- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Solusi dari peserta Kontes Buang Air di Ruang Angkasa


TS
kangjati
Solusi dari peserta Kontes Buang Air di Ruang Angkasa




Jangan lupa selalu tersenyum ya

Pernah terbayang ga sih gan gimana caranya buang air di "luar angkasa" ? Heran kan pasti. Nah ane aja mikirin sampe pusing-pusing. Tapi, hal itu engga terjadi sama orang-orang ini nih gan. Mereka nemuin beberapa solusi buang air diluar angkasa. cek cek cek yuk
Quote:
Spoiler for illustrasi:

Ilustrasi seorang astronaut dalam baju ruang angkasa
© Pixabay
Para astronaut yang sedang berada di luar angkasa akan mendapati lingkungan yang benar-benar berbeda dengan di Bumi. Dari segi ketersediaan oksigen, gravitasi, makanan, hingga panggilan alam.
Buang air adalah salah satu aktivitas yang tidak bisa dihindari seorang manusia. Begitupun para astronaut yang harus melakukannya di luar Bumi. Aktivitas ini kadang harus dilakukan ketika para astronaut berada di dalam baju khusus ruang angkasa. Agar dapat "ditampung", biasanya para astronaut menggunakan popok.
Namun popok bukanlah solusi terbaik jika bicara kebersihan. Hasil ekskresi akan tetap tersimpan dan tidak langsung terbuang. Hal ini memberikan rasa tidak nyaman terhadap si astronaut, juga dapat menimbulkan penyakit.
Baju ruang angkasa dapat terus digunakan astronaut hingga 10 jam dalam proses tinggal landas dan pendaratan. Bahkan dapat mencapai enam hari jika terjadi suatu kondisi yang darurat.
Pada akhir 2016, NASA mengadakan sebuah kontes untuk menampung ide-ide revolusioner sebagai solusi dari buang air di ruang angkasa.
Kini NASA bersama platform pengumpul massa HeroX telah mengumumkan para pemenang. "Space Poop Challenge", merupakan sebuah kontes internasional yang diminati oleh lebih dari 19 ribu kontestan yang mengirimkan lebih dari lima ribu solusi. Peserta akan memperebutkan hadiah total sebesar 30.000USD (Rp400 juta).
"Respon terhadap Space Poop Challenge melebihi semua harapan kita," kata Steve Rader, NASA Tournament Lab Deputy Director, dalam pernyataan resmi dikutip dari Inverse (15/2). "Tingkat partisipasi dan ketertarikan jauh melampaui apa yang kami harapkan untuk sebuah kompetisi yang singkat."
NASA akhirnya memilih lima orang yang menduduki tiga posisi teratas. Mereka terdiri dari dua dokter, dokter gigi, seorang insinyur, dan desainer produk.
Pemenang solusi posisi pertama berasal dari Thatcher Cardon, seorang perwira Angkatan Udara, yang berprofesi dokter praktik dan ahli bedah penerbangan. Dia mengatakan desain solusi miliknya terinspirasi oleh teknik bedah minimal invasif, dan keinginan yang kuat untuk tidak menyimpan kotoran.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa menyimpan limbah dalam baju itu akan ada gunanya," katanya dikutip dari NPR. "Jadi saya pikir, 'Bagaimana kita bisa masuk dan keluar dari baju itu mudah?'"
Ia merancang sebuah kompartemen kecil bertekanan di selangkangan setelan. Kompartemen tersebut dilengkapi dengan berbagai hal seperti pispot dan popok yang dapat disusutkan. Pispot dan popok tersebut dapat keluar melalui lubang kecil, kemudian berkembang menjadi ukuran yang wajar.
Desain miliknya bahkan memungkinkan astronaut untuk mengganti pakaian dalam ketika menggunakan baju ruang angkasa, melalui lubang kecil yang sama. Atas ide inovatifnya ini Cradon diganjar hadiah sebesar USD15.000 (sekitar Rp200 juta).
Solusi pemenang berikutnya jatuh ke sebuah trio dari Houston bernama Katherine Kin, Stacey Marie Louie, dan Tony Gonzales. Mereka berprofesi berbeda, dari dokter, seorang profesor teknik, dan dokter gigi (yang juga bertugas sebagai ilustrator tim). Hadiah sebesar 10.000USD (Rp 133 juta) berhasil sampai ke tim yang ketiga anggotanya pernah belajar teknik kimia di perguruan tinggi.
Tim ini mengusulkan sebuah celana bernama Air-Powered Urine dan Stool Handling (Air-PUSH). Sebuah sistem yang menggunakan gerakan tubuh alami untuk mengalirkan kotoran--termasuk limbah menstruasi--dari baju astronaut. Sistem ini memiliki kemampuan untuk membasmi kuman dan mengeringkan limbah ekskresi untuk tetap menjaga kondisi higienis.
Untuk posisi ketiga berasal dari sebuah solusi Hugo Shelley melalui SWIMSuit. Shelley adalah pendiri Iota Technology, sebuah perusahaan desain dan prototyping yang berbasis di London. Desain dari solusi yang dihadiahi 5.000USD (Rp66 juta) ini menggunakan sebuah tipe baru kateter. Tipe baru ini bekerja di gaya gravitasi mikro, yang akan dibangun menjadi sebuah pakaian pas badan, dan dikenakan di dalam baju ruang angkasa.
Meskipun NASA tidak akan langsung menggunakan solusi dari para pemenang, tapi melalui konsep desain tersebut telah membantu NASA membuat sistem pengumpulan limbah yang lebih baik untuk pakaian antariksa.
Misi Orion yang akan terbang pada 2020 awal, mungkin menjadi misi pertama yang menggunakan sistem baju ruang angkasa yang membuang langsung limbah ekskresi astronaut.
Kirstyn Johnson, Space Suit Technology Engineer di NASA, mengatakan, "Kami senang melihat pendekatan inovatif yang dikirim berdasarkan skenario yang diberikan. Kini orang-orang di NASA sedang berpikir tentang cara-cara bagaimana kami dapat memanfaatkan pendekatan pengumpul massa guna memecahkan tantangan-tantangan lain mengenai penerbangan ruang angkasa."
Buang air adalah salah satu aktivitas yang tidak bisa dihindari seorang manusia. Begitupun para astronaut yang harus melakukannya di luar Bumi. Aktivitas ini kadang harus dilakukan ketika para astronaut berada di dalam baju khusus ruang angkasa. Agar dapat "ditampung", biasanya para astronaut menggunakan popok.
Namun popok bukanlah solusi terbaik jika bicara kebersihan. Hasil ekskresi akan tetap tersimpan dan tidak langsung terbuang. Hal ini memberikan rasa tidak nyaman terhadap si astronaut, juga dapat menimbulkan penyakit.
Baju ruang angkasa dapat terus digunakan astronaut hingga 10 jam dalam proses tinggal landas dan pendaratan. Bahkan dapat mencapai enam hari jika terjadi suatu kondisi yang darurat.
Pada akhir 2016, NASA mengadakan sebuah kontes untuk menampung ide-ide revolusioner sebagai solusi dari buang air di ruang angkasa.
Kini NASA bersama platform pengumpul massa HeroX telah mengumumkan para pemenang. "Space Poop Challenge", merupakan sebuah kontes internasional yang diminati oleh lebih dari 19 ribu kontestan yang mengirimkan lebih dari lima ribu solusi. Peserta akan memperebutkan hadiah total sebesar 30.000USD (Rp400 juta).
"Respon terhadap Space Poop Challenge melebihi semua harapan kita," kata Steve Rader, NASA Tournament Lab Deputy Director, dalam pernyataan resmi dikutip dari Inverse (15/2). "Tingkat partisipasi dan ketertarikan jauh melampaui apa yang kami harapkan untuk sebuah kompetisi yang singkat."
NASA akhirnya memilih lima orang yang menduduki tiga posisi teratas. Mereka terdiri dari dua dokter, dokter gigi, seorang insinyur, dan desainer produk.
Pemenang solusi posisi pertama berasal dari Thatcher Cardon, seorang perwira Angkatan Udara, yang berprofesi dokter praktik dan ahli bedah penerbangan. Dia mengatakan desain solusi miliknya terinspirasi oleh teknik bedah minimal invasif, dan keinginan yang kuat untuk tidak menyimpan kotoran.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa menyimpan limbah dalam baju itu akan ada gunanya," katanya dikutip dari NPR. "Jadi saya pikir, 'Bagaimana kita bisa masuk dan keluar dari baju itu mudah?'"
Ia merancang sebuah kompartemen kecil bertekanan di selangkangan setelan. Kompartemen tersebut dilengkapi dengan berbagai hal seperti pispot dan popok yang dapat disusutkan. Pispot dan popok tersebut dapat keluar melalui lubang kecil, kemudian berkembang menjadi ukuran yang wajar.
Desain miliknya bahkan memungkinkan astronaut untuk mengganti pakaian dalam ketika menggunakan baju ruang angkasa, melalui lubang kecil yang sama. Atas ide inovatifnya ini Cradon diganjar hadiah sebesar USD15.000 (sekitar Rp200 juta).
Solusi pemenang berikutnya jatuh ke sebuah trio dari Houston bernama Katherine Kin, Stacey Marie Louie, dan Tony Gonzales. Mereka berprofesi berbeda, dari dokter, seorang profesor teknik, dan dokter gigi (yang juga bertugas sebagai ilustrator tim). Hadiah sebesar 10.000USD (Rp 133 juta) berhasil sampai ke tim yang ketiga anggotanya pernah belajar teknik kimia di perguruan tinggi.
Tim ini mengusulkan sebuah celana bernama Air-Powered Urine dan Stool Handling (Air-PUSH). Sebuah sistem yang menggunakan gerakan tubuh alami untuk mengalirkan kotoran--termasuk limbah menstruasi--dari baju astronaut. Sistem ini memiliki kemampuan untuk membasmi kuman dan mengeringkan limbah ekskresi untuk tetap menjaga kondisi higienis.
Untuk posisi ketiga berasal dari sebuah solusi Hugo Shelley melalui SWIMSuit. Shelley adalah pendiri Iota Technology, sebuah perusahaan desain dan prototyping yang berbasis di London. Desain dari solusi yang dihadiahi 5.000USD (Rp66 juta) ini menggunakan sebuah tipe baru kateter. Tipe baru ini bekerja di gaya gravitasi mikro, yang akan dibangun menjadi sebuah pakaian pas badan, dan dikenakan di dalam baju ruang angkasa.
Meskipun NASA tidak akan langsung menggunakan solusi dari para pemenang, tapi melalui konsep desain tersebut telah membantu NASA membuat sistem pengumpulan limbah yang lebih baik untuk pakaian antariksa.
Misi Orion yang akan terbang pada 2020 awal, mungkin menjadi misi pertama yang menggunakan sistem baju ruang angkasa yang membuang langsung limbah ekskresi astronaut.
Kirstyn Johnson, Space Suit Technology Engineer di NASA, mengatakan, "Kami senang melihat pendekatan inovatif yang dikirim berdasarkan skenario yang diberikan. Kini orang-orang di NASA sedang berpikir tentang cara-cara bagaimana kami dapat memanfaatkan pendekatan pengumpul massa guna memecahkan tantangan-tantangan lain mengenai penerbangan ruang angkasa."
______________________________________________________________________________________________________________

Gila emang gan orang-orang ini, hal gitu aja bisa didapetin solusinya hehe kasih cendol deh ah

Gila emang gan orang-orang ini, hal gitu aja bisa didapetin solusinya hehe kasih cendol deh ah

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng deh

Sumur:
Beritagar.id
Beritagar.id
Jangan lupa cek thread ane yang lain gan 

Quote:
- 5 kata Bahasa Indonesia yang selama ini sering salah digunakan
- Menurut agan Setya Novanto perlu mundur atau nggak
- Terungkap, 5 provinsi di Indonesia yang suka BAB sembarangan. Cek gan!
- Yuk gan cari tahu sejarah lampu lalu lintas
- 4 Pertanyaan penting saat kencan pertama
- 5 es krim kekinian di Instagram yang wajib agan coba
- 6 tips liburan murah buat agan-agan
- Minum air gak harus 8 gelas sehari gan
- Kontes adu jelek di Zimbabwe ricuh karena yang menang masih dianggep ganteng (FOTO)
- Agan tipe anak kos yang kaya gimana?
- Jangan sekali-kali kabur dari razia polisi kalo gak mau kaya gini gan (FOTO)
- Sedih gan, orang-orang ini ga dikasih main Facebook gara-gara namanya
- Pemandangan sungai di Jakarta yang sempet bikin heboh nih gan! (FOTO)
- 5 tips hemat BBM
- Serba paling di Hari Film Nasional
- Salahkah jika perempuan bekerja dan laki-laki menjadi ayah rumah tangga?
- Keahlian khusus yang dicari perusahaan tahun 2021 nanti
- Cara mencegah obesitas sejak masih kecil
- Bincang eksklusif dengan Anies Baswedan: Saya tidak mengira akan diganti
- 8 fakta pacaran masa kini yang bisa bikin agan-agan kecewa
- Hati-hati, hal ini bisa bikin agan gak subur
- Mengenal enam istilah soal kedaluwarsa makanan dan minuman
- Saudara kembar Mirna: Sudah jelas kok siapa pembunuhnya!
- Fakta, hubungan Fantastic Beasts dengan Harry Potter

0
3.4K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan