tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
E-KTP Palsu yang Dikirim dari Kamboja Diduga Terkait Kejahatan Ekonomi



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga gempar saat mengetahui sebuah ruko di Jalan Taman Surya V Blok GG 4 Nomor 17 RT/RW 001/017, Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, didatangi petugas, Rabu (8/2/2017) lalu.

Di tempat itu, diduga seseorang bernama Effendi alias Leo akan menerima paket kiriman berupa cetakan 38 e-KTP, dan 32 NPWP serta sejumlah buku tabungan dan kartu ATM yang dikirim dari Kamboja.

Temuan itu diungkap oleh petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan. Untuk penelusuran, laporan temuan e-KTP diduga palsu itu disampaikan kepada aparat Polda Metro Jaya, Kamis (9/2/2017).

"Kemarin ada ramai-ramai di sini. Warga geger. Dia warga keturunan. Kemarin dicari-cari aparat kepolisian," ujar salah satu warga yang tak ingin disebutkan namanya ditemui di lokasi.

Berdasarkan pemantauan, ruko itu berada di pinggir Jalan Taman Surya V bersebelahan dengan ruko-ruko yang lain. Tidak ada identitas alamat ataupun papan petunjuk nama kantor.

Pada saat dikunjungi, ruko berlantai empat berukuran 20 mx23 m berpagar warna hijau itu tertutup rapat. Terlihat hanya lampu luar di lantai tiga saja yang dinyalakan.

Salah seorang warga, Hidayat, mengatakan sejak didatangi puluhan petugas pada Rabu kemarin, tempat itu ditutup. Dia tak mengetahui keberadaan Leo dan keluarganya.

"Kemarin penggeledahan. Petugas berpakaian preman tidak bawa senjata. (Ruko) tidak dibuka lagi, ditutup," kata dia yang mengaku menyaksikan penggeledahan itu secara langsung.

Pelatih Anjing
Hidayat mengenal sosok Leo berbeda dibandingkan dengan warga lain pada umumnya. Sehari-hari, Leo merupakan pribadi yang tertutup. Dia jarang berkomunikasi dengan warga.

"Tertutup orangnya, tidak terbuka. Jarang berhubungan sama dia," ujar Hidayat.

Dia mengaku pernah berkomunikasi langsung dengan Leo pada saat dimintai tolong untuk membenarkan instalasi listrik. Dari situ, dia mengetahui pria keturunan itu memelihara anjing.

Tak hanya itu, Leo juga pernah menjadi pelatih anjing di daerah Rawa Bokor, Jakarta Barat.

"Awalnya ternak anjing. Dia memelihara anjing dari kecil pas gede dijual. Pelatih anjing di Rawa Bokor," tambah Hidayat.

Baca: KTP Elektronik Palsu Dikirim dari Kamboja Jelang Pilkada

Kejahatan Ekonomi
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai menduga 36 buah KTP elektronik palsu yang dikirim dari Kamboja ke Indonesia untuk kepentingan kejahatan ekonomi.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan dugaan tersebut karena selain KTP elektronik, ditemukan juga 32 lembar NPWP, satu buku tabungan dan satu kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dibutuhkan untuk melakukan kejahatan ekonomi.

"Kalau melihat ada KTP, NPWP, buku tabungan dan kartu ATM, bisa jadi pengiriman paket ini terkait dengan kejahatan ekonomi misalnya kejahatan siber, kejahatan perbankan, judi online, narkoba, prostitusi dan pencucian uang," kata Heru.

Menurut Heru, untuk membuat rekening diperlukan KTP dan NPWP dan untuk menampung hasil kejahatan maka diperlukan rekening.

Heru mengatakan pihaknya kini sedang bekerjasama dengan aparat penegak hukum terkait untuk keperluan investigasi.

Dia menjelaskan, paket berisi e-KTP palsu itu tiba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) pada Jumat 3 Februari 2017.

Menurut Heru, ini adalah temuan baru Ditjen Bea Cukai terkait pemalsuan identitas.

"Ini peristiwa pertama yang dilakukan investigasi Bea dan Cukai," ujar dia.

Mabes Polri menengarai temuan e-KTP palsu dari Kamboja sengaja dihembuskan jelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak.

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, e-KTP bodong yang ditemukan oleh Bea Cukai Bandara Soekarno-Hata tengah diselidiki.

"Sedang diselidiki, dan saat ini fakta- faktanya belum terdokumen," ujar Boy.

Boy menduga, bahwa pengiriman e-KTP bodong direkayasa sedemikian rupa untuk merusak momen Pilkada Serentak 2017.

Karenanya masyarakat perlu waspada isu-isu yang bakal berhembus jelang Pilkada.

"Menjelang Pilkada ini, ada hal-hal yang sifatnya sengaja digulirkan. Intinya ingin menimbulkan keresahan, menimbulkan ketidakpercayaan terhadap penyelenggaraan pemilu," ujar Boy.

Di media sosial, telah ramai dengan temuan e-KTP bodong. Boy meminta, masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan isu e-KTP. Terutama menghubungkannya untuk mendiskreditkan kandidat Pilkada.

Boy menegaskan, pihaknya akan menyelidiki awal mula berita e-KTP ini muncul. Kemudian, asal dan tujuan e-KTP juga diselidiki.

"Sedang dilakukan penyelidikan berkaitan dengan siapa yang menyebarkan konten itu dan faktanya seperti apa. Oleh Bareskrim sedang berjalan," ucap Boy.

Boy enggan berspekulasi mengenai pernyataan Komisi II DPR, e-KTP bodong berasal dari Kamboja. Boy meminta Komisi II DPR melaporkan temuannya itu, kepada pihak kepolisian untuk kemudian diselidiki bersama.

"Nanti kita lihat seperti apa. Sangat penting juga kalau memang ada, itu bisa dilaporkan ke polisi," ucap Boy. (gle/nis/eri/wly)

Sumber : http://www.tribunnews.com/metropolit...ahatan-ekonomi

---

Baca Juga :

- Boy Rafli Amar: Rizieq Shihab dan Munarman akan Dijemput

- Polisi: Kecelakaan Beruntun Hanya Melibatkan 8 Mobil, Bukan 30 Mobil

- Sejumlah Anggota DPR Kembalikan Uang Proyek e-KTP Rp 30 Miliar ke KPK

0
592
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan