Kaskus

News

sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Devisa Ekspor Tokek Rp5 Triliun Per Tahun
Devisa Ekspor Tokek Rp5 Triliun Per Tahun
Sabtu 25/2/2017 | 01:00

Devisa Ekspor Tokek Rp5 Triliun Per Tahun
Foto : istimewa
A A A Pengaturan Font
BOGOR– Setiap tahun, sejak tahun 2014, negara menerima devisa dari ekspor produk tumbuhan dan satwa sekitar lima triliun rupiah. Tumbuhan dan satwa liar yang diekspor adalah yang bukan termasuk satwa terancam punah dan merupakan tanaman dan hewan penangkaran, bukan yang didapat langsung dari alam.

“Negara menargetkan penerimaan devisa sebesar 25 triliun rupiah atas ekspor tumbuhan dan satwa liar sepanjang tahun 2014 hingga 2019. Jadi, setiap lima tahun devisa terserap lima triliun, dan itu sudah dapat tercapai,” ujar Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Dahono, di sela-sela pertemuan internasional pelaku konservasi Jalak Bali di Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/02).

Dia mengatakan dalam konservasi ada tiga hal yang wajib dilakukan, yakni perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari. Pemanfaatan ini tentunya akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, namun dengan syarat-syarat yang sangat ketat dan mendapatkan sertifikasi dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Selama ini, produk yang dieskpor itu, antara lain hasil dari tanaman Gaharu, kulit buaya, coral, tokek, dan ikan arwana. Adapun negara tujuan yang paling banyak berminat, antara lain Tiongkok, Timur Tengah, dan sebagian Eropa.

Dia mengatakan potensi sumber daya alam Indonesia yang sangat besar harus dapat memberikan manfaat besar pula bagi masyarakat dan negara, namun tetap terkendali dan tidak merusak alam. Salah satunya dengan memberikan izin penangkaran pada tanaman dan satwa liar sejak tahun 1990. Sebelumnya, penangkaran ini hanya dapat dilakukan oleh lembaga konservasi saja, namun saat ini semua masyarakat dapat melakukannya.

“Kami juga udah membangun sanctuary untuk spesies terancam, ada 50 titik, dan ini akan diperbanyak,” tegas dia.

Bambang menambahkan pemerintah menetapkan 25 spesies tanaman dan satwa liar yang dilindungi untuk diperbanyak keberadaannya di alam liar sebanyak 10 persen setiap tahun. Upaya itu tentunya tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah dan lembaga konservasi sehingga menggandeng masyarakat untuk membuat penangkaran. tgh/E-10
http://www.koran-jakarta.com/devisa-...liun-per-tahun
Eh ini beneran apa ga sob?
Berita sama judul kurang nyambung begini yah,memang sih tokek jadi komoditi ekspor tapi dikonten berita ga rinci menjelaskan persentase/besaran data si tokek ini?.
emoticon-Bingung
Pokoknya aku ra popo...
emoticon-I Love Indonesia
Cintailah produk-produk Indonsesia.
0
4.9K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan