toesteldjadoelAvatar border
TS
toesteldjadoel
Choel dan Sanusi Kompak Tak Pilih Nomor 2
Jakarta - Andi Zulkarnaen Mallarangeng atau Choel Mallarangeng, dan mantan Ketua Komisi D DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, M Sanusi kompak tidak memilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat.

Choel yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, dan Sanusi yang menjadi terdakwa kasus dugaan suap Raperda Reklamasi dan Tindak Pidana Pencucian (Uang) bersama lima tahanan KPK lainnya yang memiliki KTP DKI menggunakan hak suaranya di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/2).

Berdasar pantauan, pencoblosan di Gedung KPK, tepatnya di Ruang Tatap Muka dimulai sekitar pukul 10.45 WIB. Pencoblosan dilakukan setelah ketujuh tahanan yang menggunakan hak pilihnya tiba di lokasi.

Selain Choel dan Sanusi, tahanan lainnya yang mencoblos di Gedung KPK, yakni Andi Taufan Tiro, politikus PAN yang menjadi tersangka kasus suap proyek jalan Kempupera; Dirut PT Merial Esa, Fahmi Dharmawansyah dan anak buahnya M Adami Okta yang berstatus tersangka kasus suap proyek di Bakamla; Dirut CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman yang berstatus tersangka kasus suap Judicial Review UU di MK; serta Ramapaniker Rajamohanan Nair, terdakwa kasus dugaan suap penghapusan pajak PT EK Prima.

Secara bergiliran Rajamohanan, Fahmi, Adami, Basuki, Sanusi, Andi Taufan, dan Choel yang mengenakan rompi tahanan menggunakan hak pilihnya setelah dipanggil petugas dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Setiabudi, Jakarta Selatan.

Berbeda dengan empat tahanan lainnya yang tak berkomentar apapun sebelum dan setelah mencoblos, Choel dan Sanusi sempat memberikan komentar.

Kepada awak media, Sanusi yang juga adik dari Ketua DPD Gerindra DKI, M Taufik ini mengungkapkan tidak memilih pasangan Basuki-Djarot. Meski tak menyebut pasangan pilihannya, Sanusi menunjukkan tiga jarinya yang telah dicelupkan ke dalam tinta.

"Asal bukan dua," kata Sanusi sambil menunjukan tiga jarinya.
Hal yang senada dilakukan Choel. Namun, berbeda dengan Sanusi, Choel yang sempat menjadi konsultan politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Budiono pada Pilpres 2009 lalu menunjukkan jari telunjuknya saat ditanya pasangan calon pilihannya.

"Asal bukan dua," kata Choel.
Diketahui KPK memfasilitasi para tahanannya untuk menggunakan hak pilih dalam Pilkada serentak. Namun, fasilitas itu hanya diberikan kepada tahanan yang memiliki KTP DKI dan memiliki hak suara di Pilkada DKI.

Terdapat sekitar 14 tahanan KPK yang diketahui ber-KTP DKI. Namun, hanya tujuh tahanan yang menggunakan hak pilihnya. Suara tujuh tahanan ini akan digabung dengan suara di TPS 19 Setiabudi.




link


Keliatan tatit ati bnget emoticon-Leh Uga
0
2.7K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan