Kembalinya Zdenek Zeman ke Pescara langsung berbuah hasil positif. Setelah hampir sepanjang musim berjalan tidak pernah sekalipun meraih satu kemenangan pun dari 90 menit pertandingan, Zeman langsung berhasil membawa Pescara mendapatkan tiga poin kedua mereka musim ini--yang pertama mereka dapatkan karena tim lawan melanggar aturan. Genoa menjadi korban kemenangan mereka dengan dikalahkan 5-0.

Bila melihat kondisi Pescara sebelum pertandingan, tentu konteks kemenangan ini akan terasa kian besar. Hanya mencatatkan sembilan poin dari 24 giornata, tentu Pescara bisa dibilang masuk dalam kategori sebagai salah satu tim terburuk sepanjang sejarah Serie A. Dan, raihan 15 kekalahan dari 17 pertandingan pun pada akhirnya membuat pelatih Massimo Oddo harus kehilangan pekerjaannya.


Pria asal 40 tahun tersebut pada musim sebelumnya berhasil menjuarai Serie B bersama tim masa kecilnya itu. Meskipun bisa dibilang sudah memberikan yang terbaik untuk Pescara selama menjabat, pemain-pemain yang ia asuh nampaknya kesulitan untuk menerjemahkan keinginan sang pelatih di lapangan dan pada akhirnya gagal meraih hasil yang mereka inginkan. Pada akhirnya, kebersamaan Pescara dan Oddo harus berakhir sebelum waktunya.

Datanglah seorang pria yang mungkin tidak asing bagi publik Delfini. Pria yang juga berhasil membawa mereka ke kasta tertinggi beberapa musim lalu. Pria yang namanya diabadikan dalam sebuah fenomena di persepakbolaan dunia. Pria yang identik dengan gaya bermain menyerang pada jaman dimana Serie A dikenal sebagai liga dengan ciri khas permainan. Zeman pun berhasil kembali menyuntikkan kepercayaan diri, setidaknya untuk saat ini, dengan kembalinya ia ke Pescara.

Kembalinya Zeman ke Pescara sebenarnya menghidupkan kembali banyak cerita. Pada rezim pertamanya, ia berhasil menerbitkan pemain muda seperti Ciro Immobile, Lorenzo Insigne, dan Marco Verratti--yang kini masing-masing menjadi pilar utama di klubnya. Skuat Pescara saat inipun didominasi dengan pemain muda yang bertalenta dan 'lapar'. Gianluca Caprari, Alberto Cerri, dan Valerio Verre pun hanya sedikit dari pemain muda yang kini menghuni skuat Pescara. Kehadiran Zeman pun bisa membantu mereka mengembangkan karir, seperti yang ia lakukan pada tiga nama pertama.

Gol bunuh diri Luis Orban, dua gol dari Caprari serta masing-masing satu gol Ahmad Benali dan Cerri berhasil membuat Pescara meraih kemenangan--dan seruan "Zemanlandia" kembali terdengar. Meskipun kemenangan ini merupakan kemenangan yang patut diabadikan, namun nampaknya akan tetap sulit bagi Zeman untuk bisa menyelamatkan Pescara--yang kini tertinggal 10 poin dari zona aman--dari degradasi. Kontrak 18 bulan yang ia sepakati pun nampaknya cukup mengindikasikan bahwa Zeman pun mengetahui hal tersebut.

Namun, tentu Zeman siap kembali menghadirkan kejutan di Serie A. Zeman pernah mengatakan bahwa lebih baik timnya kalah 5-4 daripada harus bermain imbang 0-0. Pernyataan itu jelas merupakan indikasi terkuat dari gaya bermain yang diterapkan pelatih asal Republik Ceska tersebut. Meskipun Pescara mungkin sudah ditakdirkan untuk kembali turun ke Serie B, setidaknya fans tim ini bisa berharap perjalanan di sisa musim tidak akan menjadi perjalanan yang membosankan.