- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Gosip Nyok!
Fakir Kuota


TS
far18
Fakir Kuota
Bases on True Story
[Senin/27/2/2017]

Setelah mata terbuka, sejenak ku mengingat bahwa hari ini adalah hari pengambilan sertifikat pelatihan jurnalistik yang tahun lalu telah aku ikuti, cukup lama memang, berdasarkan pengalamanku menjadi penitia di beberapa acara di kampus dan organisasi, kendala lamanya pembagian sertifikat suatu acara adalah di proses meminta tanda tangan manual ke pengisi acara yang telah mengisi di acara tersebut. Ah tebakan klasik, sudah lama sejak terakhir aku ikut kepanitiaan 2 tahun lalu.
Karena jadwal pengambilan sertifikat pada tengah hari, aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kampus dulu. Ada 2 tipe mahasiswa yang semangat pergi ke perpustakaan kampus, yang pertama, mereka yang akan meminjam dan membaca buku untuk keperluan tugas perkuliahan, yang kedua, mereka (saya juga) para fakir kuota yang suka mencari hal-hal yang berbau gratis.
Ya, di perpustakaan kampus memang menyediakan Free Hotspot untuk mahasiswa, 1GB per ID bukanlah angka kecil untuk mahasiswa seperti kami, masih kurang? Pinjam saja ID teman yang sedang tidak dipakai, semakin banyak teman, semakin banyak kuota internet yang bisa dipakai.
Dengan akses gratis ini, tak jarang kita bisa melihat banyak orang yang membuka laptop, memakai headset, mencari-cari sumber listrik untuk bersemedi sampai waktunya perpus tutup, dan tak lupa membuka satu buku yang halamannya tidak pindah-pindah, bahkan tidak dilirik sama sekali, hanya untuk pajangan saja biar kelihatan rajin. Ya, kami hidup di era digital dimana semua orang butuh untuk mengakses internet, dan pada era ini harga internet terbilang cukup mahal, jadi kami coba mencari celah-celah bahagia di atas jalanan penuh duri.
Di saat orang lain streaming YouTube, Aku sendiri membutuhkan jaringan internet untuk kebutuhan karirku, Aku seorang YouTuber yang setiap hari jum’at harus mengupload video terbaru yang aku buat, jadi rasanya cukup berat jika mengandalkan kuota internet yang harus beli sendiri, maka aku memilih menggunakan Free Hotspot yang tersedia di kampus. Meski begitu, beberapa minggu ini channel YouTube ku memang sedang absen mengupload video terbaru, karena kendala kesehatanku yang sempat menurun, serta kondisi sekitar tempat syuting yang cukup bising membuatku menunda untuk membuat video lagi.
Disamping mengupload video, Free Hotspot ini juga aku manfaatkan untuk mengupload tulisan-tulisan ini di blog pribadiku dan beberapa media online lainnya. Aku berharap suatu saat aku bisa menerbutkan sebuah buku hasil karyaku sendiri, entah apa judulnya, oleh karena itu aku mulai membiasakan diri untuk menulis, menguploadnya ke internet, yah semoga saja bisa konsisten. Motivasiku menulis karena aku ingin diriku yang sekarang tetap abadi dalam tulisan, tetapi diingat dan tidak dilupakan oleh sejarah.
Selain itu, tidak jarang aku mendownload video Vlogger-vlogger yang sukses di dunia perYouTube-an, agar aku semakin termotivasi dan terinspirasi untuk terus berkarya membuat video dengan perbaikan terus-menerus. Mengapa download? Ya dibanding streaming, aku lebih memilih download karena yang pertama untuk menghemat baterai laptop, mengingat aku tidak berminat untuk rebutan sumber listrik yang terbatas di perpus, jadi waktuku berinternet terakomodir oleh batas kemampuan baterai laptopku yang berkisar 1-2 jam, jadi aku tidak terlena hingga lupa waktu. Selain lebih praktis karena tidak perlu membawa charger laptop yang cukup ribet, aku juga bisa belajar manajemen waktu, efektivitas dan efisiensi diutamakan, sambil mendownload, bisa browsing yang lain, sampai baterai habis.
Dalam proses Growing channel YouTube, tak jarang aku mencari lagu-lagu no copyright untuk backsound di videoku, karena ternyata tak gampang untuk mencari lagu yang cocok tapi tidak melanggar ketentuan dari YouTube. Pernah aku menggunakan lagu dengan copyright, tapi malah kena peringatan dari pihak YouTube, selain video kita tidak bisa ditonton oleh negara lain, video kita juga tidak bisa dimonetisasi, jadi sudah pasti tidak akan mendapatkan uang karena terdapat lagu hak cipta orang lain. Jadi kini aku mulai mengoleksi lagu no copyright untuk dijadikan backsound yang dibutuhkan saat aku mengedit video.
Quote:
[Senin/27/2/2017]

Setelah mata terbuka, sejenak ku mengingat bahwa hari ini adalah hari pengambilan sertifikat pelatihan jurnalistik yang tahun lalu telah aku ikuti, cukup lama memang, berdasarkan pengalamanku menjadi penitia di beberapa acara di kampus dan organisasi, kendala lamanya pembagian sertifikat suatu acara adalah di proses meminta tanda tangan manual ke pengisi acara yang telah mengisi di acara tersebut. Ah tebakan klasik, sudah lama sejak terakhir aku ikut kepanitiaan 2 tahun lalu.
Karena jadwal pengambilan sertifikat pada tengah hari, aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kampus dulu. Ada 2 tipe mahasiswa yang semangat pergi ke perpustakaan kampus, yang pertama, mereka yang akan meminjam dan membaca buku untuk keperluan tugas perkuliahan, yang kedua, mereka (saya juga) para fakir kuota yang suka mencari hal-hal yang berbau gratis.
Ya, di perpustakaan kampus memang menyediakan Free Hotspot untuk mahasiswa, 1GB per ID bukanlah angka kecil untuk mahasiswa seperti kami, masih kurang? Pinjam saja ID teman yang sedang tidak dipakai, semakin banyak teman, semakin banyak kuota internet yang bisa dipakai.
Dengan akses gratis ini, tak jarang kita bisa melihat banyak orang yang membuka laptop, memakai headset, mencari-cari sumber listrik untuk bersemedi sampai waktunya perpus tutup, dan tak lupa membuka satu buku yang halamannya tidak pindah-pindah, bahkan tidak dilirik sama sekali, hanya untuk pajangan saja biar kelihatan rajin. Ya, kami hidup di era digital dimana semua orang butuh untuk mengakses internet, dan pada era ini harga internet terbilang cukup mahal, jadi kami coba mencari celah-celah bahagia di atas jalanan penuh duri.
Di saat orang lain streaming YouTube, Aku sendiri membutuhkan jaringan internet untuk kebutuhan karirku, Aku seorang YouTuber yang setiap hari jum’at harus mengupload video terbaru yang aku buat, jadi rasanya cukup berat jika mengandalkan kuota internet yang harus beli sendiri, maka aku memilih menggunakan Free Hotspot yang tersedia di kampus. Meski begitu, beberapa minggu ini channel YouTube ku memang sedang absen mengupload video terbaru, karena kendala kesehatanku yang sempat menurun, serta kondisi sekitar tempat syuting yang cukup bising membuatku menunda untuk membuat video lagi.
Disamping mengupload video, Free Hotspot ini juga aku manfaatkan untuk mengupload tulisan-tulisan ini di blog pribadiku dan beberapa media online lainnya. Aku berharap suatu saat aku bisa menerbutkan sebuah buku hasil karyaku sendiri, entah apa judulnya, oleh karena itu aku mulai membiasakan diri untuk menulis, menguploadnya ke internet, yah semoga saja bisa konsisten. Motivasiku menulis karena aku ingin diriku yang sekarang tetap abadi dalam tulisan, tetapi diingat dan tidak dilupakan oleh sejarah.
Selain itu, tidak jarang aku mendownload video Vlogger-vlogger yang sukses di dunia perYouTube-an, agar aku semakin termotivasi dan terinspirasi untuk terus berkarya membuat video dengan perbaikan terus-menerus. Mengapa download? Ya dibanding streaming, aku lebih memilih download karena yang pertama untuk menghemat baterai laptop, mengingat aku tidak berminat untuk rebutan sumber listrik yang terbatas di perpus, jadi waktuku berinternet terakomodir oleh batas kemampuan baterai laptopku yang berkisar 1-2 jam, jadi aku tidak terlena hingga lupa waktu. Selain lebih praktis karena tidak perlu membawa charger laptop yang cukup ribet, aku juga bisa belajar manajemen waktu, efektivitas dan efisiensi diutamakan, sambil mendownload, bisa browsing yang lain, sampai baterai habis.
Dalam proses Growing channel YouTube, tak jarang aku mencari lagu-lagu no copyright untuk backsound di videoku, karena ternyata tak gampang untuk mencari lagu yang cocok tapi tidak melanggar ketentuan dari YouTube. Pernah aku menggunakan lagu dengan copyright, tapi malah kena peringatan dari pihak YouTube, selain video kita tidak bisa ditonton oleh negara lain, video kita juga tidak bisa dimonetisasi, jadi sudah pasti tidak akan mendapatkan uang karena terdapat lagu hak cipta orang lain. Jadi kini aku mulai mengoleksi lagu no copyright untuk dijadikan backsound yang dibutuhkan saat aku mengedit video.
Diubah oleh far18 31-10-2019 07:35
0
1.4K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan