
Dear: Laki-laki dari ufuk timur dan barat matahari, Jingga
Tak ada yang lebih pahit daripada dihilangkan dari masa
Tak ada yang lebih menyedihkan daripada dipandang sebelah mata
Tak ada yang lebih sakit daripada ditinggalkan sebelum dikenal
Ketika sajak-sajak itu telah sampai padanya
Saat itu aku menjadi wanita paling bahagia,
mencitainya seperti mengharap fajar datang
dan menanti sampai malam menjelang
Tak ada yang lebih malu dari aku
menjadi wanita buta cinta
seperti mengharap anjing menjilati telinganya
tak akan sampai
Aku masih terbayang-bayang akan Jingga. Berharap dia memayungiku dan mengajaku pulang. Bertahun-tahun ku menanti Jinggaku, tapi tak ada. Dia sudah tak ada. .
Lalu kau datang menyapaku. Ketika itu dalam hujan, Desember 2014. Berawal dari pertemanan bbm, lalu kita bertemu dalam sebuah festival teater di UI. Kita menonton teater, berdiskusi tentang masing-masing kita, makan, dan semakin dekatlah kita. Hari itu di Januari, kau bilang kau cinta padaku. Lalu karena ku merasa ku butuh tempat, ku terima kau saat itu..
Kita semakin dekat, dan saling mengisi satu sama lain. Kau sosok yang diimpikan banyak wanita. Kau baik, tampan, rajin ibadah, dan bijaksana. Aku belajar banyak darimu. Tentang bagaimana harus kuisi hidup ini, bagaimana ku selesaikan permasalahanku. Darimu ku belajar, satu demi satu tangga kedewasaan kunaiki. Kau dampingi aku sesulit apapun keadaanku saat itu.
Lewat LOVE LETTER ini ku antarkan maaf yang tak pernah tersampaikan padamu.. tentang hati yang pernah menipumu. Kala itu, satu tahun setelah kita menjalin hubungan, aku masih mencintai Jingga. Aku masih mencintai orang yang kuanggap Jinggaku. kau tak pernah tau itu, karena wanita sangat pandai menyimpan rahasianya. Setelah sampai dirumah ketika kau antarkan aku saat itu, ku sesali betapa aku yang begitu bodoh mencintai kesemuan. Mencintai ketidakmungkinan. Tanpa kusadar, cintaku adalah kamu. Kau adalah adalah sebenar-benarnya Jinggaku. Orang yang saat itu ku khianati hatinya. Maafkan aku sayang.. karena kau terlalu indah untuk ku lukai. Tapi kurasa ku perlu untuk sampaikan ini..
Kepadamu sebenar-benarnya Jinggaku
Cahaya dalam senja di pelabuhanku
Laki-laki yang aku hormati perangainya
Terimakasih atas nafas cinta yang telah terhembus
Untuk kasih yang tak pernah basi
Untuk hati yang akan selalu bersemi
Doaku agar kau bahagia bersamaku
Menjalin apa yang disebut keabadian
Menjadi tulang punggung yang menopang rusuk ini
dan menjadi doa-doa yang akan selalu sampai padaNya
Karena yang tak sempurna akan menyempurnakan
maka seperti itulah Tuhan menciptakan sepasang Adam dan Hawa
Semoga kita adalah yang tersemogakan
Aamiin
-Dari wanita yang mencintaimu dalam senja di pelabuhan kecil-