- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Cabe Tiongkok dan India Serbu Jatim, Ini Kata Gus Ipul


TS
ngeri.tenan
Cabe Tiongkok dan India Serbu Jatim, Ini Kata Gus Ipul
Quote:

SURABAYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur menemukan cabe rawit merah kering impor asal Tiongkok dan India beredar di pasar-pasar tradisional di Jawa Timur.
Hasil investigasi yang dilakukan, cabe impor ini ditemukan di Pasar Wage dan Pasar Ngemplak Kabupaten Tulungagung serta beberapa daerah lain di sekitar Tulungagung.
"Disperindag telah melakukan investigasi sesuai arahan Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga Kementerian Perindustrian," kata Wakil Gubenrnur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangan persnya, Rabu (22/2/2017).
Dari hasil investigasi ini, cabe rawit kering atau biasa disebut dengan cabe kresek ini dipasok ke pasar tradisional dari Surabaya dan Cirebon. Pasokan biasanya dilakukan dengan menggunakan sebuah truk besar berkapasitas 4-5 ton perminggu.
Cabe rawit kering yang dari Tiongkok diketahui bermerk MEY, sedangkan yang dari India menggunakan merk dagang PJ. Untuk cabe yang dari India, dibeli pedagang pasar Rp 58 ribu perkilogram kemudian dijual lagi ke masyarakat Rp 70 ribu perkilogram.
Sedangkan untuk cabe yang dari Tiongkok dibeli pedagang pasar Rp 42 ribu perkilogram dan dijual lagi ke masyarakat Rp 50-60 ribu perkilogram.
"Cabe ini biasanya disukai para pedagang kaki lima misalnya para penjual bakso dan soto," ujar Gus Ipul.
Terkait temuan ini, Disperindag Jawa Timur telah melakukan beberapa langkah diantaranya dengan melakukan identifikasi serta pengawasan terhadap supliyer dan pedagang yang memasok cabe tersebut ke pasar trandisional.
Selain itu, Disperindag juga melakukan uji kelayakan di Balai Besar POM Surabaya. "Kami juga telusuri rantai distribusinya," kata Gus Ipul.
Selama ini, cabe rawit kering sebenarnya tidak terlalu laku dijual di pasaran Jawa Timur karena harga jual cabe biasanya tak sampai Rp 20 ribu perkilogram. Namun meningkatnya harga cabe hingga lebih dari Rp 100 ribu perkilogram menjadikan cabe rawit kering impor akhirnya masuk ke Jawa Timur.
Dari identifikasi awal, cabe dari Tiongkok dan India ini sebenarnya masuk ke Jawa Timur melalui jalur resmi dan mengantongi izin dari Kementerian Perindustrian.
"Karena ini cabe kering maka izinnya di Kemendag, kalau cabe basah izinnya ke Kementerian Pertanian," ujar Gus Ipul.
Sementara itu, hingga saat ini harga cabe rawit di pasaran memang masih cukup tinggi karena target panen cabe di Jawa Timur pada musim panen kali ini hanya menghasilkan 16 ribu ton cabe dari target 25 ribu ton. (fai)
sumber
cabe tiongkok bisa lebih murah...

0
2.7K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan