- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jatim sambut baik pemerintah sertifikasi amil zakat Untuk meningkatkan kepercayaan


TS
sukhoivsf22
Jatim sambut baik pemerintah sertifikasi amil zakat Untuk meningkatkan kepercayaan
Jatim sambut baik pemerintah sertifikasi amil zakat
Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat
Editor : Sarifa Aini - 09/02/2017
Wagub Jatim Gus Ipul bersama Ketua Forum Zakat Nur Effendy menyambut baik upaya pemerintah akan menggelar sertifikasi profesi amil zakat untuk seluruh lembaga zakat yang terdaftar di Indonesia. Foto: Sarifa-lensaindonesia
LENSAINDONESIA.COM: Forum zakat menggandeng Kementerian Agama menggelar sertifikasi untuk profesi amil zakat. Sertifikasi tersebut selain untuk mendata, juga untuk meningkatkan kapasitas amil zakat agar lebih profesional dalam bertugas.
“Untuk menjadi amil zakat yang profesional, harus ada standar kemampuan yang dimiliki oleh seorang amil, agar tidak asal asalan menyalurkan zakat,” kata Ketua Forum Zakat Nur Effendy saat acara Konferensi Zakat Nasional di Surabaya, Rabu (8/2/2017).
Sertifikasi amil zakat kata dia akan melibatkan Lembaga Sertifikasi Profesi Keuangan Syariah dengan 22 assesor. Secara nasional, catatan forum zakat ada sekitar 6000 amil zakat dari 250 lembaga amil zakat yang siap disertifikasi.
“Pertengahan Februari mungkin pedoman sertifikasi sudah rampung dan mulai akan dilakukan proses sertifikasi,” jelasnya.
Kementerian Agama mencatat, potensi zakat secara nasional mencapai Rp 217 triliun, namun yang berhasil dihimpun oleh badan amil dan lembaga penghimpun zakat masih sekitar Rp 5 triliun pada 2016.
Karena itu, pemerintah berharap, lembaga amil zakat dan badan amil zakat bersinergi menghimpun zakat dari masyarakat untuk disalurkan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
“Masing-masing badan dan lembaga harus punya wilayah garap sendiri dan itu untuk mengentas 92 juta penduduk miskin di Indonesia,” kata Direktur Zakat Kementerian Agama, Tarmidzi Tohor.
Sementara Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menyambut baik rencana pemerintah tersebut. Gus Ipul (sapaan akrab Wagub) menilai upaya sertifikasi sangat diperlukan untuk membuat masyarakat lebih percaya terhadap keberadaan amil zakat.
“Jadi yang perlu disertifikasi semua sumber manusia dan manajemennya. Jika sudah baik, maka masyarakat akan percaya dan ini tentu meningkatkan nilai zakat. Saya menyambut baik dan senang pengelola badan amil zakat nantinya bisa terukur, badan amil zakat masuk dalam sistem manajemen yang baik, tidak manajemen kaki lima, tapi modern. Ini penting untuk memenuhi kebutuhan dan fasilitasi wajib zakat,” tegas Gus Ipul.
Ia juga mencontohkan, promosi agar masyarakat aktif berzakat bisa dilakukan melalui aplikasi smartphone. Ini perlu dilakukan mengingat orang kaya waktunya sangat sempit, maka kalau bisa bayar zakat melalui telepon mungkin bisa efektif.
Potensi zakat saat ini diketahui sangat besar. Di Jatim saja, potensinya bisa Rp 30 triliun, namun penghimpunan yang dilakukan lembaga zakat tergolong masih rendah. Tahun 2015 baru Rp 3,7 Triliun.
“Oleh karena itu kita harus melakukan motivasi dengan melakukan usaha-usaha lebih nyata, sehingga diharapkan potensi zakat lebih baik. Seiring dengan kesejahteraan umat Islam, saya percaya potensi zakat akan lebih besar, karena tujuan pengelolaan zakat untuk mengentas kemiskinan,” imbuhnya.
Ditambahkan Gus Ipul, semua organisasi pengelola zakat, baik LAZ maupun BAZ sudah mencoba terus memperbaiki manajemen organisasi. Apalagi SDM yang terlibat kebanyakan masih berusia mud, berpenampilan bagus, dan beretika. Semua itu membuat masyarakat lebih percaya. Apalagi bila hal itu ditunjang oleh penguasaan yang baik terhadap sarana dan prasarana teknologi informasi.
“Ke depan saya minta ditingkatkan. Oleh karena itu saya menyambut baik gagasan Forum Zakat untuk mensertifikasi SDM yang ada dan membuat Standar Operasional (SOP), supaya bisa berstandar internasional,” harapnya.
Karena itu dirinya sangat mendukung upaya Kementerian Agama yang menetapkan target paling lambat tahun 2018 dan diharapkan semua Badan Amil Zakat sudah memiliki sasaran yang jelas, by name by address.@sarifa
http://www.lensaindonesia.com/2017/0...mil-zakat.html
Cocok biar semakin akuntable kredible dan bisa maksimal manfaatnya dari umat oleh umat untuk semua,terlebih kesadaran berzakat baik perorangan maupun persero sudah ada.
Potensi Zakat di Jatim Rp 15 T, Ini Tantangan Lembaga Amil Zakat
Rois Jajeli - detikNews
Foto: Rois Jajeli
Surabaya - Potensi zakat di Jawa Timur diperkirakan cukup besar yakni sekitar Rp 15 triliun. Namun, banyak tantangan yang harus 'ditaklukan' agar dapat mengumpulkan zakat tersebut dan berguna bagi masyarakat miskin.
"Potensi zakat perorangan BUMN dan swasta di Indonesia saat ini mencapai Rp 217 triliun dan jumlah tersebut bisa bertambah. Sedangkan di Jawa Timur potensi zakat lumayan besar sekitar Rp 15 triliun," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan di sela acara Konferensi Zakat Nasional di Hotel Oval, Surabaya, Rabu (8/2/2017).
Wagub yang akrab disapa Gus Ipul ini memperkirakan, jumlah zakat setiap waktu akan meningkat seiring bertambahnya masyarakat muslim yang sejahtera.
Untuk memfasilitasi pezakat, diperlukan lembaga amil zakat yang kredibel dan harus bisa menghadapi tantangan, serta diperlukan inovasi, sehingga masyarakat yang ingin menyalurkan zakatnya merasa puas, yakin dan percaya dengan amil zakat.
"Amil harus kredibel dan modern, serta mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan yang bersumber pada sifat-sifat Rasulullah," paparnya.
Katanya, ada empat sifat rasul yang harus digunakan para amil untuk meningkatkan profesionalisme. Pertama, amil zakat harus asyidik atau kredibel dan dipercaya.
"Kalau amil zakatnya kredibel, dipastikan para pemberi zakat akan lebih percaya dan tidak ragu berzakat," ujarnya.
Kedua, harus amanah atau akuntabel. Dengan mempertanggungjawabkan setiap penerimaan zakat, sehingga masyarakat pemberi zakat lebih percaya.
Ketiga, fathonah atau cerdas. Menurutnya, amil harus kreatif untuk mengumpulkan zakat. "Sudah tidak zamannya lagi minta-minta zakat sambil membawa kotak di jalan-jalan," terangnya.
Keempat yakni, tablikh atau komunikatif. Maksudnya, lembaga amil zakat harus promotif dan cerdas serta tidak ketinggalan 'zaman'.
"Jika zakat yang terkumpul itu dapat digunakan untuk mengentas kemiskinan, sungguh sangat signifikan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena pada dasarnya zakat itu untuk mengentas kemiskinan," tuturnya.
Salah satu Ketua di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menambahkan, jumlah masyarakat miskin di Jawa Timur sekitar 4 juta orang. Mereka terdiri dari kategori Hampir Miskin, Miskin, Sangat Miskin. Dengan adanya lembaga amil zakat, Gus Ipul berharap 'status' mereka meningkat.
"Dari sangat miskin menjadi miskin. Miskin menjadi hampir miskin, dan hamir miskin tidak miskin," harapnya.
Sementara itu, Direktur Zakat Kementerian Agama Tarmizi Tohor mengatakan, diperlukan sinergi antar lembaga zakat untuk mengumpulkan zakat dan menyalurkannya ke masyarakat miskin.
"Antara lembaga zakat atau badan zakat satu dengan lainnya harus saling bersinergi, jangan saling bertikai, karena zakat itu potensi," ujar Tarmizi sambil menambahkan, saat ini kementerian agama sedang menggalakkan audit syariah ke seluruh lembaga amil zakat di Indonesia.
Dalam acara Konferensi yang diikuti 26 lembaga zakat ini akan merumuskan dan mensosialisasikan kebijakan kementerian agama terkait akreditasi lembaga zakat. (roi/bdh)
https://m.detik.com/news/berita-jawa...aga-amil-zakat
Jatim punya potensi yang cukup besar ayo mana nie Jakarta lakukan yang terbaik.

Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat
Editor : Sarifa Aini - 09/02/2017
Spoiler for BUKA1:
Wagub Jatim Gus Ipul bersama Ketua Forum Zakat Nur Effendy menyambut baik upaya pemerintah akan menggelar sertifikasi profesi amil zakat untuk seluruh lembaga zakat yang terdaftar di Indonesia. Foto: Sarifa-lensaindonesia
LENSAINDONESIA.COM: Forum zakat menggandeng Kementerian Agama menggelar sertifikasi untuk profesi amil zakat. Sertifikasi tersebut selain untuk mendata, juga untuk meningkatkan kapasitas amil zakat agar lebih profesional dalam bertugas.
“Untuk menjadi amil zakat yang profesional, harus ada standar kemampuan yang dimiliki oleh seorang amil, agar tidak asal asalan menyalurkan zakat,” kata Ketua Forum Zakat Nur Effendy saat acara Konferensi Zakat Nasional di Surabaya, Rabu (8/2/2017).
Sertifikasi amil zakat kata dia akan melibatkan Lembaga Sertifikasi Profesi Keuangan Syariah dengan 22 assesor. Secara nasional, catatan forum zakat ada sekitar 6000 amil zakat dari 250 lembaga amil zakat yang siap disertifikasi.
“Pertengahan Februari mungkin pedoman sertifikasi sudah rampung dan mulai akan dilakukan proses sertifikasi,” jelasnya.
Kementerian Agama mencatat, potensi zakat secara nasional mencapai Rp 217 triliun, namun yang berhasil dihimpun oleh badan amil dan lembaga penghimpun zakat masih sekitar Rp 5 triliun pada 2016.
Karena itu, pemerintah berharap, lembaga amil zakat dan badan amil zakat bersinergi menghimpun zakat dari masyarakat untuk disalurkan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
“Masing-masing badan dan lembaga harus punya wilayah garap sendiri dan itu untuk mengentas 92 juta penduduk miskin di Indonesia,” kata Direktur Zakat Kementerian Agama, Tarmidzi Tohor.
Sementara Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menyambut baik rencana pemerintah tersebut. Gus Ipul (sapaan akrab Wagub) menilai upaya sertifikasi sangat diperlukan untuk membuat masyarakat lebih percaya terhadap keberadaan amil zakat.
“Jadi yang perlu disertifikasi semua sumber manusia dan manajemennya. Jika sudah baik, maka masyarakat akan percaya dan ini tentu meningkatkan nilai zakat. Saya menyambut baik dan senang pengelola badan amil zakat nantinya bisa terukur, badan amil zakat masuk dalam sistem manajemen yang baik, tidak manajemen kaki lima, tapi modern. Ini penting untuk memenuhi kebutuhan dan fasilitasi wajib zakat,” tegas Gus Ipul.
Ia juga mencontohkan, promosi agar masyarakat aktif berzakat bisa dilakukan melalui aplikasi smartphone. Ini perlu dilakukan mengingat orang kaya waktunya sangat sempit, maka kalau bisa bayar zakat melalui telepon mungkin bisa efektif.
Potensi zakat saat ini diketahui sangat besar. Di Jatim saja, potensinya bisa Rp 30 triliun, namun penghimpunan yang dilakukan lembaga zakat tergolong masih rendah. Tahun 2015 baru Rp 3,7 Triliun.
“Oleh karena itu kita harus melakukan motivasi dengan melakukan usaha-usaha lebih nyata, sehingga diharapkan potensi zakat lebih baik. Seiring dengan kesejahteraan umat Islam, saya percaya potensi zakat akan lebih besar, karena tujuan pengelolaan zakat untuk mengentas kemiskinan,” imbuhnya.
Ditambahkan Gus Ipul, semua organisasi pengelola zakat, baik LAZ maupun BAZ sudah mencoba terus memperbaiki manajemen organisasi. Apalagi SDM yang terlibat kebanyakan masih berusia mud, berpenampilan bagus, dan beretika. Semua itu membuat masyarakat lebih percaya. Apalagi bila hal itu ditunjang oleh penguasaan yang baik terhadap sarana dan prasarana teknologi informasi.
“Ke depan saya minta ditingkatkan. Oleh karena itu saya menyambut baik gagasan Forum Zakat untuk mensertifikasi SDM yang ada dan membuat Standar Operasional (SOP), supaya bisa berstandar internasional,” harapnya.
Karena itu dirinya sangat mendukung upaya Kementerian Agama yang menetapkan target paling lambat tahun 2018 dan diharapkan semua Badan Amil Zakat sudah memiliki sasaran yang jelas, by name by address.@sarifa
http://www.lensaindonesia.com/2017/0...mil-zakat.html
Cocok biar semakin akuntable kredible dan bisa maksimal manfaatnya dari umat oleh umat untuk semua,terlebih kesadaran berzakat baik perorangan maupun persero sudah ada.
Potensi Zakat di Jatim Rp 15 T, Ini Tantangan Lembaga Amil Zakat
Rois Jajeli - detikNews
Foto: Rois Jajeli
Spoiler for BUKA2:
Surabaya - Potensi zakat di Jawa Timur diperkirakan cukup besar yakni sekitar Rp 15 triliun. Namun, banyak tantangan yang harus 'ditaklukan' agar dapat mengumpulkan zakat tersebut dan berguna bagi masyarakat miskin.
"Potensi zakat perorangan BUMN dan swasta di Indonesia saat ini mencapai Rp 217 triliun dan jumlah tersebut bisa bertambah. Sedangkan di Jawa Timur potensi zakat lumayan besar sekitar Rp 15 triliun," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan di sela acara Konferensi Zakat Nasional di Hotel Oval, Surabaya, Rabu (8/2/2017).
Wagub yang akrab disapa Gus Ipul ini memperkirakan, jumlah zakat setiap waktu akan meningkat seiring bertambahnya masyarakat muslim yang sejahtera.
Untuk memfasilitasi pezakat, diperlukan lembaga amil zakat yang kredibel dan harus bisa menghadapi tantangan, serta diperlukan inovasi, sehingga masyarakat yang ingin menyalurkan zakatnya merasa puas, yakin dan percaya dengan amil zakat.
"Amil harus kredibel dan modern, serta mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan yang bersumber pada sifat-sifat Rasulullah," paparnya.
Katanya, ada empat sifat rasul yang harus digunakan para amil untuk meningkatkan profesionalisme. Pertama, amil zakat harus asyidik atau kredibel dan dipercaya.
"Kalau amil zakatnya kredibel, dipastikan para pemberi zakat akan lebih percaya dan tidak ragu berzakat," ujarnya.
Kedua, harus amanah atau akuntabel. Dengan mempertanggungjawabkan setiap penerimaan zakat, sehingga masyarakat pemberi zakat lebih percaya.
Ketiga, fathonah atau cerdas. Menurutnya, amil harus kreatif untuk mengumpulkan zakat. "Sudah tidak zamannya lagi minta-minta zakat sambil membawa kotak di jalan-jalan," terangnya.
Keempat yakni, tablikh atau komunikatif. Maksudnya, lembaga amil zakat harus promotif dan cerdas serta tidak ketinggalan 'zaman'.
"Jika zakat yang terkumpul itu dapat digunakan untuk mengentas kemiskinan, sungguh sangat signifikan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena pada dasarnya zakat itu untuk mengentas kemiskinan," tuturnya.
Salah satu Ketua di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menambahkan, jumlah masyarakat miskin di Jawa Timur sekitar 4 juta orang. Mereka terdiri dari kategori Hampir Miskin, Miskin, Sangat Miskin. Dengan adanya lembaga amil zakat, Gus Ipul berharap 'status' mereka meningkat.
"Dari sangat miskin menjadi miskin. Miskin menjadi hampir miskin, dan hamir miskin tidak miskin," harapnya.
Sementara itu, Direktur Zakat Kementerian Agama Tarmizi Tohor mengatakan, diperlukan sinergi antar lembaga zakat untuk mengumpulkan zakat dan menyalurkannya ke masyarakat miskin.
"Antara lembaga zakat atau badan zakat satu dengan lainnya harus saling bersinergi, jangan saling bertikai, karena zakat itu potensi," ujar Tarmizi sambil menambahkan, saat ini kementerian agama sedang menggalakkan audit syariah ke seluruh lembaga amil zakat di Indonesia.
Dalam acara Konferensi yang diikuti 26 lembaga zakat ini akan merumuskan dan mensosialisasikan kebijakan kementerian agama terkait akreditasi lembaga zakat. (roi/bdh)
https://m.detik.com/news/berita-jawa...aga-amil-zakat
Jatim punya potensi yang cukup besar ayo mana nie Jakarta lakukan yang terbaik.

0
764
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan