4 Alasan Tak Terduga Mengapa Perusahaan Menolak Calon Karyawan
TS
bangjo8
4 Alasan Tak Terduga Mengapa Perusahaan Menolak Calon Karyawan
Yang namanya “ditolak”, baik ditolak gebetan maupun ditolak perusahaan, pastinya hampir selalu mengecewakan. Agan mungkin udah mengalami jatuh bangun ditolak perusahaan berkali-kali. Entah itu baru kirim CV, baru sampai psikotes, atau bahkan udah tahap interview terakhir. Padahal, tips menulis CV udah Agan ikutin, soal-soal psikotes plus pertanyaan interview juga udah Agan pelajari, tapi masih aja gagal. Alhasil, rasa kecewa pun harus Agan tanggung berkali-kali.
Nah, yang biasanya job seekers gak tahu adalah bahwa kegagalan yang dihadapi waktu cari kerja gak selamanya salah mereka. Bisa jadi 4 hal inilah alasannya:
1. Agan dianggap over-qualified
Spoiler for alasan 1:
Kalau biasanya perusahaan menolak kandidat karena tidak memenuhi kualifikasi, ada juga kondisi di mana perusahaan menolak calon karyawan karena over-qualified. Mereka inilah kandidat-kandidat yang “terlalu sempurna”, karena biasanya sudah mengantongi pengalaman jauh lebih banyak dari yang sebenarnya disyaratkan.
Di satu sisi mempekerjakan mereka akan bawa keuntungan buat perusahaan. Tapi di sisi lain, perusahaan juga khawatir karyawan tersebut gak akan merasa tertantang, sehingga kemudian cepat resign. Karena itu, si perusahaan lah yang terpaksa menolak mereka lebih dulu.
2. Perusahaan mengubah strategi
Spoiler for alasan 2:
Kalau Agan melamar ke perusahaan rintisan alias startup, Agan mesti tahu kalau startup itu sangat dinamis. Di sana, berbagai bentuk perubahan bisa terjadi sewaktu-waktu. Mulai dari job desc karyawan sampai strategi bisnis perusahaan. So, Agan harus siap sedia dengan segala sesuatu yang mungkin terjadi, bahkan sebelum Agan bergabung dengan perusahaan.
Di dunia startup, bukan hal yang aneh kalau sebuah perusahaan buka lowongan untuk sebuah posisi, wawancara sejumlah kandidat, tapi kemudian proses rekrutmennya dihentikan. Jadi, kalau Agan udah pede dengan hasil interview tapi sampai sekarang belum juga dapet offer letter, ada kemungkinan perusahaan memang mengubah strategi, sehingga posisi tersebut dibiarkan kosong.
3. Tidak sesuai budget
Spoiler for alasan 3:
Kadang Agan merasa pede karena sudah prepare dengan maksimal. Interview pun berjalan lancar, dan bahkan pewawancara kelihatannya terkesan sama Agan. Tapiii kenapa ujung-ujungnya tetap ditolak???
Nah, sebenarnya kesan positif yang Agan tangkap selama wawancara bisa berubah hanya karena satu hal: GAJI.
Ketika tiba saatnya ngomongin gaji, sudah semestinya Agan tahu kisaran gaji yang jadi standar si perusahaan. Agan bisa cek di sininih. Jadi begitu ditanya expected salary, angka yang Agan sebutkan gak akan jauh dari budget mereka. Karena mau setinggi apapun kualifikasi Agan, kalau memang gak sesuai sama kemampuan perusahaan, maka akan susah buat perusahaan menerima Agan.
4. Tidak ada “chemistry”
Spoiler for alasan 4:
Interview user merupakan kesempatan Agan untuk memikat hati calon atasan. Pada tahap ini, yang bakal diuji adalah skill dan pengalaman Agan. Gak jarang juga ada cukup banyak pertanyaan berbentuk case study.
Walaupun setiap pewawancara sudah semestinya bersikap objektif, tapi terkadang mereka juga punya tolok ukur lain ketika menilai kandidat. Kalau calon atasan merasakan ketidakcocokkan dari interaksi dia dengan Agan (contohnya, beda visi misi), maka gak ada yang bisa memaksanya untuk menerima Agan.
Terkadang apa yang terjadi saat interview benar-benar berada di luar kendali kandidat, sehingga gak banyak yang bisa Agan lakukan untuk mengubahnya. Oleh karena itu, mulai sekarang coba deh ubah cara pandang Agan. Ketika perusahaan gak melanjutkan proses seleksinya, jangan lihat ini sebagai kegagalan. Percayalah, apa yang Agan anggap baik belum tentu sebenarnya tepat buat Agan lho!
Quote:
SEMOGA THREAD ANE BERMANFAAT YA SUHU SUHU. ANE TUNGGU RATE AMA CENDOLNYA. JANGAN RAGU JUGA BUAT DI-SHARE