Kaskus

Story

knight109Avatar border
TS
knight109
1 Page of Feeling - 2 - Forgot
Forgot

“Sometimes, someone you really love always beside you, always with you, and that make you didn’t realize them. Until they not with you anymore. And then the emptiness come to say hello.”


Sunyi. Begitulah keadaan kamar itu. Lampu yang sudah lama di matikan. Kamar yang bercahayakan lampu jalan dan rembulan. Remang-remang dan terlihat muram pada saat malam.

Kadang lampu dari berbagai kendaraan juga menghiasi ruang itu. Sering kali suara klakson terdengar, memecah keheningan. Namun seketika lenyap. Dan kamar yang sunyi itu kembali ke keadaan semula.

Suara hujan yang menenangkan membuat semua orang tertidur dengan tenang. Sudah lama lampu kamar itu di matikan, mungkin sekitar jam sepuluh malam. Namun sekarang waktu menunjukkan pukul dua lewat sedikit, setidaknya itulah yang di tunjukkan oleh jam dinding yang sesekali terkena cahaya kendaraan lewat.

Matanya tetap terjaga. Hatinya berkata ada sesuatu yang kurang, sesuatu yang telah lama hilang. Tapi dia tak tau. Dia terus mencari tau. Apakah ini cinta? Apakah ini rasa gugup akan dalam akademis? Apakah ini rasa lapar? Apakah ini rasa takut? Namun dia yakin bukan itu yang dicarinya. Pikirannya melayang, terus-menerus mencari tau, apakah perasaan mengganjal di hatinya itu.

Apa yang dia tau bahwa sesuatu itu sangat penting, namun tidak diketahuinya, bukan, mungkin lebih tepat dilupakannya. Perasaan yang selalu dia rasakan namun setelah lama hilang baru dia rasakan. Perasaan yang begitu hangat dan lembut yang hanya dapat dirasakan ketika telah hilang.

Akhirnya dia bangun dari ranjangnya. Memandang hujan yang sudah lama belum reda, mungkin besok akan banjir, itulah pikirnya sambil berjalan ke dekat meja di mana dia menaruh belanjaannya. Ruangan yang remang bukan masalah karena dia telah hapal kamar itu.

Minuman yang di belinya telah lama kehilangan rasa dingin karena sudah lama dia diamkan. “Biarlah” mungkin itulah pikirnya. Dia sudah terlalu lelah dengan kuliahnya dan sekarang malah harus terjaga karena sesuatu yang dia tak mengerti kenapa.

Dia kembali ke ranjangnya. Memutuskan untuk tidur dan tidak menghiraukan perasaan mengganjal itu. Lalu untuk terakhirnya menyalakan smartphone di sampingnya. Dari sekian banyak notifikasi yang sudah menumpuk, hanya satu yang menjadi perhatiannya. Sebuah miscall. Sebuah miscall dengan nama kontak yang membuatnya sadar perasaan yang mengganjal itu.

Tanpa pikir panjang, dia menelponnya. Hampir tidak mungkin orang akan mengangkat telpon pada jam seperti ini, namun orang yang di telponnya berbeda. Tak lama telpon itu diangkat dan mata orang itu sedikit berair.

Nama kontak itu tidaklah panjang, hanya sebuah panggilan simple dan tidak spesial. Paling tidak hingga kita tau betapa berharganya hal itu.

Nama kontak itu : Mama.


Back to main page
Diubah oleh knight109 06-03-2017 15:51
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
973
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan