Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

darkziieAvatar border
TS
darkziie
Apakah Bumi Benar-Benar Bulat?



Quote:



1. Bumi yang berasal dari ketidakberaturan dan dapat melahirkan


Masyarakat Yunani kuno mempercayai bahwa dunia ini lahir dari chaos alias ketidakberaturan. Pasalnya, dari ketidakberaturan alam semesta ini muncul berbagai makhluk dewata primer seperti Niks (Malam) Tartarus (Perut Bumi), juga Gaia alias Bumi. Nah, karena Bumi itu subur banget, makanya dia bisa melahirkan tanpa pasangan. Anak-anak dari Gaia adalah Uranus dan Pontos. Uranus, yang merupakan dewa langit akhirnya menjadi pasangan Gaia. Bingung? Dalam mitologi Yunani, sudah biasa seorang ibu bercinta sama anaknya, seorang bapak dengan putrinya, atau dengan cucunya.
Nah, hubungan Uranus dan Gaia melahirkan beberapa anak, dua di antaranya adalah makhluk-makhluk yang mengerikan: Cyclops dan Hekhatonkhaire. Keduanya pun akhirnya dikurung Uranus karena merepotkan. Gaia enggak terima kalau anaknya dikurung. Akhirnya, dia mengajak anak-anak lainnya untuk berkonspirasi, salah satunya adalah Kronos yang berhasil memotong kelamin sang ayah. Kelamin itu, dalam salah satu versi cerita, jatuh ke buih lautan dan menjadi Aphrodite.
Kembali ke topik soal Bumi, Gaia pun akhirnya menjadi planet yang kita diami saat ini. Sementara itu, yang menjadi penguasa adalah geng Zeus yang berada di Olympus. Nah, Zeus, Poseidon , dan dewa-dewi lain ini adalah anak dari Kronos. Jadi, intinya mitologi Yunani memercayai bahwa semua yang ada di dunia ini adalah dewa-dewi, mulai dari bumi itu sendiri, petir, bahkan cinta. Entah seperti apa bentuk Gaia, yang jelas dia enggak datar maupun bulat.
Oh ya, kalau lo tertarik banget sama teori Bumi yang lebih menakjubkan ketimbang Bumi bulat yang membosankan, lo bisa beli buku cerita Mitologi Yunani karena di mitologi ini, banyak banget cerita seru tentang Bumi, tentang alam semesta yang ajaib dan tentang para dewa yang cenderung doyan berperang.


2. Monster di ujung dunia


Pada abad ke-15, banyak orang Eropa yang menganggap kalau mereka berlayar hingga ke ujung Bumi, maka mereka pun akan jatuh ke lubang neraka. Di lubang tersebut, banyak banget makhuk aneh yang jahat dan suka memangsa manusia. Untuk itu, enggak ada orang yang berani untuk berlayar mengarungi Dunia ini.

Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, banyak pelaut dan petualang nekat yang berani mengarungi Bumi. Lagipula, pada zaman Aristoteles pun sebenarnya sudah mulai ada kok wacana tentang Bumi yang bulat, hanya saja memang wacana itu belum terbukti banget. Nah, pelaut-pelaut pemberani ini pun kemudian membuktikan bahwa kalau kita berlayar dari titik A dan berlayar lurus aja, niscaya kita akan balik ke titik A. Inilah yang kemudian meruntuhkan mitos tentang keberadaan lubang neraka dan monster-monster.

3. Teori Samuel Rowbotham


Pada abad ke-19, ada seorang ilmuwan bernama Samuel Rowbotham yang meyakini bahwa Bumi itu datar. Bahkan dia mengembangkan pamflet 16 halaman menjadi buku setebal 430 halaman dan berjudul Earth is Not a Globe. Rowbotham membuat teori bernama Astronomi Zetetis, yang mengklaim bahwa Bumi merupakan cakram datar, yang pusatnya di Kutub Utara. Terus, di luar cakram ada apa? Ada monster? enggak disebutin sih sama Rowbotham, tetapi yang jelas Bumi dikelilingi dinding es Antarktika gitu. Ya mungkin di luar itu, ada energi gelap luar angkasa. Menurut Rowbotham lagi, Matahari dan Bulan jaraknya sekitar 4.828 km. Dekat banget sih itu, dan pastinya kalau benar, akan bikin Bumi jadi meleleh.

Meskipun sempat heboh, tetapi teori ini perlahan memudar pada Perang Dunia II. Saat itu, mungkin orang sudah enggak peduli lagi sama bentuk Bumi. Mau bulat kek, mau datar kek, mau berbentuk kayak cireng isi kek, yang penting perang lekas selesai. Atau, mungkin orang-orang jadi lebih logis aja dan berpikir kalau enggak mungkin Bumi ini dibentengi oleh es kutub.


4. Teori Kebohongan NASA


Setelah Perang Dunia II berakhir, jangan harap orang-orang jadi makin logis. Seorang ilmuwan asal Inggris, Samuel Shenton mendirikan Flat Earth Society pada 1956. Shenton bersikukuh bahwa Bumi itu datar, meskipun sudah ada bukti citraan Bumi dari luar angkasa yang jelas-jelas menggambarkan kalau Bumi itu bulat pepat. Enggak cuma itu aja, Shenton juga berpendapat kalau pendaratan Apollo di Bulan adalah sebuah kepalsuan belaka. Intinya, baik Bumi bulat dan pendaratan Apollo adalah dua kebohongan besar yang dimanipulasi di studio foto.

Sementara itu, ada lebih kurang 3000 orang yang bergabung dengan organisasi Flat-Earth Society yang didirikan ole Shenton. Organisasi ini diurus dan didirikan Shenton bersama sang istri, Marjory, yang juga percaya kalau Bumi itu datar. Setelah kematian Shenton pada 1971, organisasi ini masih tetap aktif dan dipimpin oleh beberapa orang, termasuk Charles K. Johnson.

Dengan berpegang pada lambang PBB, organisasi ini membuat model Bumi yang berbentuk cakram, masih dengan Kutub Utara sebagai pusatnya, dan Kutub Selatan yang merupakan dinding-dinding pinggiran Bumi. Kok bisa lambang PBB? Soalnya, lambang PBB tuh dinilai mirip dengan keadaan Bumi yang sebenarnya.

Pada dekade ’90-an, organisasi ini perlahan mulai menghilang dan terlupakan. Mungkin seiring dengan perkembangan teknologi dan juga makin pintarnya orang-orang, ya? Atau karena orang enggak peduli?


0
3.1K
13
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan