- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok & Djarot gandeng KPK.


TS
sukhoivsf22
Ahok & Djarot gandeng KPK.
Pemprov DKI Gandeng KPK untuk Tagih Penunggak Pajak
Senin, 20 Februari 2017 | 20:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pihaknya akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna melakukan optimalisasi penerimaan pajak.
Djarot menyampaikan hal itu mengikuti rapat bersama dengan KPK di Balai Kota, Senin (20/2/2017).
Kerjasama itu dilakukan guna penyempurnaan sistem perpajakan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Djarot menilai, saat ini sistem perpajakan belum tertata dengan baik.
"Sekarang ini kan basis datanya masih amburadul, sehingga ketika menghitung potensi pajak tidak akurat. Pajak air bawah tanah kalau gedung di atas lima lantai kan ambil air bawah tanah, apa sudah masuk begitu juga pajak restoran, apa pasti 10 persen itu masuk ke negara," ujar Djarot di Balai Kota.
(Baca juga: Tunggak Pajak Rp 2,3 Miliar, Apartemen Pakubuwono Terrace Terancam Digugat)
Djarot mengatakan, sistem pajak itu nantinya akan terintegrasi dengan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
Dengan integrasi itu, jika nantinya ada wajib pajak yang ingin mengurus ke PTSP tetapi masih belum melunasi kewajiban, maka petugas PTSP akan otomatis menolak proses pemberian izin dokumen. Wajib pajak harus terlebih dulu menyelesaikan kewajibannya.
Selain itu, melalui kerja sama ini, KPK ingin menjadikan Pemprov DKI sebagai pilot project pembuatan sistem perpajakan yang jelas dan lengkap.
Selain penyempurnaan sistem, pendampingan dilakukan guna mengawasi wajib pajak yang nakal.
Nantinya, akan ada tim dari Pemprov DKI yang didampingi KPK untuk menagih kewajiban para wajib pajak.
"Ada WP (wajib pajak) yang bandel, menunggak. Berarti perlu law enforcement, bukan hanya pemasangan plang, tetapi perlu penindakan sehingga perlu dibuat, dilantik juru sita bersama-sama dengan KPK," ujar Djarot.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...enunggak.pajak
Pilih itu yang pasti-pasti saja,dan mau kerja.
Kita tahu potensi pajak di jakarta belum optimal hingga sulit dapat predikat wtp karena banyak piutang pajak yang belum tertagih.Dan lagi banyak jenis pajak yang belum optimal penerapannya.
Walau begitu saya harap cepat atau lambat beban pajak harus mengalami desentralisasi jangan hanya kota jakarta saja yang difokuskan penerimaan pajaknya bagus,kota-kota lain juga bahkan kota-kota yang diluar pulau jawa juga harus bagus kalo perlu libatkan penegak hukum secara aktif tapi proposional.
Senin, 20 Februari 2017 | 20:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pihaknya akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna melakukan optimalisasi penerimaan pajak.
Djarot menyampaikan hal itu mengikuti rapat bersama dengan KPK di Balai Kota, Senin (20/2/2017).
Kerjasama itu dilakukan guna penyempurnaan sistem perpajakan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Djarot menilai, saat ini sistem perpajakan belum tertata dengan baik.
"Sekarang ini kan basis datanya masih amburadul, sehingga ketika menghitung potensi pajak tidak akurat. Pajak air bawah tanah kalau gedung di atas lima lantai kan ambil air bawah tanah, apa sudah masuk begitu juga pajak restoran, apa pasti 10 persen itu masuk ke negara," ujar Djarot di Balai Kota.
(Baca juga: Tunggak Pajak Rp 2,3 Miliar, Apartemen Pakubuwono Terrace Terancam Digugat)
Djarot mengatakan, sistem pajak itu nantinya akan terintegrasi dengan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
Dengan integrasi itu, jika nantinya ada wajib pajak yang ingin mengurus ke PTSP tetapi masih belum melunasi kewajiban, maka petugas PTSP akan otomatis menolak proses pemberian izin dokumen. Wajib pajak harus terlebih dulu menyelesaikan kewajibannya.
Selain itu, melalui kerja sama ini, KPK ingin menjadikan Pemprov DKI sebagai pilot project pembuatan sistem perpajakan yang jelas dan lengkap.
Selain penyempurnaan sistem, pendampingan dilakukan guna mengawasi wajib pajak yang nakal.
Nantinya, akan ada tim dari Pemprov DKI yang didampingi KPK untuk menagih kewajiban para wajib pajak.
"Ada WP (wajib pajak) yang bandel, menunggak. Berarti perlu law enforcement, bukan hanya pemasangan plang, tetapi perlu penindakan sehingga perlu dibuat, dilantik juru sita bersama-sama dengan KPK," ujar Djarot.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...enunggak.pajak
Pilih itu yang pasti-pasti saja,dan mau kerja.
Kita tahu potensi pajak di jakarta belum optimal hingga sulit dapat predikat wtp karena banyak piutang pajak yang belum tertagih.Dan lagi banyak jenis pajak yang belum optimal penerapannya.
Walau begitu saya harap cepat atau lambat beban pajak harus mengalami desentralisasi jangan hanya kota jakarta saja yang difokuskan penerimaan pajaknya bagus,kota-kota lain juga bahkan kota-kota yang diluar pulau jawa juga harus bagus kalo perlu libatkan penegak hukum secara aktif tapi proposional.
0
1.9K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan