Buku 'AKU BERANI TIDUR SENDIRI' Jadi Viral, Begini Kronologinya
Buku 'AKU BERANI TIDUR SENDIRI' menjadi viral karena menggunakan kata yang tidak dapat dalam kontennya © twitter.com/LadyZwolf
Quote:
Kapanlagi.com - Sex education bagi anak-anak memang cukup tabu bagi sebagian orang tua. Namun mau tidak mau, para orang tua harus jadi cukup awas dan dapat menjelaskan perkara seksual pada anak-anak agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Orang tua milenial juga harus dituntut lebih terbuka dan dapat menjelaskan perkara ini agar dapat dimengerti sang buah hati.
Oleh sebab itu, kebutuhan parenting akan sex education menjadi hal yang cukup penting di era modern ini. Salah satu media yang membantu orang tua untuk menjelaskan hal ini adalah melalui buku. Seperti buku yang ditulis oleh Fitria Chakrawati berjudul AKU BERANI TIDUR SENDIRI ini.
Buku ini sebetulnya bertujuan sebagai media pembelajaran edukasi seksual pada anak namun baru-baru ini buku ini dikritisi karena penggunaan bahasa yang kurang tepat. Kritikan dilontarkan oleh akun twitter @LadyZwolf. Akun tersebut merasa pemilihan bahasa terlalu vulgar dan seharusnya diberi label tambahan 'Bimbingan Orang Tua' pada sampulnya
Kata-kata yang digunakan untuk mendeskripsikan cerita ini dirasa mengkhawatirkan dan berpotensi untuk ditiru anak-anak © twitter.com/LadyZwolf
@LadyZwolf menilai penggunaan kalimat dalam buku ini dapat memicu anak untuk menirunya. Bermula dari sini, para netizen akhirnya ikut mengkritisi cerita yang dinilai cukup vulgar tersebut.
Setelah mendapatkan kritikan dari netizen dan KPAI, penulis buku Fitria Chakrawati akhirnya menuliskan permohonan maaf © Twitter.com/LadyZwolf
Hal senada juga diungkapkan KPAI yang meminta untuk segera menarik buku AKU BERANI TIDUR SENDIRI dari peredaran kepada penerbit buku anak-anak tersebut. KPAI menilai bahwa buku tersebut memuat konten yang tidak ramah anak dan dapat mendorong anak melakukan penyimpangan seksual.
"KPAI minta buku itu harus ditarik. Penerbit dan penulis harus meminta maaf ke publik dan mengakui kesalahannya." ujar Ketua KPAI, Asrorun Ni'am. Setelah kejadian ini, mungkin pendidikan seksual seharusnya disampaikan dengan penggunaan kalimat yang tepat dan membuat anak mengerti bahwa tindakan penyimpangan tersebut tidak patut untuk ditiru. Setuju KLovers? (kpl/agt)
SUMBER
bisa lolos ya buku nya
