Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

toesteldjadoelAvatar border
TS
toesteldjadoel
Agus Terpuruk, Komentar SBY Dinilai Salah Satu Penyebabnya
Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono hampir bisa dipastikan tersingkir dari pemilihan gubernur DKI Jakarta menurut hasil hitung cepat seluruh lembaga survei independen, Rabu (15/2).

Agus yang berpasangan dengan Sylviana Murni berada di urutan terakhir dari tiga pasangan calon dengan perolehan suara antara 16-17%, dan tidak akan bisa maju ke putaran kedua kalau hasil hitung cepat ini terkonfirmasi oleh hitungan resmi Komisi Pemilihan Umum nantinya.

Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan ketika dia diumumkan sebagai calon gubernur dan memasuki awal kampanye. Saat itu, putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut memiliki tingkat popularitas dan elektabilitasnya di atas 30 persen, tertinggi dibandingkan rival-rivalnya, menurut berbagai jajak pendapat.

Menurut KH Nurul Arifin Husein atau akrab disapa Gus Nuril, ada satu penyebab merosotnya popularitas Agus, yang sudah terlanjur mengundurkan diri dari TNI untuk mengikuti pemilihan gubernur.

"AHY didegradasi sama Twitter bapaknya sendiri," kata Gus Nuril singkat, ketika ditemui saat menyambangi kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta.

Pendapat bahwa SBY justru menjadi liability (beban) -- bukan asset -- bagi pencalonan anaknya sendiri juga disebutkan oleh Ross Tapsell, dosen masalah Asia Tenggara di Australian National University.

Di Twitter-nya Tapsell berkomentar: "Kampanye Agus gagal karena: 1) Anies lebih mampu merebut basis Muslim konservatif 2) kinerjanya dalam debat 3) komentar- komentar pedas SBY."
(The Agus campaign failed because: 1) Anies outflanked him for conservative Muslim base 2) his debate performances 3) SBY's interjections )

Dalam beberapa bulan terakhir sampai Selasa (14/2) malam menjelang hari coblosan, SBY memang kerap bercuit mengomentari masalah pemilihan gubernur DKI.

Acapkali cuitan tersebut menyebutkan bahwa kubu Agus-Sylvi menjadi korban fitnah dan kampanye hitam.

Misalnya pada 20 Januari, setelah Sylviana diperiksa polisi dalam kasus korupsi, SBY berkomentar: Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang?

Kemudian setelah beredar sinyalemen bahwa dia menelepon Ketua MUI Ma'ruf Amin soal fatwa penistaan agama calon petahana Basuki Tjahaja Purnama -- yang dibantahnya -- SBY mengaku curiga disadap dan berpesan ke Ma'ruf melalui Twitter juga: Bpk Ma'ruf Amin, senior saya, mohon sabar & tegar. Jika kita dimata-matai, sasarannya bukan Bpk. Kita percaya Allah Maha Adil.

Beredar tanggapan setelah itu bahwa Ma'ruf, sesepuh Nahdlatul Ulama, sebetulnya tidak memiliki akun Twitter.

Yang paling baru, setelah mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar mengungkit kasus pembunuhan yang membuatnya dipenjara, SBY berkomentar: " Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di belakangnya ~ agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017."

The Agus campaign failed because: 1) Anies outflanked him for conservative Muslim base 2) his debate performances 3) SBY's interjections
11:48 AM - 15 Feb 2017
422 179
Ross Tapsell
@RossTapsell Follow
Markus Junianto Sihaloho/Heru Andriyanto/HA
BeritaSatu.com




link


gara2 pepo kbnyakan ngoceh mlh bikin eneg emoticon-Big Grin
0
3.5K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan