tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Timwas TKI DPR Temui Pekerja Migran RI di Hongkong



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia (Timwas TKI) DPR RI memulai kunjungan kerja lapangan ke Hongkong.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rapat Timwas sebelumnya untuk menggali dan mengidentifikasi permasalahan di di masa penempatan.

Setiba di Hongkong, Rombongan Timwas yang diketuai Fahri Hamzah mengunjungi shelter-shelter yang selama ini membantu dan menfasilitasi TKI yang mengalami berbagai permasalahan di Hongkong.

Fahri Hamzah kali ini lebih banyak mendengar dan mencermati curahan hati pekerja.

“Setidaknya harus ada kesadaran yang menyeluruh bahwa seluruh pekerja Indonesia di luar negeri khususnya di Hongkong adalah bersaudara dan konsulat Jenderal RI di Hongkong adalah semacam orang tua, yang mengayomi warga negaranya," ujar Fahri dalam keterangan persnya, Senin (20/2/2017).

Himbauan Fahri ini menjawab curahan hati dari Herlina, TKI asal Bima yang sedang terlilit kasus tuduhan pencurian dari majikannya, padahal menurut Herlina ia telah dijebak.

Saat ini Herlina tinggal sementara di shelter yang dikelola Yayasan Dompet Dhuafa Hongkong.

Dalam telaah awal ini, tampaknya sistem perlindungan tenaga kerja Indonesia belum berjalan secara optimal.

Banyaknya agen-agen penempatan TKI di Hongkong yang masih mengabaikan hak-hak TKI dan pelanggaran kontrak merupakan indikasi sistem yang selama ini masih banyak memiliki lubang yang harus ditutup.

Tentu ini akan menjadi masukan berharga dalam perbaikan sistem dan regulasi terutama yang saat ini sedang dibahas di DPR yaitu RUU Penempatan dan Perlindungan TKI Luar Negeri.

Fahri Hamzah mengatakan ada 3 hal utama yang diagendakan Timwas.

Pertama pertemuan dengan konsorsium asuransi yang menjamin ganti rugi terhadap TKI atas segala kerugian dan musibah. Mereka harus transparan tentang apa saja yang mereka terima dari iuran asuransi yang jumlahnya sekitar Rp 300-400 ribu per TKI.

Kedua adalah terkait perlindungan hukum terhadap TKI di luar negeri. Dari data yang dilaporkan BNP2TKI sungguh tenaga dan dana yang ditanggung pemerintah kecil sekali.

Timwas TKI ingin memastikan jumlah bantuan hukum melalui aparat dan dana dapat ditingkatkan.

Ketiga adalah rapat dengan otoritas data dan imigrasi. Sebab salah satu akar masalah manajemen TKI adalah identitas ganda.

Pada hari Minggu (19/2/2017), Timwas TKI melanjutkan kegiatan dengan melakukan pertemuan dengan Pekerja Migran Indonesia di Aula St Paul's Convent School Causeway Bay dan mengunjungi Kawasan Central dan Victoria Park yang sangat ramai dipadati TKI di hari libur.

Kegiatan Timwas TKI di Hongkong sendiri saat ini masih berlangsung.

Delegasi TIMWAS TKI:

1. Fahri Hamzah (ketua)
2. Masinton Pasaribu (anggota)
3. Andi Fauziah Pujiwatie (anggota)
4. John Kenedy Aziz (anggota)
5. Elnino M. Husein Mohi (anggota)
6. Saleh Partaonan Daulay (anggota)
7. Nihayatul Wafiroh (anggota)
8. Achmad Zaenuddin (anggota)
9. Irma Suryani (anggota)
10. Ermalena (anggota)
11. Capt. Djoni Rolindrawan (anggota)

Sumber : http://www.tribunnews.com/bisnis/201...ri-di-hongkong

---

Baca Juga :

- Fahri Hamzah Pimpin Delegasi Tim Pengawas TKI ke Hongkong

- Fahri Hamzah: Ahok Harus Lepas Jabatan Supaya Pertandingan Ini Fair

- Fahri Hamzah Nilai Ahok Tidak Adil Pakai Fasilitas Negara di Pilkada

0
393
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan