- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Puluhan kartu sakti Jokowi ada dirongsokan.


TS
sukhoivsf22
Puluhan kartu sakti Jokowi ada dirongsokan.
KIP dan KIS Puluhan Warga Majalengka Menumpuk di Rongsokan
Oleh: Tati Purnawati 21 Februari, 2017 - 16:15
JAWA BARAT

Dibuang/TATI PURNAWATI
SEBANYAK 70 lembar Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat atas nama warga Desa Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka ditemukan di pengumpul barang bekas atau bandar rongsokan di Winong, Cirebon.*
MAJALENGKA,(PR).- Sebanyak 70 lembar Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar atas nama warga Desa Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka ditemukan pengumpul barang bekas (bandar rongsokan) di Kelurahan Winong, Cirebon.
Kini kartu tersebut diamankan di Mapolsek Sumberjaya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah kartu sengaja dibuang orang tidak bertanggungjawab, hilang, ataukah sengaja tidak dibagikan dan dijual kepada tukang rongsokan.
Menurut keterangan Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Mada Roostanto disertai Kapolsek Sumberjaya AKP M Simangunsong, pihak kepolisian menerima 70 lembar KIS dan KJP, yang terdiri dari 34 lembar KIS dan 36 lembar KIP dari pengumpil barang bekas Anwar (40) warga Desa Panjalin Kidul pada Senin, 20 Februari 2017 siang.
Yang bersangkutan mengaku mendapat telpon dari temannya Rusli, pemilik rongsokan di Winong, Cirebon yang menyebutkan bahwa di kiosnya terdapat puluhan KIS dan KJP. Rusli kemudian mendatangi bandar rongsokan tersebut dan mengambilnya kemudian menyerahkan ke kepolisian.
“Sekarang kami masih melakukan penyelidikan atas penemuan kartu tersebut, menelusiri kenapa berada di Cirebon, apakah kartu tersebut masih berguna atau tidak serta menelusuri keabsahan kartu tersebut.” ungkap Kapolres.
Pihak kepolisian akan memintai keterangan dari sejumlah saksi termasuk saksi yang menyerahkan dan menemukan kartu agar ada kejelasan persoalan.
Anwar sendiri menyebutkan dirinya mendapat kartu tersebut dari temannya di Cirebon, setelah dihubungi melalui sambungan telpon yang menyebutkan banyak Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat ditemukan pemulung dan kartu saat itu berada di kios rongsok.
“Saya dihubungi teman yang mengabarkan penemuan kartu, saya bilang nanti diambil. Karena tidak paham harus dibagaimanakan kartu tersebut akhirnya diserahkan kepada pihak kepolisian agar netral dan mendapat kejelasan persoalan,” ata Anwar yang juga pengumpul barang bekas.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majalengka Rieswan Graha disertai Kepala Bidang Dedi Supriadi mengatakan, pihaknya baru mengetahui adanya penemuan KIS dan KJP di tukang rongsokan. Dinas Sosial tidak mengetahui kapan kartu etrsebut disalurkan apakah kartu yang disalurkan tahap pertama, kedua, ketiga ataukah ke empat.
Karena penyaluran kartu tersebut pada tahap pertama dilakukan oleh BPJS, tahap kedua dilakukan oleh PT POS serta tahap kedua dan ketiga dilakukan oleh TKSK yang ditunjuk oleh Kementrian Sosial, sehingga Dinas Sosial Kabupaten sejak pertama penyaluranpun tidak ikut dilibatkan.
Meski demikian pihaknya akan berupaya melakukan pemeriksaan terhadap kartu tersebut, guna mengathui tahap keberapa penyaluran kartu tersebut. Karena setiap tahapan penyaluran terdapat nomor registrasi khusus.
Sumber lain menyebutkan kalau kartu tersebut masih berlaku dan tidak sempat dibagikan terkait dobel kepemilikan. Sedianya kartu akan dikembalikan kepada pegawai PT POS yang mengirim kartu tersebut kepada aparat desa, namun sebelum dikembalikan kartu hilang dijual oleh istri salah seorang aparat desa hingga berada di pengumpul barang bekas.***
http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-b...ngsokan-394135
KIS-KIP Ada di Lapak Rongsok, Ini Ternyata Sebabnya
Penulis Husain Ali - Rabu, 22 Februari 2017

RONGSOK: KIS dan KIP milik warga Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya yang ditemukan di lapak barang bekas Wiyong, FOTO: ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
MAJALENGKA – Pemerintah Desa Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya, Kabuapten Majalengka mengklaim sudah mengantisipasi hilangnya puluhan kartu Indonesia sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Antisipasi tersebut melalui surat imbauan warga tentang permohonan maaf atas kelalaian pemdes.
Kaur Kesra Panjalin Lor Sanudi mengaku, tidak sengaja memberikan barang bekas kepada tukang rongsok yang saat itu berkeliling ke rumahnya. Barang bekas yang diberikan tersebut di dalamnya terdapat dokumen Negara yakni puluhan KIS-KIP.
Namun pasca kehilangan puluhan KIP dan KIS tersebut, pihaknya telah mengantisipasi melalui pembuatan surat permohonan maaf dan imbauan kepada masyarakat. Surat diterbitkan per tanggal 12 Februari 2017 yang disebar ke seluruh RT da RW.
“Banyak KIP dan KIS yang datanya dobel serta beberapa nama statusnya bukan pelajar, maka kami ditugaskan pihak kantor Pos menarik kembali dan mengumpulkan kartu tersebut. Kartu itu untuk dikembalikan dan akan diambil kembali oleh kantor Pos,” kata Sanudi kepada Radar Cirebon.
Sanudi mengakui kalau puluhan KIS-KIP tersebut sudah beberapa bulan berada di rumahnya dan tidak segera diambil kantor Pos. Sehingga kartu yang dobel data serta yang belum dibagikan itu disimpan di dalam kardus dan tercampur dengan barang-barang bekas.
Apalagi saat itu Sanudi tengah merenovasi rumahnya. Tanpa sengaja, istrinya memberikan kertas bekas serta barang-barang bekas kepada tukang rongsok yang di dalamnya terdapat tumpukan KIS dan KIP.
Pihaknya meminta kepada warga Panjalin Lor yang belum menerima KIS dan KIP segera menghubungi desa. Pemdes akan memproses sesuai data di dalam lampiran surat edaran.
“Saya mohon maaf kepada warga Panjalin Lor atas kelalaian saya karena tidak menyimpan betul dokumen penting negara hak masyarakat. Tetapi sejumlah lampiran berikut nama-nama kami sudah cantumkan hasil pencocokan dari pihak kantor Pos,” imbuhnya.
Sanudi mengaku siap tanggung jawab dan mengembalikan puluhan KIS-KIP hasil pencocokan pemdes. Peristiwa tersebut menjadi instrospeksi baginya dalam menjalankan tupoksi sebagai pamong desa.
Menyikapi hal itu, Camat Sumberjaya Dedi Komaludin menyatakan, dari hasil investigasi diketahui puluhan KIS-KIP di lapak rongsok itu akibat istri kaur kesra Panjalin Lor yang yang tidak sengaja menjual barang bekas. Di dalamnya terdapat KIS-KIP.
Menurutnya, penyaluran KIP itu dilakukan Juni tahun 2016 sebanyak 300 kartu. Penyaluran kepada sejumlah anak-anak SD, SMP, hingga SMA/SMK tersebut semuanya sudah diterima. Namun distribusi kedua dikembalikan karena terdapat data ganda untuk 36 KIP.
“Dari 36 KIP itu terdapat data ganda serta beberapa di antara pemiliknya sudah tidak bersekolah. Sehingga disimpan karena belum sempat dikembalikan kepada pihak kantor Pos,” tambah Dedi.
Menurutnya, distribusi KIP dinilai tidak ada masalah. Karena saat itu diterima kecamatan melalui kasi pendidikan dan kesehatan, dan semuanya telah didistribusikan kepada masyarakat.
Sedangkan 34 KIS belum dibagikan karena saat itu ada pergantian kepala dusun di desa tersebut. Hal itu yang menghambat penyaluran karena tahap transisi.
Sedangkan distribusi tahap kedua untuk 34 KIS baru dibagikan di tiga blok dari lima blok yakni blok Pahing, Pon, dan Kliwon. Dua blok yang belum mendapat distribusi KIS yakni Wage dan Manis.
“Sebanyak 34 KIS yang belum dibagikan dan 36 KIP (tidak terpakai, red) disimpan dengan kertas dan barang bekas lain. Kemudian istrinya (kaur kesra, red) menukarkan barang bekas itu kepada tukang rongsok,” paparnya. (ono)
http://www.radarcirebon.com/kis-kip-...-sebabnya.html
Waduh ternyata ganda serta ada juga yang belum sempat dibagikan,dan tidak segera ditarik oleh kantor pos selama berbulan-bulan???
leletnya/malasnya???
Disimpan dirumah salah satu pns,sampai terbuang saat renov,wah ada-ada aja.
Bahaya kalo ada yang ga bertanggung jawab.
Oleh: Tati Purnawati 21 Februari, 2017 - 16:15
JAWA BARAT

Dibuang/TATI PURNAWATI
SEBANYAK 70 lembar Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat atas nama warga Desa Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka ditemukan di pengumpul barang bekas atau bandar rongsokan di Winong, Cirebon.*
MAJALENGKA,(PR).- Sebanyak 70 lembar Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar atas nama warga Desa Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka ditemukan pengumpul barang bekas (bandar rongsokan) di Kelurahan Winong, Cirebon.
Kini kartu tersebut diamankan di Mapolsek Sumberjaya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah kartu sengaja dibuang orang tidak bertanggungjawab, hilang, ataukah sengaja tidak dibagikan dan dijual kepada tukang rongsokan.
Menurut keterangan Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Mada Roostanto disertai Kapolsek Sumberjaya AKP M Simangunsong, pihak kepolisian menerima 70 lembar KIS dan KJP, yang terdiri dari 34 lembar KIS dan 36 lembar KIP dari pengumpil barang bekas Anwar (40) warga Desa Panjalin Kidul pada Senin, 20 Februari 2017 siang.
Yang bersangkutan mengaku mendapat telpon dari temannya Rusli, pemilik rongsokan di Winong, Cirebon yang menyebutkan bahwa di kiosnya terdapat puluhan KIS dan KJP. Rusli kemudian mendatangi bandar rongsokan tersebut dan mengambilnya kemudian menyerahkan ke kepolisian.
“Sekarang kami masih melakukan penyelidikan atas penemuan kartu tersebut, menelusiri kenapa berada di Cirebon, apakah kartu tersebut masih berguna atau tidak serta menelusuri keabsahan kartu tersebut.” ungkap Kapolres.
Pihak kepolisian akan memintai keterangan dari sejumlah saksi termasuk saksi yang menyerahkan dan menemukan kartu agar ada kejelasan persoalan.
Anwar sendiri menyebutkan dirinya mendapat kartu tersebut dari temannya di Cirebon, setelah dihubungi melalui sambungan telpon yang menyebutkan banyak Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat ditemukan pemulung dan kartu saat itu berada di kios rongsok.
“Saya dihubungi teman yang mengabarkan penemuan kartu, saya bilang nanti diambil. Karena tidak paham harus dibagaimanakan kartu tersebut akhirnya diserahkan kepada pihak kepolisian agar netral dan mendapat kejelasan persoalan,” ata Anwar yang juga pengumpul barang bekas.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majalengka Rieswan Graha disertai Kepala Bidang Dedi Supriadi mengatakan, pihaknya baru mengetahui adanya penemuan KIS dan KJP di tukang rongsokan. Dinas Sosial tidak mengetahui kapan kartu etrsebut disalurkan apakah kartu yang disalurkan tahap pertama, kedua, ketiga ataukah ke empat.
Karena penyaluran kartu tersebut pada tahap pertama dilakukan oleh BPJS, tahap kedua dilakukan oleh PT POS serta tahap kedua dan ketiga dilakukan oleh TKSK yang ditunjuk oleh Kementrian Sosial, sehingga Dinas Sosial Kabupaten sejak pertama penyaluranpun tidak ikut dilibatkan.
Meski demikian pihaknya akan berupaya melakukan pemeriksaan terhadap kartu tersebut, guna mengathui tahap keberapa penyaluran kartu tersebut. Karena setiap tahapan penyaluran terdapat nomor registrasi khusus.
Sumber lain menyebutkan kalau kartu tersebut masih berlaku dan tidak sempat dibagikan terkait dobel kepemilikan. Sedianya kartu akan dikembalikan kepada pegawai PT POS yang mengirim kartu tersebut kepada aparat desa, namun sebelum dikembalikan kartu hilang dijual oleh istri salah seorang aparat desa hingga berada di pengumpul barang bekas.***
http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-b...ngsokan-394135
KIS-KIP Ada di Lapak Rongsok, Ini Ternyata Sebabnya
Penulis Husain Ali - Rabu, 22 Februari 2017

RONGSOK: KIS dan KIP milik warga Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya yang ditemukan di lapak barang bekas Wiyong, FOTO: ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
MAJALENGKA – Pemerintah Desa Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya, Kabuapten Majalengka mengklaim sudah mengantisipasi hilangnya puluhan kartu Indonesia sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Antisipasi tersebut melalui surat imbauan warga tentang permohonan maaf atas kelalaian pemdes.
Kaur Kesra Panjalin Lor Sanudi mengaku, tidak sengaja memberikan barang bekas kepada tukang rongsok yang saat itu berkeliling ke rumahnya. Barang bekas yang diberikan tersebut di dalamnya terdapat dokumen Negara yakni puluhan KIS-KIP.
Namun pasca kehilangan puluhan KIP dan KIS tersebut, pihaknya telah mengantisipasi melalui pembuatan surat permohonan maaf dan imbauan kepada masyarakat. Surat diterbitkan per tanggal 12 Februari 2017 yang disebar ke seluruh RT da RW.
“Banyak KIP dan KIS yang datanya dobel serta beberapa nama statusnya bukan pelajar, maka kami ditugaskan pihak kantor Pos menarik kembali dan mengumpulkan kartu tersebut. Kartu itu untuk dikembalikan dan akan diambil kembali oleh kantor Pos,” kata Sanudi kepada Radar Cirebon.
Sanudi mengakui kalau puluhan KIS-KIP tersebut sudah beberapa bulan berada di rumahnya dan tidak segera diambil kantor Pos. Sehingga kartu yang dobel data serta yang belum dibagikan itu disimpan di dalam kardus dan tercampur dengan barang-barang bekas.
Apalagi saat itu Sanudi tengah merenovasi rumahnya. Tanpa sengaja, istrinya memberikan kertas bekas serta barang-barang bekas kepada tukang rongsok yang di dalamnya terdapat tumpukan KIS dan KIP.
Pihaknya meminta kepada warga Panjalin Lor yang belum menerima KIS dan KIP segera menghubungi desa. Pemdes akan memproses sesuai data di dalam lampiran surat edaran.
“Saya mohon maaf kepada warga Panjalin Lor atas kelalaian saya karena tidak menyimpan betul dokumen penting negara hak masyarakat. Tetapi sejumlah lampiran berikut nama-nama kami sudah cantumkan hasil pencocokan dari pihak kantor Pos,” imbuhnya.
Sanudi mengaku siap tanggung jawab dan mengembalikan puluhan KIS-KIP hasil pencocokan pemdes. Peristiwa tersebut menjadi instrospeksi baginya dalam menjalankan tupoksi sebagai pamong desa.
Menyikapi hal itu, Camat Sumberjaya Dedi Komaludin menyatakan, dari hasil investigasi diketahui puluhan KIS-KIP di lapak rongsok itu akibat istri kaur kesra Panjalin Lor yang yang tidak sengaja menjual barang bekas. Di dalamnya terdapat KIS-KIP.
Menurutnya, penyaluran KIP itu dilakukan Juni tahun 2016 sebanyak 300 kartu. Penyaluran kepada sejumlah anak-anak SD, SMP, hingga SMA/SMK tersebut semuanya sudah diterima. Namun distribusi kedua dikembalikan karena terdapat data ganda untuk 36 KIP.
“Dari 36 KIP itu terdapat data ganda serta beberapa di antara pemiliknya sudah tidak bersekolah. Sehingga disimpan karena belum sempat dikembalikan kepada pihak kantor Pos,” tambah Dedi.
Menurutnya, distribusi KIP dinilai tidak ada masalah. Karena saat itu diterima kecamatan melalui kasi pendidikan dan kesehatan, dan semuanya telah didistribusikan kepada masyarakat.
Sedangkan 34 KIS belum dibagikan karena saat itu ada pergantian kepala dusun di desa tersebut. Hal itu yang menghambat penyaluran karena tahap transisi.
Sedangkan distribusi tahap kedua untuk 34 KIS baru dibagikan di tiga blok dari lima blok yakni blok Pahing, Pon, dan Kliwon. Dua blok yang belum mendapat distribusi KIS yakni Wage dan Manis.
“Sebanyak 34 KIS yang belum dibagikan dan 36 KIP (tidak terpakai, red) disimpan dengan kertas dan barang bekas lain. Kemudian istrinya (kaur kesra, red) menukarkan barang bekas itu kepada tukang rongsok,” paparnya. (ono)
http://www.radarcirebon.com/kis-kip-...-sebabnya.html
Waduh ternyata ganda serta ada juga yang belum sempat dibagikan,dan tidak segera ditarik oleh kantor pos selama berbulan-bulan???
leletnya/malasnya???
Disimpan dirumah salah satu pns,sampai terbuang saat renov,wah ada-ada aja.
Bahaya kalo ada yang ga bertanggung jawab.
Diubah oleh sukhoivsf22 27-02-2017 05:23
0
3K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan