Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nibitorAvatar border
TS
nibitor
Naik Angkot Wulan 01, Nafas Oen A Poh Mendadak Berhenti
MEDAN, metro24jam.com – Diduga karena sesak nafas, Oen A Poh, warga Jalan Senangin, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area, tewas mendadak sesaat setelah menaiki angkutan kota (angkot) Wulan Trayek 01 di depan pintu keluar Medan Mall, Jalan MT Haryono, Medan, Jumat (17/2) sore, jam 15.30 wib.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Martuasah Hermindo Tobing kepada wartawan, menjelaskan peristiwa itu bermula ketika Rindu Napitupulu (35), warga Desa Serdang, Kecamatan Beringin, Deliserdang, sedang mengemudikan angkotnya melintas di depan Medan Mall untuk mengambil penumpang.

Korban yang berada di pinggir jalan menyetopi angkot. Senang mendapat penumpang, Rindu pun langsung menghentikan laju angkotnya. Korban pun langsung bergegas naik ke dalam angkot. “Dari keterangan saksi Rindu Napitupulu, setelah naik ke angkot, korban langsung duduk. Tak berapa lama, tiba-tiba korban langsung terlentang dan tidak sadarkan diri,” tuturnya.

Mengetahui hal itu, sambung Martuasah, Rindu Napitupulu langsung meminggirkan angkotnya dan melaporkan kejadian itu kepada security Medan Mall. “Melihat itu, penumpang lainnya langsung berhamburan keluar.

Pihak keamanan mall kemudian memberitahukan hal itu ke petugas di Pos Pol Medan Mall yang diteruskan ke kita (Polsek Medan Kota),” bebernya. Dari hasil identifikasi, Martuasah memastikan, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Dugaannya, dikarenakan sakit. Kita akan menghubungi pihak keluarganya. Dan saat ini korban dibawa ke rumah sakit,” sebutnya. AKP Martualesi Sitepu, menambahkan dugaan sementara korban meninggal karena kelelahan fisik. “Dugaan sementara, korban meninggal karena kelelahan.

Kita lihat, usia korban sudah lanjut,” terangnya. Ditambahkan Martualesi, dari dalam saku korban ditemukan uang yang dibungkus plastik hitam senilai Rp400 ribu. Sementara itu, Rindu Napitupulu, sopir angkot, menceritakan saat korban naik, penumpang di dalam angkot ada tiga orang. Lalu, datang korban yang langsung naik.

Berselang beberapa menit, korban rubuh tanpa sebab. Melihat itu, penumpang lainnya terkejut dan langsung berhamburan keluar. Rindu Napitupulu yang tak mau ambil risiko, langsung melaporkan ke polisi yang berada di lokasi.

“Tidak tahu saya apa penyebab kematian bapak itu. Tak lama dia duduk, langsung rubuh,” tuturnya.

Polisi Dimaki Jukir

Ada kejadian menarik, ketika personel Polsek Medan Kota hendak membawa jenazah Oen A Poh. Mereka dihadang Nando Panjaitan (32), warga Simpang Pos, Padang Bulang, yang berprofesi sebagai seorang juru parkir (jukir) di sekitaran Medan Mall.

“Jadi, pas kami mau ngantar mayat ke rumah sakit, dia lagi ngatur parkir. Tapi malah menghalangi mobil yang mau jalan. Petugas menegurnya, supaya minggir. Tapi dia melawan, malah memaki pula dia. Bu***g i**m, kon***, katanya gitu,” kata Martualesi Sitepu di Mapolsek Medan Kota.

Lanjut Martualesi, polisi tidak mau terpancing. Dan berupaya memberitahukan, kalau mereka adalah polisi. Namun, hal itu diacuhkan Nando.

Bukannya langsung minggir, namun Nando malah semakin beringas dengan mengambil batu dan berniat akan melemparkannya ke petugas. “Anggota bilang, kalau mereka polisi.

Tapi bukannya minggir, dia makin marah. Ngambil batu, mau dilemparkan ke kita. Langsunglah kita tangkap dan kita bawa,” bebernya. Sesampainya di Mapolsek Medan Kota, Nando pun disuruh petugas untuk berjalan merangkak. “Mabuk dia ini, bau minuman mulutnya ini. Baru minum tuak kau ya?” hardik Martualesi.

Tuduhan itu berulang kali dibantah Nando. “Tidak pak, nggak mabuk saya,” kilahnya. Mendengar itu, Martualesi pun menyuruh Nando untuk berdiri. Saat hendak berdiri, Nando pun terhuyung dan langsung terjerembab. “Hayo, mabuk kau kan. Nggak ngaku pula kau,” bentak Martualesi.

Akhirnya, mau tak mau Nando pun mengaku kalau dia sedang dalam kondisi mabuk. “Iya, minum tuak aku tadi pak,” akunya pelan. “Udah, mandi kau sana. Di kamar mandi belakang saja kau,” ucap Martualesi.(ari)

Sumber

=============================================================================================================

Kalau saya komen masalah orang yang meninggal mendadak, nanti ada yang protes,mengapa saya tidak komen masalah preman parkir liar beking ormas yg kebetulan ikut ditangkap

Kalau saya komen mengenai preman parkir liar beking ormas yang ditangkap sekalian, maka akan ada yang protes juga, fokus berita ini apa, dan akan berteriak "gagal paham"

kira2 analog nya seperti :

"kalau ada sianida di mulut, kenapa tidak ada sianida di pantat ?"
"kalau sianida ada di pantat, kenapa di perut tidak ada sianida ?"
"kalau sianida ada di lambung, kenapa tidak ada di jidat?"

Jadi saya berikan dua komen :
1. Ada kemungkinan pria ini dibunuh ?
2. Kira2 preman parkir liar yg ditangkap itu, beking ormas mana ?

www.change.org/p/jokowi-save-medan-city-north-sumatra-indonesia
Diubah oleh nibitor 18-02-2017 23:21
0
1.5K
8
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan