- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Alasan Tim Liga Primer Inggris Kesulitan Bersaing di Liga Champions
TS
approve.cc
Alasan Tim Liga Primer Inggris Kesulitan Bersaing di Liga Champions
Quote:
Ya, persaingan untuk menjadi juara di Liga Primer Inggris memang sangat ketat ketimbang kompetisi Liga Eropa lainnya. Tidak hanya merebut gelar mahkota, persaingan lolos dari zona degradasi sangat menarik untuk disaksikan.
Bagaimana dengan prestasi di kancah Liga Champions? Pada era 2006/07, 2007/08, dan 2008/09, prestasi tim asal Inggris tidak terlalu buruk. Banyak tim yang mampu bertahan hingga babak semifinal.
Bahkan, pada musim 2008, sempat terjadi final Liga Champions sesama dari tim Inggris antara Manchester United melawan Chelsea.
Liverpool, Manchester United, hingga Chelsea merupakan deretan langganan tim yang berhasil menembus babak semifinal Liga Champions.
Namun, dalam enam tahun terakhir, tim Inggris hanya mampu meloloskan empat tim ke babak semifinal Liga Champions. Terakhir, Arsenal harus pulang dengan hasil memalukan setelah dibantai Bayern Munchen 5-1.
Muncul pertanyaan, kenapa dominasi tim dari Inggris musnah dalam beberapa tahun terakhir? Berikut ini di lansri dari indosport akan berusaha mengupas alasan tim dari Liga Primer Inggris kesulitan untuk bersaing di ajang Liga Champions.
Bagaimana dengan prestasi di kancah Liga Champions? Pada era 2006/07, 2007/08, dan 2008/09, prestasi tim asal Inggris tidak terlalu buruk. Banyak tim yang mampu bertahan hingga babak semifinal.
Bahkan, pada musim 2008, sempat terjadi final Liga Champions sesama dari tim Inggris antara Manchester United melawan Chelsea.
Liverpool, Manchester United, hingga Chelsea merupakan deretan langganan tim yang berhasil menembus babak semifinal Liga Champions.
Namun, dalam enam tahun terakhir, tim Inggris hanya mampu meloloskan empat tim ke babak semifinal Liga Champions. Terakhir, Arsenal harus pulang dengan hasil memalukan setelah dibantai Bayern Munchen 5-1.
Muncul pertanyaan, kenapa dominasi tim dari Inggris musnah dalam beberapa tahun terakhir? Berikut ini di lansri dari indosport akan berusaha mengupas alasan tim dari Liga Primer Inggris kesulitan untuk bersaing di ajang Liga Champions.
Quote:
1. Kekuatan Tim Berbeda
Kekuatan tim Liga Primer Inggris dengan Liga Top Eropa lainnya memang berbeda. Di Spanyol, tidak ada yang bisa menyamai keuangan yang dimiliki Real Madrid dan Barcelona. Sementara di Jerman, kekuatan dan keuangan Bayern Munchen tidak terbendung.
Mereka memiliki dana yang kuat untuk memboyong pemain dari tim rival pada akhir musim. Hal yang sama juga dilakukan Juventus di Italia. Namun, itu semua tidak terjad di Inggris.
Bahkan, terkadang harga jual para pemain di Liga Primer Inggris tidak masuk akal. Contohnya Yannick Bolasie. Harganya 30 juta pounds atau setara Rp496 miliar.
.jpg)
Bahkan, harganya lebih mahal ketika Real Madrid menebus Toni Kroos dari Bayer Leverkusen saat itu. Hal ini membuat tim-tim kesulitan untuk mempertahankan kedalaman skuat.
Pada 2008, Man United memiliki lini depan paling menakutkan. Betapa tidak, Setan Merah memiliki Wayne Rooney, Carlos Tevez, Dimitar Berbatov, dan Cristiano Ronaldo.
Bayangkan dengan musim ini, Man United hanya mengandalkan seorang Zlatan Ibrahimovic dalam membobol gawang lawan.
Quote:
2. Jadwal yang Padat
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1430640/original/017655400_1481227944-2016-12-08T200407Z_124229047_MT1ACI14698140_RTRMADP_3_SOCCER-EUROPA-ZLH-MNU.JPG)
Liga Primer Inggris merupakan salah satu kompetisi dengan jadwal yang padat. Terbukti, saat Liga Eropa lainnya beristirahat saat Hari Raya Natal, klub dari Liga Primer Inggris masih harus bertanding.
Tujuannya sebagai hadiah untuk membuat para penggemar sepakbola di Inggris senang. Minusnya, ini tentu membuat para pemain klub Inggris kelelahan.
Para manajer kesulitan untuk merotasi pemain bintang. Namun, ketatnya kompetisi liga membuat manajer tidak bisa mengubah susunan pemain.
Tentu, kondisi ini membuat para pemain menjadi mudah mengalami cedera dan membuat tim kehilangan momentum. Hal ini dialami oleh Arsenal dan Liverpool.
Kondisi ini membuat gerah para pemain. Mereka meminta kepada otoritas di Inggris untuk menghapus jadwal di Hari Raya Natal, agar mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Namun, sampai saat ini, keinginan tersebut belum diwujudkan oleh Federasi Sepakbola Inggris (FA).
Tujuannya sebagai hadiah untuk membuat para penggemar sepakbola di Inggris senang. Minusnya, ini tentu membuat para pemain klub Inggris kelelahan.
Para manajer kesulitan untuk merotasi pemain bintang. Namun, ketatnya kompetisi liga membuat manajer tidak bisa mengubah susunan pemain.
Tentu, kondisi ini membuat para pemain menjadi mudah mengalami cedera dan membuat tim kehilangan momentum. Hal ini dialami oleh Arsenal dan Liverpool.
Kondisi ini membuat gerah para pemain. Mereka meminta kepada otoritas di Inggris untuk menghapus jadwal di Hari Raya Natal, agar mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Namun, sampai saat ini, keinginan tersebut belum diwujudkan oleh Federasi Sepakbola Inggris (FA).
Quote:
3. Taktik Negatif Lawan Tim Eropa
Arsene Wenger membuat kesalahan fatal ketika menyambangi markas Bayern Munchen. Betapa tidak, arsitek asal Prancis itu memutuskan untuk menerapkan taktik bertahan.
Tentu, taktik itu sangat tidak cocok dengan para pemain Arsenal yang kerap bermain menyerang di Inggris. Khususnya pemain seperti Mesut Ozil dan Alexis Sanchez.
Alhasil, keadaan tersebut mampu dimanfaatkan oleh tim besutan Carlo Ancelotti, yang terus menggempur pertahanan The Gunners sepanjang pertandingan.
Seharusnya, Wenger mengikuti taktik yang diterapkan Paris Saint-Germain (PSG). Saat itu, jawara Ligue 1 Prancis tersebut berhasil membantai Barcelona dengan skor 4-0.
Praktis, dengan dibantainya Arsenal, maka Inggris tinggal menyisakan Leicester City dan Manchester City yang tidak berpengalaman di kompetisi Eropa.
Jadi sangat wajar jika para penggemar klub sepakbola Inggris khawatir dengan prestasi tim kesayangan mereka di Liga Champions tahun ini.
Tentu, taktik itu sangat tidak cocok dengan para pemain Arsenal yang kerap bermain menyerang di Inggris. Khususnya pemain seperti Mesut Ozil dan Alexis Sanchez.
Alhasil, keadaan tersebut mampu dimanfaatkan oleh tim besutan Carlo Ancelotti, yang terus menggempur pertahanan The Gunners sepanjang pertandingan.
Seharusnya, Wenger mengikuti taktik yang diterapkan Paris Saint-Germain (PSG). Saat itu, jawara Ligue 1 Prancis tersebut berhasil membantai Barcelona dengan skor 4-0.
Praktis, dengan dibantainya Arsenal, maka Inggris tinggal menyisakan Leicester City dan Manchester City yang tidak berpengalaman di kompetisi Eropa.
Jadi sangat wajar jika para penggemar klub sepakbola Inggris khawatir dengan prestasi tim kesayangan mereka di Liga Champions tahun ini.
Quote:
Quote:
See You Next Time di trit ane selanjut nya
keep ngaskus gansis
keep ngaskus gansis
Spoiler for Jangan di bukan gansis !:
Yang lempar cendol semoga rejeki nya di mudahkan
yang bantu Rate 5 semoga urusan nya di mudahkan
yang lempar bata semoga cepet dapet hidayah
yang komen semoga ilmu nya bermanfaat
amin allahumma amin
yang bantu Rate 5 semoga urusan nya di mudahkan
yang lempar bata semoga cepet dapet hidayah
yang komen semoga ilmu nya bermanfaat
amin allahumma amin
Trit ane yang lain :
4 Pemain Muda Ini Bersinar di Fase Grup Piala Presiden 2017
Mengenal Proses Naturalisasi Pesepakbola
3 Alasan Madrid Selalu Menolak Bernabeu Jadi 'Markas' Barcelona di Final
MENGENAL LEBIH DEKAT JAGO-JAGO DARI TANAH ABANG
Wasit Terseksi di Sepak Bola, Siapa Paling Menggoda?
Bagi Pengguna ATM, Waspadai Modus Kejahatan Ini
Sering Sedekah, Ini 5 Sisi Baik Cristiano Ronaldo
Philipp Lahm dan Tiga Pemain Top yang Tidak Pernah Dapat Kartu Merah
Sejarah Dibalik Penamaan 4 Stadion di Inggris
Ini tips ampuh tembus KPR di bank
0
5.2K
31
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan