaan seperti orang yang ingin menjalankan praktek kebugaran atau fitness. Menurut Ahok, ada sejumlah orang ingin sehat dan ingin fitness, namun mereka terkendala alat. Saat, alat terpenuhi ternyata ruang dan pendamping tidak ada. Sehingga, banyak orang ingin fitness di suatu tempat khusus.
"Ini persoalannya sama. Banyak anak muda tapi bingung. Punya ide, tapi bagaimana kalau alat enggak punya. Kalaupun punya, tapi enggak canggih. Otomatis kami sediakan alat, sehingga kreativitas bisa dirasakan," ujar Ahok.
Selain itu, Pemprov DKI juga menyediakan program dan pelatihan entrepreneurship dan craftsmanship bersama pakar-pakar industri kreatif sebagai pengajar, pendamping, dan kuratornya. Lahan seluas 1.500 meter persegi itu dilengkapi dengan wifi, fasilitas kantor virtual, dan prasarana kreatif lainnya.
detik& tempo
Jadi yg udah dibangun meniru yg baru diluncurkan berupa gagasan, gagal paham ane

Diubah oleh aghilfath 02-03-2017 03:38
0
2.6K
Kutip
33
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan