Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tumtumiAvatar border
TS
tumtumi
Inilah Negara yang Berpaling ke Teknologi Satelit ERP
SETIDAKNYA ada dua basis teknologi yang umum dimanfaatkan dalam sistem jalan berbayar (road pricing) di sejumlah negara, yakni teknologi komunikasi jarak pendek atau Dedicated Short Range Communications (DSRC) dan teknologi satelit atau Global Navigation Satellite System (GNSS). Singapura merupakan negara pertama yang memelopori DSRC sebagai basis teknologi jalan berbayar. Beberapa negara di Eropa mengikutinya.

Namun, seiring dengan kemajuan zaman, sejumlah negara mulai menggunakan teknologi satelit (GNSS) sebagai basis pengelolaan jalan berbayar. Sedikitnya ada enam negara di Eropa yang sudah menerapkan GNSS, yakni Jerman, Slovakia, Hungaria, Belgia, Rusia dan Swiss. Singapura menyusul pada 2020.

Negara-negara lain di Eropa juga mulai melirik GNSS dalam sistem jalan berbayarnya untuk mengganti atau mengkombinasikan DSRC dengan satelit. Berikut ini profil beberapa negara yang telah menerapkan dan akan mengadopsi GNSS:

Inilah Negara yang Berpaling ke Teknologi Satelit ERP

1. Jerman

Jerman merupakan negara pertama yang memperkenalkan sistem jalan berbayar (Electronic Road Pricing/ERP) yang menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS). Sistem jalan berbayar di negera ini dikenal dengan sebutan LKW Maut.

Keputusan menerapkan GNSS didasarkan pada fleksibilitas implementasi penerapan jalan berbayar ini tanpa perlu memasang infrastruktur, seperti gantry atau juga gerbang tol yang rumit. LKW-Maut diterapkan untuk truk dengan berat kotor kendaraan yang sama atau lebih dari 12 ton sejak 1 Januari 2005. Pembebanan biaya tol dipungut berdasarkan jarak, jumlah as dan kelas emisi kendaraan (rata-rata biaya 13,5 uero per kilometer yang meningkat pada September 2007).

2. Slovakia

Slovakia merupakan negara kedua yang memperkenalkan jalan berbayar berbasis GNSS di Eropa, yang diberi nama "eMyto". Layanan ini diluncurkan pada 1 Januari 2010. Pembebanan biaya tol berdasarkan jarak diterapkan untuk semua truk dan bus dengan berat 3,5 ton atau lebih.

Tarif dibedakan berdasarkan jumlah as roda, jenis kendaraan (truk /bus), kelas emisi kendaraan, berat kendaraan (3,5-12 ton) dan jenis jalan (jalan raya/kelas jalan kelas 1). Jumlah kendaraan berat yang terdaftar dan memakai OBU sebanyak 246.900 unit.

3. Hungaria

Hungaria meluncurkan sistem HU-GO pada 1 Juli 2013. Jalan berbayar berbasis GNSS ini dikelola oleh National Toll Payment Services PLC (NTPS). Target dari jalan berbayar ini adalah membatasi truk dan kendaraan berat lebih dari 3,5 ton. Jumlah kendaraan berat yang terdaftar sampai dengan 2015 sebanyak 380 ribu unit dengan on board unit (OBU) sebanyak 86.000 unit.

4. Rusia

Skema jalan berbayar berbasis GNSS di Rusia, yang diperkenalkan pada 15 November 2015 untuk membatasi truk dan kendaraan berat, merupakan yang terbesar di dunia. Rusia menggunakan satelit miliknya sendiri, GLONASS sebagai basis teknologi jalan berbayar ini.

Sistem jalan berbayar di negeri bekas Uni Soviet ini dikelola oleh RT Invest Transportation System, anak usaha Rostec sebagai pemegang konsesi tunggal. Perusahaan ini mengumpulkan pungutan jalan tol berbayar itu dengan tujuan memperbaiki kembali jalan yang rusak akibat dilalui oleh kendaraan-kendaraan berat.

Baca Selengkapnya http://katadata.co.id/analisis/2017/...nologi-satelit
0
1.2K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan