

TS
digitalmbul
Agus Yudhoyono Luncurkan Buku Tentang Pilihan Hidup Maju Di Pilkada DKI
SwaMedium
Jakarta, Swamedium.com—Sebagian orang sudah tahu, mengapa Agus Harimurti Yudhoyono maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Namun, hanya sedikit yang tahu bagaimana suasana kebatinan Agus memutuskan maju berpasangan dengan Sylviana Murni.
Dalam buku “Telah Kupilih Jalan Hidupku yang Baru untuk Jakarta”, Agus bercerita banyak tentang suasana kebatinannya itu. Buku yang ditulis di sela-sela kesibukannya berkampanye; diluncurkan di AHY Command Center, Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/2) siang.
“Dari buku yang saya tulis ini, teman-teman nanti bisa mengetahui berbagai hal yang tidak semuanya telah diketahui oleh publik. Bagaimana suasana kebatinan ketika saya harus mengambil keputusan secara dramatis dalam waktu 24 jam ketika saya masih berada di Australia, memimpin pasukan yang sedang melaksanakan latihan bersama dengan pasukan AD Australia,” kata Agus dalam peluncuran bukunya itu.
“Kemudian, dalam buku ini juga, saya menceritakan perjalanan saya sehari-hari melaksanakan gerilya lapangan, suka dukanya merasa perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata selama ini,” tambahnya seperti dikutip dari laman agussylvidki.com
Bagi warga DKI Jakarta yang telah pernah bertemu dan berdialog dengan Agus saat calon nomor urut 1 ini turun ke lapangan, buku ini menjadi jawaban mengapa Agus selalu mencatat keluhan warga saat berdialog dengan mereka. Catatan itulah yang dituangkannya dalam buku ini.
Buku ini, menurut Agus, adalah penjelasan dari berbagai catatan kecil yang dibuatnya selama kampanye.
“Saya bertemu masyarakat Jakarta, ratusan ribu, pagi, siang, dan malam, di bawah terik panas maupun lebatnya hujan, semata-mata untuk mendengarkan aspirasi mereka. Untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi permasalahan hidup yang mereka hadapi setiap hari. Buku ini memang saya tulis dengan gaya bertutur, sehingga lebih mudah untuk dibaca dan dipahami, dan juga lebih mudah untuk diceritakan kembali oleh siapapun yang membacanya,” lanjutnya.
Menurut Agus, dengan buku ini, dia ingin berpesan kepada dirinya dan pembaca bahwa setiap perjuangan butuh pengorbanan. “Kalau ingin menang, ya berjuang. Kalau ingin dikenang, ya berkorban,” ucapnya lagi. (*/d)
Jakarta, Swamedium.com—Sebagian orang sudah tahu, mengapa Agus Harimurti Yudhoyono maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Namun, hanya sedikit yang tahu bagaimana suasana kebatinan Agus memutuskan maju berpasangan dengan Sylviana Murni.
Dalam buku “Telah Kupilih Jalan Hidupku yang Baru untuk Jakarta”, Agus bercerita banyak tentang suasana kebatinannya itu. Buku yang ditulis di sela-sela kesibukannya berkampanye; diluncurkan di AHY Command Center, Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/2) siang.
“Dari buku yang saya tulis ini, teman-teman nanti bisa mengetahui berbagai hal yang tidak semuanya telah diketahui oleh publik. Bagaimana suasana kebatinan ketika saya harus mengambil keputusan secara dramatis dalam waktu 24 jam ketika saya masih berada di Australia, memimpin pasukan yang sedang melaksanakan latihan bersama dengan pasukan AD Australia,” kata Agus dalam peluncuran bukunya itu.
“Kemudian, dalam buku ini juga, saya menceritakan perjalanan saya sehari-hari melaksanakan gerilya lapangan, suka dukanya merasa perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata selama ini,” tambahnya seperti dikutip dari laman agussylvidki.com
Bagi warga DKI Jakarta yang telah pernah bertemu dan berdialog dengan Agus saat calon nomor urut 1 ini turun ke lapangan, buku ini menjadi jawaban mengapa Agus selalu mencatat keluhan warga saat berdialog dengan mereka. Catatan itulah yang dituangkannya dalam buku ini.
Buku ini, menurut Agus, adalah penjelasan dari berbagai catatan kecil yang dibuatnya selama kampanye.
“Saya bertemu masyarakat Jakarta, ratusan ribu, pagi, siang, dan malam, di bawah terik panas maupun lebatnya hujan, semata-mata untuk mendengarkan aspirasi mereka. Untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi permasalahan hidup yang mereka hadapi setiap hari. Buku ini memang saya tulis dengan gaya bertutur, sehingga lebih mudah untuk dibaca dan dipahami, dan juga lebih mudah untuk diceritakan kembali oleh siapapun yang membacanya,” lanjutnya.
Menurut Agus, dengan buku ini, dia ingin berpesan kepada dirinya dan pembaca bahwa setiap perjuangan butuh pengorbanan. “Kalau ingin menang, ya berjuang. Kalau ingin dikenang, ya berkorban,” ucapnya lagi. (*/d)


anasabila memberi reputasi
1
492
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan