Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aspd001Avatar border
TS
aspd001
Hard to Heart
Dear Andrew Darwis,
Izinkanlah aku menyurahkan sedikit keluhan hatiku, disalah satu Forumu yang terkenal hangat ini.



Kepedihan yang muncul seiring terbitnya Pagi, Matahari berduka dengan tak menampakkan diri.
Bersembunyi, enggan membicarakan perasaan sedih ini.

Aku selalu disini, menangis bagai embun yg merindu pagi.
Menghindari terang, mengurung diri, dan bergumul dengan pena.
Menutup jendela, membenci sinar pagi, mengiba malam agar tak pergi.

Hey Aphrodite, mengapa kekosonganku ini terasa sangat lama?
Mengapa perasaan cinta, benci & kesia-sian tercipta lebih dulu?
Apa kesedihan yang merenggut waktu ? Kesedihan ini justru tak membuat waktu menjadi singkat.

Cinta memang terlihat indah di dalamnya, namun sangat pahit dan kejam di luarnya.
Jatuh cinta lalu Patah hati Karena cinta? Dicampakkan saat aku mulai merasakan cinta?
Kekacauan yang ini tak berwujud kewajaran!

Meski Cinta buta dan tak berdaya,
Aku Percaya diluar sana masih ada Cinta yang mampu melihat tanpa mata.
Banyak yang bisa dilakukan karena benci, tapi lebih banyak lagi dengan kasih

Aku tenggelam dalam beban cinta yang berat.
Terlalu banyak penindasan daripada hal lembut.
Apa cinta selembut itu? Cinta itu kasar, sangat kejam, riuh dan menusuk bagai duri.
Jika cinta berbuat kasar bagimu,maka kasarlah terhadap cinta.

Dan dalam keadaan ini dia merasuk melalui malam demi malam melewati otak para pecinta.
Aku khawatir ini terlalu awal. Akalku mengabaikan nuraniku yang masih ada di awang-awang
Memulai kenangan malamnya dan meninggalkan hidupku yang hina
Menyudahi penderitaan dengan menahan napas.
Menyerah pada kematian yang mendadak.

Apalah arti sebuah Nama lain? Bahkan Mawar walau bernama lain, harumnya akan tetap sama.
Kamu, Cinta pertama yang menakjubkanku. Terlalu dini kusadari dan juga terlambat menyadarinya.
Jika menggenggam tanganmu adalah, kesalahan besar, maka biarkan aku berdosa.
Lebih baik hidupku berakhir dengan kebencian daripada mati tanpa meraih cintamu.

Kamu ingat topeng sang malam ada pada wajahku? Kecuali pipiku yang memerah karena perlakuanmu.
Kamu ingat ini?
---------
“Aku tahu kamu akan bilang Setia dan aku percaya.”
“Jangan bersumpah, karena akan terdengar palsu.”
“demi bulan aku bersumpah!”
Jangan bersumpah demi bulan. Kecuali jika cintamu bisa berubah seperti itu, karena bulan berubah bentuk.
Jadi aku harus bersumpah demi apa?

Jangan bersumpah sama sekali.
Atau jika ingin, bersumpahlah demi dirimu sendiri dan Tuhan yang kamu yakini, aku akan percaya. Jangan bersumpah. Walau aku bahagia denganmu, malam tetap berhasil membuatku resah.

Cinta yang bersemi bagai pemakaman yang akan berbunga indah saat kita bertemu lagi.

Selamat malam, Sayang Sampai bertemu besok.
----------
Perpisahan adalah bagian kesedihan termanis,meski hanya mengatakan sampai bertemu besok.
dalam kegaduhan, mati seperti api dan mesiu dimana mereka tercium dan meledak.
kenapa hidup sangat sulit tanpamu? Kenapa Kenikmatan kemarin harus berakhir?

Dulu Semua mata tertuju pada kita!
Aku rindu akan keintiman kita dulu.

Aku takan beranjak untuk, memenuhi permintaan hati siapapun.
Karena Aku mencintaimu lebih dari yang mampu kamu pikirkan. Meski kamu takan pernah tau kenapa aku melakukan itu.

Wahai cinta, Bagaimana, jiwamu yang sekarang? Apa kita bisa terus bicara saat malam tiba menghantarmu kepadaku? Aku mau agar malam mengunjungi ku lebih lama dibanding saudara-saudaranya, tapi apalah dayaku itu hanya impian naif yang tak pernah terwujud.

*Bersembunyilah Pagi, dan jangan datang!* Tapi ia datang, semakin terang dan kian terang.
Semakin terang dan kian terang, dan menyamarkan impian kita.

Percayalah, sayangku. Semua kemalangan ini akan berubah menjadi kebahagiaan di hari esok,
Memilihkan hari bahagia yang paling,kamu tunggu yang juga paling kutunggu.

Kematian yang menerpa indahmu, takkan menghapus pesona yang ada padamu.
Kamu belum dikalahkan.

Manismu akan tetap hidup dari bibir dan lesung pipimu. Bendera pucat kematian belum berkibar di sana.
Mataku akan melihatmu untuk terakhir kali.

Lenganku memelukmu untuk yang terakhir kali.
Dan bibirku, pintu untukmu bernafas.
Akan terkunci dengan kecupan tepat.

Semoga kita bertemu dikehidupan selanjutnya.
Diubah oleh aspd001 16-02-2017 09:27
0
1.8K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan