- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Liga Italia
Mencari Posisi Terbaik untuk Deulofeu


TS
Kaskus Sport
Mencari Posisi Terbaik untuk Deulofeu
AC Milan nampaknya menjadi salah satu kesebelasan yang dapat dikatakan berhasil dalam memanfaatkan bursa mercato tengah musim kali ini. Kedatangan Gerard Deulofeu dari Everton pada Januari 2017 lalu boleh jadi adalah rekrutan terbaik saat ini lantaran performanya yang luar biasa seperti yang ia tunjukan dalam pertandingan antara Milan melawan Bologna, Kamis (09/02/1992) lalu.
Dalam pertandingan yang berkesudahan dengan kemenangan tipis Rossoneri 1-0 ini menghasilkan deulefeu sebagai Man of The Match. Bermain di Stadion Renato DellAra, Deulofeu tampil impresif dengan menunjukan daya jelajah yang tinggi di lapangan serta kelincahannya dalam mengolah bola. Umpannya pada penghujung babak kedua berhasil membantu Mario Pasalic mencetak gol kemenangan bagi Milan.

Kemenangan yang diraih Milan tersebut dapat dikatakan cukup sulit. Selain masih buruknya penyelesaian akhir yang dilakukan oleh Carlos Bacca di sepanjang pertandingan, beban anak asuh Vincenzo Montella juga bertambah lantaran dua kartu merah yang diterima oleh gabriel Paletta di menit ke-37 dan Juraj Kucka di menit 59.
Keberhasilan Milan menekuk Bologna pada akhirnya berhasil menghentikan periode buruk Milan di sepanjang tahun 2017 di mana mereka sebelumnya harus menelan empat kekalahan beruntun di setiap ajang yang diikuti—dengan rincian 3 kali Serie A dan 1 kali di ajang Coppa Italia—sebelumnya.
Catatan apik Deulofeu dalam laga melawan Rossoblu ini pun membuka mata Montela untuk lebih berani lagi bereksperimen dalam taktiknya. Kehadiran pemain yang sempat dipinjamkan Sevilla FC tersebut dirasa mampu bila bermain sebagai seorang false nine.
Ide ini merujuk pada fakta bahwa duet penyerang andalan il Diavolo, yakni Bacca dan Gianluca Lapadula masih dapat dikatakan belum maksimal dalam mengemban tugasnya sebagai pencetak gol bagi tim di mana total keduanya baru mencetak 12 gol di Serie A sejauh ini. Kemungkinan terbesar adalah menyeret Bacca untuk berada di bench pemain. Sebagai gantinya, Deulofeu akan dipasangkan dengan Lapadula dan diberikan keleluasaan untuk mundur hingga ke tengah lapangan untuk menjemput bola.
Sementara itu, Deulofeu sendiri mengaku sangat antusias diberi kepercayaan pelatih untuk memainkan peran sebagai false nine. Ia merasa posisi tersebut justru sesuai dengan keinginan dan gaya bermainnya.
"Posisi ini adalah opsi yang saya sukai. Saya punya kecepatan dan suka bermain di sisi pemain belakang. Tapi tolong jangan bandingkan saya dengan Dries Mertens (penyerang Napoli). Dia pemain yang berbeda, Napoli punya gaya yang berbeda juga secara keseluruhan," ujar Deulofeu.
"Semua orang bisa berkembang, bahkan yang terbaik di dunia, jadi saya pasti bisa. Saya yakin bahwa saya bisa menciptakan kisah saya di sini. Saya memilih Milan karena ini adalah klub besar dan saya pikir bisa bermain rutin," tambahnya.
Sebelumnya, pemain yang mengawali debut di Italia pada ajang Coppa Italia ini telah bermain di dua posisi yang berbeda dari empat kesempatan bermain sejauh ini di Milan. Adapun kedua posisi tersebut adalah sebagai sayap kiri dan penyerang. Bila nantinya ditunjuk sebagai seorang false nine, ia akan bermain lebih ke tengah.
Hal ini bisa menjadi kesulitan tersendiri bagi Deulofeu lantaran dalam sebuah wawancara pemain yang bernomor punggung 7 ini lebih suka bermain di sayap kiri atau kanan yang menurutnya dalam posisi tersebut, ia lebih mudah dalam menusuk pertahanan lawan dan mencetak gol atau memberikan umpan bagi rekan satu timnya. Tentunya posisi baru sebagai penyerang palsu ini akan menjadi tantangan sekaligus ajang pembuktian bahwa Deulofeu memang sanggup diberi tanggung jawab pada posisi tersebut.
Dalam pertandingan yang berkesudahan dengan kemenangan tipis Rossoneri 1-0 ini menghasilkan deulefeu sebagai Man of The Match. Bermain di Stadion Renato DellAra, Deulofeu tampil impresif dengan menunjukan daya jelajah yang tinggi di lapangan serta kelincahannya dalam mengolah bola. Umpannya pada penghujung babak kedua berhasil membantu Mario Pasalic mencetak gol kemenangan bagi Milan.

Kemenangan yang diraih Milan tersebut dapat dikatakan cukup sulit. Selain masih buruknya penyelesaian akhir yang dilakukan oleh Carlos Bacca di sepanjang pertandingan, beban anak asuh Vincenzo Montella juga bertambah lantaran dua kartu merah yang diterima oleh gabriel Paletta di menit ke-37 dan Juraj Kucka di menit 59.
Keberhasilan Milan menekuk Bologna pada akhirnya berhasil menghentikan periode buruk Milan di sepanjang tahun 2017 di mana mereka sebelumnya harus menelan empat kekalahan beruntun di setiap ajang yang diikuti—dengan rincian 3 kali Serie A dan 1 kali di ajang Coppa Italia—sebelumnya.
Catatan apik Deulofeu dalam laga melawan Rossoblu ini pun membuka mata Montela untuk lebih berani lagi bereksperimen dalam taktiknya. Kehadiran pemain yang sempat dipinjamkan Sevilla FC tersebut dirasa mampu bila bermain sebagai seorang false nine.
Ide ini merujuk pada fakta bahwa duet penyerang andalan il Diavolo, yakni Bacca dan Gianluca Lapadula masih dapat dikatakan belum maksimal dalam mengemban tugasnya sebagai pencetak gol bagi tim di mana total keduanya baru mencetak 12 gol di Serie A sejauh ini. Kemungkinan terbesar adalah menyeret Bacca untuk berada di bench pemain. Sebagai gantinya, Deulofeu akan dipasangkan dengan Lapadula dan diberikan keleluasaan untuk mundur hingga ke tengah lapangan untuk menjemput bola.
Sementara itu, Deulofeu sendiri mengaku sangat antusias diberi kepercayaan pelatih untuk memainkan peran sebagai false nine. Ia merasa posisi tersebut justru sesuai dengan keinginan dan gaya bermainnya.
"Posisi ini adalah opsi yang saya sukai. Saya punya kecepatan dan suka bermain di sisi pemain belakang. Tapi tolong jangan bandingkan saya dengan Dries Mertens (penyerang Napoli). Dia pemain yang berbeda, Napoli punya gaya yang berbeda juga secara keseluruhan," ujar Deulofeu.
"Semua orang bisa berkembang, bahkan yang terbaik di dunia, jadi saya pasti bisa. Saya yakin bahwa saya bisa menciptakan kisah saya di sini. Saya memilih Milan karena ini adalah klub besar dan saya pikir bisa bermain rutin," tambahnya.
Sebelumnya, pemain yang mengawali debut di Italia pada ajang Coppa Italia ini telah bermain di dua posisi yang berbeda dari empat kesempatan bermain sejauh ini di Milan. Adapun kedua posisi tersebut adalah sebagai sayap kiri dan penyerang. Bila nantinya ditunjuk sebagai seorang false nine, ia akan bermain lebih ke tengah.
Hal ini bisa menjadi kesulitan tersendiri bagi Deulofeu lantaran dalam sebuah wawancara pemain yang bernomor punggung 7 ini lebih suka bermain di sayap kiri atau kanan yang menurutnya dalam posisi tersebut, ia lebih mudah dalam menusuk pertahanan lawan dan mencetak gol atau memberikan umpan bagi rekan satu timnya. Tentunya posisi baru sebagai penyerang palsu ini akan menjadi tantangan sekaligus ajang pembuktian bahwa Deulofeu memang sanggup diberi tanggung jawab pada posisi tersebut.
Supported by:





www.kaskus.co.id





www.kaskus.co.id
0
931
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan