- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Liga Italia
Atalanta yang Tak Lagi Bisa Dipandang Sebelah Mata


TS
Kaskus Sport
Atalanta yang Tak Lagi Bisa Dipandang Sebelah Mata
Pertandingan antara Napoli melawan Atalanta merupakan salah satu yang tersaji di Serie A pada akhir pekan ini. Setelah dalam beberapa musim terakhir kerap dipandang sebagai pertemuan antara dua tim papan tengah, kedua tim musim ini benar-benar merubah atmosfer pertandingannya. Pertemuan antara kedua tim itupun kini bertitel sebagai pertarungan dua tim yang tengah memperebutkan zona Liga Champions.
Dibandingkan dengan Atalanta, sebenarnya Napoli jauh lebih superior secara materi pemain. Ditinggal Gonzalo Higuain pada musim panas silam, Maurizio Sarri tetap tenang dan tidak melakukan panic buying. Ia kini memiliki sosok pengganti Higuain pada diri Dries Mertens. Sementara itu Atalanta lebih mengandalkan pemain muda dengan penyerang asal Argentina, Alejandro 'Papu' Gomez sebagai ujung tombak timnya.

Tentu, prediksi publik pada pertandingan ini adalah kedua tim mampu mencetak gol. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Meskipun mengakhiri pertandingan dengan 10 pemain, Atalanta berhasil menaklukkan Napoli di San Paolo dengan skor 2-0. Mattia Caldara--yang sudah berstatus sebagai pemain Juventus--mencetak dua gol kemenangan anak asuh Gian Piero Gasperini. Dan, kemenangan inipun membuat La Dea kini bertengger di peringkat empat--hanya tertinggal tiga poin dari posisi terakhir Liga Champions yang dihuni Napoli.
"Apa yang kami dapatkan malam ini memperbolehkan kami untuk bermimpi bermain di Eropa dan mulai petang ini, kami boleh bermimpi. Menang di stadion seperti ini (San Paolo) membuktikannya, jadi kami boleh berpikir besar," ungkap Gasperini seusai pertandingan. "Kami tidak membuat deklatasi apapun, namun kami berhasil mencapai level ini selangkah demi selangkah. Kami memiliki kewajiban untuk setidaknya mencoba."
Selain kian memperkuat cengkeraman mereka pada zona Eropa, kemenangan inipun perlahan merubah status Atalanta. Sebelum ini, Atalanta memang hanya dipandang sebagai klub papan tengah dengan misi menghindari degradasi. Kehadiran Gasperini--dengan pengalaman segudangnya di Serie A--seakan perlahan merubah persepsi publik akan tim asal Bergamo tersebut. Kini, Atalanta pun siap untuk bersaing dengan tim-tim seperti Internazionale, AC Milan, dan Lazio untuk memperebutkan zona Eropa--bahkan zona Liga Champions.
"Juventus, Roma, dan Napoli mungkin berada satu langkah di depan yang lain. Namun kami yakin kami bisa memperebutkan itu (zona Eropa) dengan Inter, Lazio, dan Milan. Sekarang kami berada di level yang sama dengan mereka," ungkap Papu Gomez. Tentu tidak ada yang salah dengan bermimpi. Namun, La Dea tentu tidak boleh terlalu larut dalam euforia ini karena musim 2016/17 masih cukup jauh dari kata akhir.
Dibandingkan dengan Atalanta, sebenarnya Napoli jauh lebih superior secara materi pemain. Ditinggal Gonzalo Higuain pada musim panas silam, Maurizio Sarri tetap tenang dan tidak melakukan panic buying. Ia kini memiliki sosok pengganti Higuain pada diri Dries Mertens. Sementara itu Atalanta lebih mengandalkan pemain muda dengan penyerang asal Argentina, Alejandro 'Papu' Gomez sebagai ujung tombak timnya.

Tentu, prediksi publik pada pertandingan ini adalah kedua tim mampu mencetak gol. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Meskipun mengakhiri pertandingan dengan 10 pemain, Atalanta berhasil menaklukkan Napoli di San Paolo dengan skor 2-0. Mattia Caldara--yang sudah berstatus sebagai pemain Juventus--mencetak dua gol kemenangan anak asuh Gian Piero Gasperini. Dan, kemenangan inipun membuat La Dea kini bertengger di peringkat empat--hanya tertinggal tiga poin dari posisi terakhir Liga Champions yang dihuni Napoli.
"Apa yang kami dapatkan malam ini memperbolehkan kami untuk bermimpi bermain di Eropa dan mulai petang ini, kami boleh bermimpi. Menang di stadion seperti ini (San Paolo) membuktikannya, jadi kami boleh berpikir besar," ungkap Gasperini seusai pertandingan. "Kami tidak membuat deklatasi apapun, namun kami berhasil mencapai level ini selangkah demi selangkah. Kami memiliki kewajiban untuk setidaknya mencoba."
Selain kian memperkuat cengkeraman mereka pada zona Eropa, kemenangan inipun perlahan merubah status Atalanta. Sebelum ini, Atalanta memang hanya dipandang sebagai klub papan tengah dengan misi menghindari degradasi. Kehadiran Gasperini--dengan pengalaman segudangnya di Serie A--seakan perlahan merubah persepsi publik akan tim asal Bergamo tersebut. Kini, Atalanta pun siap untuk bersaing dengan tim-tim seperti Internazionale, AC Milan, dan Lazio untuk memperebutkan zona Eropa--bahkan zona Liga Champions.
"Juventus, Roma, dan Napoli mungkin berada satu langkah di depan yang lain. Namun kami yakin kami bisa memperebutkan itu (zona Eropa) dengan Inter, Lazio, dan Milan. Sekarang kami berada di level yang sama dengan mereka," ungkap Papu Gomez. Tentu tidak ada yang salah dengan bermimpi. Namun, La Dea tentu tidak boleh terlalu larut dalam euforia ini karena musim 2016/17 masih cukup jauh dari kata akhir.
Supported by:





www.kaskus.co.id





www.kaskus.co.id
0
1.3K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan