Kaskus

Entertainment

notears619Avatar border
TS
notears619
Berkumpul dengan Teman Lama Adalah Sebuah Harta Karun
ASSALAMUALAIKUM WR WB

emoticon-Ultahemoticon-Ultah emoticon-Ultah

Spoiler for cek dulu:


Senja hari menjelang maghrib di Bogor. Saat itu saya, Guntur dan Eko (PS. nama asli disamarkan) memilih secara random tempat makan yang enak sekaligus ramah dengan kantong mahasiswa. Beruntung, kami sebagai generasi melenium sangat mudah mencari tempat makan sesuai keinginan kami melalui media sosial. Pilihan kami pun jatuh pada tempat makan macam food court bernama Warung Gumbira tepat di tengah kota Bogor. Setelah menyelesaikan ibadah Shalat Maghrib, kami pun memutuskan untuk membeli sebuah dessert untuk kami santap bertiga. Yap bertiga. mahasiswa IPB sudah dibiasakan dan ditanamkan rasa saling berbagi dari semester awal (sebenarnya karna harga si dessert itu tidak masuk di akal dan dikantong kami). Perlu diketahui saya, Guntur dan Eko adalah rekan satu kelompok KKN-P di desa Pangebatan, Brebes tahun 2015 silam. Sebenarnya satu kelompok terdiri dari 8 orang. Tapi karena kesibukan masing-masing dalam menggapai cita-cita akhirnya yang tersisa hanyalah kami bertiga (read: Pengangguran)

Berkumpul dengan Teman Lama Adalah Sebuah Harta Karun

Perbincangan malam itu bersama Guntur dan Eko pun semakin menyadari saya bahwa sudah semakin sulit bagi kami berdelapan (satu tim KKNP) untuk kumpul barsama-sama lagi. Jarak, kesibukan, dan (mungkin) teman- teman baru pun menjadi alasan terkuat sulitnya kami kumpul komplit. Life must go on, hidup mengajarkan kita bahwa disetiap pertemuan pasti ada perpisahan. Hidup mengajarkan kita untuk selalu bergerak maju kedepan. Hidup yang memaksa kita untuk keluar dari zona nyaman. Saya pun mengakui, terlalu berlama-lama di zona nyaman itu tidak baik. Akibatnya, kita tidak bisa mengeksplor diri kita dan seakan membatasi kesempatan diri kita untuk berkenalan dengan orang-orang lain diluar sana. But……… old friends always make me feel so strong. Memang benar cuitan salah satu akun twitter @yeahmahasiswa 2 tahun silam “kalau udah gini yaa gabisa nyalahin siapa-siapa. Memang masanya (untuk bareng-bareng) sudah abis”

Berkumpul dengan Teman Lama Adalah Sebuah Harta Karun

Sudah 4 bulan, nama lengkap saya agak lebih panjang dari sebelum-sebelumnya. Yap! 4 bulan yang lalu saya sudah resmi secara hakiki ada gelar dibelakang nama saya (read: Wisuda) dan saya bukan lagi berstatus mahasiswa. Ah Kalo denger kata “mahasiswa” rasanya selalu teringat hal-hal konyol yang dilakukan bareng teman-teman dahulu. Kalo kita denger kata “kuliah”, dulu terasa menyeramkan, sekarang terasa ngangenin. Dulu, hidup terasa simple. Bangun, makan, kuliah, nongkrong,dan ngegame. Kegiatan – kegiatan tersebut selalu mewarnai kehidupan kami dahulu saat masih menyandang status mahasiswa. Belum ada rasa tanggung jawab untuk memanage keuangan dan kegiatan kita sehari-hari. Indahnya masa-masa itu. Dulu biasanya, baru bikin wacana jam 5 sore via group chat dengan teman-teman, dan jam 6 sore pun sudah bisa terealisasikan. Kalo sekarang mesti seminggu atau 2 minggu sebelumnya untuk buat janji kumpul bareng. Itu pun belum tentu jadi. Dulu, mau minjem duit atau pinjem baju pun tidak ada rasa sungkan. Sekarang, mau nyapa via chat aja harus mikir 10 menit agar dapat topik percakapan. Dulu kami selalu diprioritaskan, tetapi keadaan sekarang yang memaksa prioritas lain dinomor satukan. Dulu, selalu ada alasan untuk kumpul bareng, sekarang ada aja alasan untuk tidak bisa kumpul.

Berkumpul dengan Teman Lama Adalah Sebuah Harta Karun

Sekarang teman sekelas sudah ada yang menikah. Tidak semudah dulu lagi untuk mengajaknya nonton bioskop atau sekedar jalan-jalan keliling Bogor. Dia pun harus melaksanakan tugasnya sebagai istri yang baik bagi suaminya. beberapa teman sekelas pun ada yang sudah kerja, tidak semudah dulu lagi untuk mengajak mereka sparing futsal dengan departemen/jurusan lain hingga larut malam. Mereka pun harus taat pada kontrak yang sudah ditandatangani dan mereka dituntut profesional dalam bekerja. Beberapa teman sekelas ada yang sudah pulang kampung untuk mengabdi pada daerahnya. Tidak semudah dulu lagi untuk mengajak mereka sekedar ngopi bareng di warkop langganan. Mereka harus melaksanan kewajiban mereka agar cita-cita yang diidam-idamkan tercapai

Berkumpul dengan Teman Lama Adalah Sebuah Harta Karun

Tepat minggu lalu saya mendengar keluh kesah sepupu saya via Whatsapp bahwasanya dia ingin langsung terjun didunia kerja dan melepas status mahasiswanya. Jujur, saya agak “sedikit” kesal ketika mendengar celotehannya. Saya (mewakili beberapa alumni) sangat merindukan masa-masa kuliah. Masa dimana kita sangat idealis, dan “masih” mencari jati diri kita. Saya selalu mengingatkan adik kelas (1-2 tingkat dibawah saya) bahwa jangan sia-siakan masa –masa mahasiswamu. Nikmati saja setiap prosesnya toh kalian bakal kangen dengan masa-masa itu. Jika ada rangkaian makrab, kepanitiaan, sparing futsal, touring, hiking atau hanya sekedar nongkrong di warkop langganan pun selalu usahakan untuk hadir. Karena kita tidak tahu apakah itu saat terakhir kita bertemu dengan teman-teman kita. Saya jadi teringat salah satu quote yang berbunyi “kebanyakan kita kurang menyadari seberapa berharga dan pentingnya sesuatu sebelum kita kehilangan sesuatu”

Inilah susahnya jika menjadi seseorang yang sedang rindu akan kawan-kawan lama. Padahal yang dirindukan pun belum tentu rindu kepada saya. Kadang seseorang yang sedang rindu menjadi bahan olok-olokan. Seakan rindu adalah aib. Kejadian ini menimpa salah satu teman sekelas saya. Ia bernama Asni (PS. Semua nama yang tertulis di cerita ini adalah bukan nama yang sebenarnya). Pasca wisuda bulan Oktober lalu, Asni harus angkat kaki dari Bogor untuk balik ke kampung halamanya di Tuban. Ia bekerja disalah satu peternakan di Tuban. Beberapa hari yang lalu. Singkat cerita, Asni merasa kangen dengan teman-teman lamanya (teman sekelas), ia pun meluapkan rasa rindunya itu pada group chat kelas tempo hari. Namun, feedback yang diterima Asni berupa malah rasa malu. Kurang lebih percakapanya seperti ini

“teman-teman aku kangen kalian ” kata Asni
“sukur deh lo kangen sama kita-kita, tapi sayangnya aku gak kangen kamu. maaf” respon Damar

Respon si Damar (cukup) sadis bagi Asni. Mungkin Damar hanya bermaksud mencairkan suasana grup kelas yang terbilang sudah vakum. Tapi bagi saya, objek bercandaanya ini kurang tepat sasaran. Saya tidak bisa merasakan bagaimana retaknya perasaan Asni melihat respon yang didapatnya. Bisa jadi untuk selanjutnya Asni hanya menjadi silent reader di forum kelas karena sudah terlanjur trauma dengan kejadian yang dia alami pada saat itu. Initinya jangan pernah sekali kali meremehkan secuil rasa rindu seseorang.

Berkumpul dengan Teman Lama Adalah Sebuah Harta Karun

Kesimpulannya adalah tetap jaga tali silaturahmi dengan teman-teman lama. Walaupun hanya beberapa saat bertemu mungkin itu sudah menjadi kado spesial bagi orang-orang yang sedang merindu. Sekali lagi saya tekankan, selagi bisa kumpul dengan teman-teman lama, usahakan kumpul. Mumpung masih diberi umur oleh Tuhan YME.

cerita tadi juga bisa dibaca lewat akun Kompasiana ane gan. http://www.kompasiana.com/isalmaward...23bdfd37dc3c15

rate dan cendol sangat ane nantikan hehe. keep writing, keep rock in
Diubah oleh notears619 19-02-2017 06:51
0
4.2K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan