Kaskus

Sports

Kaskus SportAvatar border
TS
Kaskus Sport
Masih Banyak yang Dibutuhkan Milan Demi Kembali ke Eropa
Ada beberapa orang yang sengaja keluar dari zona nyaman dan mempertaruhkan hidup untuk mencoba pengalaman baru. Mereka menempatkan diri pada situasi liar dengan kemungkinan menghadapi segala resiko, harapannya, sanggup menemukan keseruan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Ide gila ini hanya pantas dijajal oleh mereka yang sudah terlalu lama berada di posisi nyaman, dan berguna untuk merawat kewaspadaan mereka akan sesuatu yang bisa membuat terlena. Tapi di kesempatan lain, ada juga orang yang harus menemui situasi serupa, bukan karena kesengajaan, tapi karena tidak memiliki pilihan lain yang lebih menguntungkan. Mereka benar-benar harus bertarung sekuat tenaga untuk menentukan hidup dan matinya di kemudian hari. Narasi yang barusan Anda baca, sejatinya juga terasa relevan dengan situasi yang dihadapi oleh AC Milan pekan ini. Dengan badai cedera dan hukuman larangan bermain yang menghantui, mereka masih harus menghadapi Elang Ibukota yang juga tengah memperjuangkan nasib untuk bisa berlaga di kompetisi Eropa. Simone Inzaghi dipastikan akan membuat tim yang membesarkan nama kakak kandungnya itu tampil kesulitan di Olimpico, karena didukung oleh skuat yang cukup komplet. Sementara itu, Montella akan kehilangan beberapa pemain kuncinya dan masih akan dipusingkan dengan komposisi starter terbaik yang bisa ia racik. Ini adalah momen ‘bertahan hidup’ yang terasa liar untuk Rossoneri.

Masih Banyak yang Dibutuhkan Milan Demi Kembali ke Eropa


Tuan rumah berada di peringkat empat dan terpaut tiga angka—juga posisi—dari AC Milan di klasemen sementara, tapi memiliki performa yang naik-turun belakangan ini. Di 5 laga terakhir mereka meraih 3 kemenangan dan menelan 2 kekalahan dari Juventus serta Chievo pada Januari lalu. Artinya mereka bukan tim yang tidak tersentuh kekalahan. Akan tetapi, minggu lalu mereka membantai Pescara di hadapan pendukungnya sendiri dengan skor telak 6-2. Anda bisa membayangkan, bagaimana kondisi kepercayaan diri yang dimiliki skuat Lazio pasca meraih hasil memuaskan dan akan tampil di kandang sendiri pekan ini. Marco Parolo yang dikenal sebagai Milanista sejati sejak masih remaja, baru saja mencetak 4 gol ke gawang tim asuhan Massimo Oddo itu pekan lalu. Jadi, jangan berharap bahwa gelandang langganan tim nasional Italia itu akan sedikit ‘bermurah hati’ ketika menghadapi tim idolanya di Olimpico. Selain itu, ia juga didampingi oleh skuat yang hampir 100 persen dalam kondisi terbaik. Lazio hanya akan kehilangan striker pelapis, Lombardi, karena mengalami cedera. Dan jangan lupa, Olimpico adalah markas yang tidak ramah untuk tim Serie-A manapun—bahkan ketika mereka sedang dalam performa terbaik. Sungguh bukan misi yang mudah untuk Donnarumma dan kawan-kawan di giornata 24 ini.

Tapi bagaimanapun juga, Milan tetaplah Milan. Mereka masih menyandang status sebagai salah satu elit Eropa dan memiliki grinta yang kerapkali menyelamatkan mereka dari situasi tidak terduga. Mereka tidak hanya tampil untuk menjungkirbalikkan prediksi orang, tapi juga bermain dengan hati, tahu bagaimana cara membawa identitas klub dengan sepenuh jiwa, dan bertarung sampai titik darah penghabisan. Grinta adalah spirit yang disajikan oleh Milan pada tengah pekan lalu, ketika menghadapi sebuah laga tandang yang sulit—dan semakin bertambah sulit mendekati menit-menit akhir laga. Ketika semua orang memprediksi bahwa Milan akan diberondong gol oleh Bologna, anak asuh Montella itu justru menampilkan sesuatu yang tidak dibayangkan oleh banyak orang. 9 pemain Milan akhirnya sanggup menekuk Bologna berkat kerjasama cantik Deulofeu dan Pasalic, sekaligus membayar kerja keras yang mereka suguhkan sejak menit pertama laga.

Ini adalah hasil yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh Milan pada era-era terhebat mereka. Mengutip Milan TV, ini adalah hasil pertama dalam 20 tahun terakhir, di mana sebuah tim Serie-A berhasil memenangi laga meski 2 pemainnya diusir keluar lapangan. Milan memang pernah melakukan capaian serupa: menaklukan perlawanan 11 pemain hanya dengan modal 9 pemain dan diselamatkan oleh gol semata wayang, tapi hal tersebut terjadi lebih dari 50 tahun lalu. Anda boleh berkata bahwa Milan sedang dinaungi keberuntungan luar biasa melimpah, tapi dengan latar belakang tim yang sedang terkoyak karena hukuman bermain dan badai cedera, sepertinya keajaiban bukan datang dengan sendirinya; melainkan hasil dari kegigihan tanpa batas yang tetap tersaji meski dalam kondisi terpincang-pincang.

Masih Banyak yang Dibutuhkan Milan Demi Kembali ke Eropa


Namun melawan Lazio, muskil Milan bisa mengulang pencapaian serupa hanya bermodalkan grinta semata. Dengan segala respek, skuat Lazio memang jauh lebih mumpuni dibandingkan Bologna. Apalagi dari aspek taktikal, anak asuh Simone Inzaghi itu juga lebih pantas diwaspadai oleh Milan karena punya opsi yang lebih bervariatif. Sama-sama memainkan skema 4-3-3, praktis hasil akhir laga ini akan sangat dipengaruhi oleh duel lini-per-lini yang di atas kertas lebih menguntungkan Lazio—karena memiliki skuat yang hampir komplet. Di lini depan, Milan memang kehilangan Bonaventura, tapi trisula Suso-Bacca-Deulofeu diprediksi masih bisa menyajikan ancaman dengan kualitas yang tak jauh berbeda. Masalah sesungguhnya bagi Milan, adalah lini tengah dan lini belakang yang luar bisa timpang karena pilihan utama yang berhalangan tampil. Kehilangan De Sciglio, Antonelli, Kucka, Paletta, dan Romagnoli tentu membuat Montella luar biasa pening karena kualitas pelapisnya nyaris tidak sepadan. Menghadapi trio Immobille-Anderson-Keita yang cukup efektif menjadi tumpuan gol Lazio sampai pekan ke-23, Milan mau tak mau harus bekerja ekstra keras untuk menghentikan gempuran kolektif yang sudah menceploskan 20 gol ke gawang lawan sejauh ini.

Andaikan ada situasi yang bisa ‘menyelamatkan’ Milan dari prediksi di atas kertas yang bakal menyulitkan mereka di Olimpico nanti, adalah kesalahan individual yang kerap dilakukan oleh penggawa Lazio. Dari 27 gol yang bersarang ke gawang Marchetti, 70 persen berasal dari sisi tengah dan 16 persen dari sisi kanan pertahanan mereka. Posisi ini ditempati oleh Dusan Basta dan Savic, yang juga tercatat memiliki rataan kehilangan bola paling tinggi dibandingkan (2,5) rekan-rekannya yang lain. Selain itu, Lazio juga punya kecenderungan untuk kecolongan gol dari luar kotak penalti. Hampir 95 persen gol yang mereka derita berasal dari jarak 18 meter di depan gawang, dan hanya 5 persen saja yang terjadi benar-benar di hadapan gawang mereka. Kabar baiknya untuk Milan, situasi ini bisa menjadi santapan empuk untuk pemain yang kini menjadi tumpuan kreativitas mereka pada beberapa pekan terakhir: Deulofeu dan Suso. Dengan rataan dribble paling apik, Deulofeu (3) dan Suso (2,2) diharapkan bisa menyuguhkan ancaman untuk lini pertahanan Lazio lewat kualitas teknik yang mereka miliki. Andai minim ruang gerak, kedua pemain itu juga bisa mengincar titik lemah Lazio karena memiliki rataan tembak paling banyak sejauh ini. Deulofeu dan Suso sama-sama mencatatkan 3 kali tembakan ke arah gawang di tiap laga, dan karakter ini bisa menyelamatkan Milan andai mereka minim penguasaan bola dan hanya bisa mengkreasi beberapa peluang di daerah pertahanan Biancocelesti.

Yang pasti, duel klasik di Olimpico ini akan menghadirkan bentok kualitas wahid untuk pecinta Serie-A. Sama-sama menyongsong harapan untuk tampil di kompetisi Eropa musim depan, stadion kebanggaan Ibukota Italia itu bakal mempertemukan tim dengan kepercayaan diri melimpah melawan tim yang sedang terluka namun siap berjuang mati-matian untuk bisa mendulang poin sempurna. Bukan tidak mungkin, tensi tinggi dan duel taktikal akan tetap terjaga sampai 90 menit laga berlangsung di Olimpico nanti.

Supported by:
Masih Banyak yang Dibutuhkan Milan Demi Kembali ke Eropa

Masih Banyak yang Dibutuhkan Milan Demi Kembali ke EropaMasih Banyak yang Dibutuhkan Milan Demi Kembali ke Eropa

Masih Banyak yang Dibutuhkan Milan Demi Kembali ke EropaMasih Banyak yang Dibutuhkan Milan Demi Kembali ke Eropa
www.kaskus.co.id
0
847
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan